
KABAR BIREUEN – Tim Keluarga Sehat Puskesmas Jeunieb turun ke desa untuk melakukan pendekatan kekeluargaan dengan masyarakat usai menghadiri launching program Keluarga Sehat, Kamis (3/8/2017) di Aula kantor Dinas Kesehatan Bireuen.
Kooordinator Lapangan Puskesmas Jeunieb, Irwandi kepada Kabar Bireuen menyebutkan, dengan turunnya mereka ke desa-desa untuk melakukan pendekatan keluarga sehat.
“Cara kerja pelayanan kesehatan yang tidak hanya di dalam gedung saja, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga-keluarga di wilayah kerjanya. Jadi tidak hanya mengandalkan UKBM yang ada,” sebutnya.
Dikatakan Irwandi, adapun tujuan dari pendekatan keluarga sehat ini adalah, meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif.
Selain itu, sebutnya, untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota dan SPM provinsi,mendukung pelaksanaan JKN dan mendukung tercapainya program Indonesia sehat
Program Keluarga Sehat tersebut dikembangkan aspek sehat di buat dengan pendekatan keluarga. Tujuannya, menyehatkan keluarga dan dibuatlah indikator keluarga sehat sebagai acuan kemajuan keluarga sehat di setiap daerah maupun wilayah yang ada di indonesia.
Dalam Keluarga Sehat tersebut, ada program prioritas 2015-2019, yaitu Keluarga sehat dan Nusantara sehat, meliputi, kesehatan ibu, menurunkan angka kematian ibu (aki), kesehatan anak, menurunkan angka kematian bayi (akb)-menurunkan prevalensi balita pendek (stunting).
Lalu, pengendalian penyakit menular, mempertahankan prevalensi hiv-aids <0,5-menurunkan prevalensi tuberculosis, menurunkan prevalensi malaria dan pengendalian penyakit tidak menular.
Lainya adalah, menurunkan prevalensi hipertensi, mempertahankan, prevalensi obesitas pada 15,4, menurunkan prevalensi diabetes, menurunkan prevalensi kanker dan diperkuat dengan penyehatan lingkungan (sanitasi dan air minum)
“Terdapat 12 indikator Keluarga Sehat, yang meliputi, keluarga mengikuti program KB (keluarga berencana), ibu hamil memeriksakan kehamilannya (ANC) sesuai standar, bayi mendapatkan Imunisasi lengkap dan pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan,” rincinya.
Indikator selanjutnya, kata Irwandi, yang juga Ketua PMI Ranting Jeunieb itu, pemantauan pertumbuhan balita, penderita TB Paru yang berobat sesuai standar, penderita hipertensi yang berobat teratur dan penderita gangguan jiwa berat yang diobati.
“Selain itu, juga indikator keluarga Sehat adalah tidak ada anggota keluarga yang merokok, sekeluarga sudah menjadi anggota JKN, mempunyai sarana air bersih dan menggunakan jamban keluarga,” jelasnya. (Ihkwati)