
KABAR BIREUEN-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen melalui Bidang Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bireuen, menggelar Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional bersamaan dengan Hari Ulang Tahun ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tahun 2022.
Kegiatan secara sederhana namun penuh hikmah berlangsung di halaman Pendopo Bireuen, Jumat pagi (25/11/2022).
Sekretaris Daerah (Sekda) Bireuen, Ir Ibrahim Ahmad, M.Si bertindak sebagai inspektur upacara(Irup) pada upacara tersebut.
Sementara Fauzan, S.Pd ( Kabid Pembinaan SD Disdikbud Bireuen) sebagai perwira upacara dan Edwar S.Pd. (Guru UPTD SDN 10 Jeunib) sebagai komandan upacara.
Dalam upacara itu Teks Pancasila dibacakan oleh Ibrahim Ahmad (Sekda Bireuen), Pembaca teks Undang-Undang Dasar 1945 oleh Iswadi S,Pd (Kepala UPTD SDN 5 Bireuen) dan doa dipimpin oleh Azwani S.Pdi (Kepsla UPTD SD 18 Bireuen).
Selaku Irup Sekda Bireuen, Ibrahim Ahmad membacakan sambutan tertulis Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
Dalam sambutan tersebut disampaikan, tiga tahun yang lalu, pihaknya melepas jangkar dan membentangkan layar kapal besar benama Merdeka Belajar.
Hal ini juga didorong oleh semangat untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa dan melompat ke masa depan.
Sebenarnya, bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.
“Platform Merdeka Mengajar yang kami luncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya kami rancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi,” sebutnya.
Dalam Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain.
Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa.
Nadiem berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi.
Pihaknya juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini.
Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.
Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya.
Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas. Sekarang sudah ada 50.000 Guru Penggerak, dan tentunya kami masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.
Dia sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.
Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan kita, khususnya melalui transformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi.
Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital.
Saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).
“Saya tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini,” katanya.
Karena itulah semua harus bergotong royong agar targetĀ satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud.
“Besar harapan kami, agar bapak ibu guru selalu diberikan kesehatan serta kemudahan dalam menyampaikan ilmu dan tauladan yang baik kepada kami, agar kami terus menjadi yang baik dan berguna bagi nusa dan bangsa,” baca Sekda.
Upacara itu dihadiri antara lain unsur Forkopimda Kabupaten Bireuen, para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Kemudian, Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Bireuen, kepala sekolah, pengawas sekolah, tenaga pendidik, sejumlah guru dan mahasiswa, pelajar jenjang SD, SMP serta undangan lainnya. (Herman Suesilo)