
KABAR BIREUEN– Kadis Peternakan Aceh dan Pertanian Bireuen harus memberikan data yang valid tentang jumlah ternak yang ada di Aceh dan Bireuen. Jangan memebrikan data tak valid dan membohongi publik.
āSaya cek langsung dan monitor ke lapangan, jangan dapat laporan sebanyak ini, nyatanya begitu dicek hanya seperempatnya saja,ā tegas Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh I Ketut Diarmita Ā MPĀ pada acara sosilaisasi sinkronisasi birahi dan inseminasi percepatan Upaya Khusus Sapi Kerbau Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) di Desa Bale Kuyuen, Kecamatan Kuala, Bireuen, Kamis (7/9/2017).
I ketut Diarmita mengungkapkan, selama ini setiap ada program apapun, selalu kendalanya adalah data yang diebrikan tak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Jadi mohon jangan memberikan data yang tak valid dan membohongi publik.
Dikatakannya, Menteri Pertanian menargetkan Aceh menghasilkan sapi 200 ribu ekor dari target sebelumnya 105 ribu ekor. Karena itu, target yang diebbankan itu harus dilaksanmakan dengan semaksimal mungkin.
āSaya kasih 740 ekor agar berkembang menjadi 1500 ekor, tapi kalau malah sebaiknya, sorry saja,Ā jika tak tercapai target dan batal program ini, kita tidak akan bantu lagi. Jangan dikira saya tak monitor, saya selalu cek program ini. Kalau ini gagal, Ā maka Bapak Kadislah yang bertanggungjawab atas hal itu,ā sebutnya lagi.
Aceh ini sangat berpotensi untuk dikembangkan. Karena itu harus terus didorongĀ dan diberi pengertian petani, berternak itu bukan hanya pekerjaan sambilan, tapi harus menjadi bussenis oriented.
Karena itu, katanya, jika tak mencintai ternak, maka Ā jangan kasih ternak kepada masyarakat, karena akan dijual, bukan dikembangbiakan biar banyak.
āAceh harus bangkit supaya pangan jadi lumbung ternak, itu semua butuh keseriusan dan Ā keras keras untuk memurnikan sapi Aceh. Kita siap bantu, berapa pun rumput yang diminta, kita berikan, Saya bangga jika Aceh jadi lumbung peternakan sapi,ā pungkasnya. (Ihkwati)
Ā