DI ERA digital seperti sekarang ini, siapa pun bisa mendirikan media online. Cukup memiliki badan hukum, membeli domain, dan menyewa hosting, dalam hitungan jam sebuah portal berita bisa langsung tayang ke publik. Kebebasan pers yang dijamin undang-undang, juga memberi ruang luas bagi siapa saja untuk menjadi penerbit media online.
Lantas, apakah semua itu cukup untuk menyebut diri sebagai media massa? Tentu tidak segampang itu.
Mendirikan media online tidak bisa disamakan dengan membuat blog pribadi. Ada tanggung jawab besar di balik setiap berita yang tayang. Struktur redaksi harus jelas, manajemen perusahaan juga harus tertata.
Selain itu, harus memiliki sumber daya manusia yang menguasai ilmu jurnalistik secara mumpuni. Tanpa itu semua, media hanyalah papan pengumuman, bukan pilar keempat demokrasi.
BACA JUGA: Ulang Tahun ke-7, Kabar Bireuen Masuk Lima Besar Website di Aceh
Delapan tahun lalu, pada 17 April 2017, kami mendirikan Kabar Bireuen dengan kesadaran penuh akan hal tersebut. Sebagian besar dari kami telah lebih dahulu menempuh pendidikan jurnalistik, bertahun-tahun bekerja di media mainstream, dan sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di semua jenjang (Muda, Madya dan Utama), sesuai ketentuan Dewan Pers. Artinya, Kabar Bireuen tidak hadir sebagai media dadakan, tetapi kami telah membekali diri terlebih dahulu sebelum melangkah.
Meski demikian, kami akui dan tidak menutup mata atas berbagai kekurangan yang masih ada. Jumlah tenaga redaksi yang terbatas, wartawan yang belum semua memiliki insting jurnalistik tajam, hingga kelemahan di sektor marketing dan periklanan yang sangat vital dalam menjaga keberlangsungan media berorientasi bisnis ini. Justru karena menyadari keterbatasan itulah, kami sejak awal memilih fokus yang spesifik: mengabarkan Bireuen.
Kami percaya, kedekatan (proximity) adalah salah satu nilai berita yang paling penting. Secara geografis, psikologis, dan ideologis, masyarakat Kabupaten Bireuen tentu akan lebih tertarik membaca peristiwa yang terjadi di wilayahnya sendiri, dibandingkan berita dari luar yang tak punya ikatan emosional dengan mereka.
Mempertimbangkan hal tersebut, kami tidak memakai embel-embel Aceh, Indonesia atau Nasional sebagai nama media yang beralamat di Bireuen ini. Sebab, percuma saja menyandang nama besar, tetapi isinya didominasi berita seputar Kabupaten Bireuen. Kami lebih memilih menjadi media lokal Bireuen atau seperti yang sering kami sebut: “media kampung, tapi tidak kampungan.”
BACA JUGA: Alhamdulillah, Kabar Bireuen Resmi Terverifikasi Dewan Pers
Kini, di usia delapan tahun, kami bersyukur karena Kabar Bireuen telah tercatat sebagai media terverifikasi Dewan Pers secara administratif dan faktual. Sertifikat verifikasi dengan Nomor 1222/DP-Verifikasi/K/VI/2024 yang diterbitkan 24 Juni 2024 menjadi pengakuan formal atas kerja keras kami sebagai perusahaan pers. Nama PT Media Kabar Bireuen pun yang menaungi Kabar Bireuen, telah tertera di situs resmi Dewan Pers: https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers. Hal ini sekaligus tercatat, Kabar Bireuen satu-satunya media terbitan Bireuen yang terverifikasi Dewan Pers.
Sebenarnya bagi media lokal sekecil kami, pencapaian tersebut bukan hal yang mudah. Sebab, Dewan Pers memberlakukan standar verifikasi sama untuk seluruh media di Indonesia, baik yang berkantor di ibu kota negara maupun di kabupaten kecil seperti Bireuen ini.
Pencapaian itu, tidak membuat kami membusungkan dada atau jemawa. Kami sadar perjalanan masih panjang. Tantangan masih banyak. Dengan komitmen tetap menjaga etika jurnalistik, memperkuat kapasitas wartawan, serta meningkatkan kualitas manajerial dan bisnis perusahaan pers, kami yakin Kabar Bireuen bisa terus tumbuh sebagai sumber informasi yang tepercaya bagi masyarakat.
Terima kasih kepada seluruh pembaca, mitra, dan narasumber yang selama delapan tahun ini telah memberikan kepercayaan kepada kami. Begitu juga ke depan, kami harap Kabar Bireuen masih jadi referensi informasi bagi Anda semua.
Selamat ulang tahun ke-8 Kabar Bireuen. Mari terus kita kabarkan Bireuen dengan semangat yang tidak pernah padam. Teruslah berpihak pada kebenaran. Salam. []
Bireuen, Kamis, 17 April 2025
SURYADI
Pemimpin Redaksi