KABAR BIREUEN-Dosen Universitas Almuslim Peusangan Bireuen melatih mitra pengelola kebun sayuran metode hidroponik di Aceh Tengah dengan memperkenalkan penggunaan teknologi otomatisasi pertanian berbasis teknologi Internet of Things (IoT) dalam pengelolaan kebun hidroponik.

Kebun hidroponik tersebut dikelola Organisasi PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Desa Gele Lah, Kecamatan Bebesan Kabupaten Aceh Tengah.

Hidroponik merupakan metode budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, serta menggunakan air dan udara untuk mengaliri nutrisi melalui akar tanaman

Ketua Tim Pengabdian Imam Muslem R, M.Kom kepada media, Jumat (21/8/2020) mengatakan, pengabdian yang dilakukan kelompok dosen Umuslim ini merupakan pengabdian yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Ristekdikti skema program kemitraan masyarakat.

Selama ini kebun tersebut masih dikelola secara tradisional, belum menyentuh teknologi otomatisasi pertanian, beberapa kegiatan dilakukan secara manual seperti hal pengecekan kondisi PH (keasaman air) dan kepekatan nutrisi tanaman, pengukuran kondisi air nutrisi, peracikan dan pemberian nutrisi, serta penggunaan daya untuk pompa air masih menggunakan listrik yang bersumber dari PLN.

“Dengan adanya pengabdian dosen Universitas Almuslim, kami mencoba menjadikan organisasi PKK Desa Gele Lah, Kecamatan Bebesan ini sebagai mitra dalam hal implementasi penggunaan teknologi otomatisasi pertanian berbasis teknologi Internet of Things (IoT) dalam memperlancar pengelolaan kebun hidroponik ini,” jelas Imam Muslem R.

Di kebun ini, sebutnya, pihaknya mendesain sistem otomatisasi pertanian dengan tenaga yang bersumber dari matahari (panel surya) sebagai listrik alternatif pengganti listrik PLN, dengam panel surya tentunya akan dapat menghemat listrik.

“Selain itu juga otomatisasi yang memungkinkan mitra pengelola dapat mengontrol kondisi kebun hidroponik dan melakukan peracikan dan pemberian nutrisi secara otomatis,” tambah Zulkifli, M.Kom, anggota kelompok pengabdian.

Pengelola kebun hidroponik juga dilatih dan diberi edukasi tata cara penggunaan sistem yang telah dibangun kepada anggota kelompok pengelola kebun hidroponik, juga tata cara dan teknik pengendalian lumut yang tumbuh dalam instalasi pipa air tanaman hidroponik.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak kepada peningkatan hasil produksi kebun hidroponik mitra, sehingga berdampak juga kepada peningkatan penghasilan masyarakat petani hidroponik.

“Kita berharap program pengabdian ini dapat menjadi pilot project penggunaan teknologi pertanian dan perkebunan untuk wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Provinsi Aceh secara umum” harap Zulkifli. (REL)