KABAR BIREUEN– Rapat Koordinasi (Rakoorgab) Evaluasi dan Percepatan Serap Gabah Petani 9 Juli – Desember 2017 di wilayah Kodim 0111/Bireuen dilaksanakan di Aula Makodim 0111/Bireuen, Blang Bladeh Kecamatan Jeumpa, Selasa (27/7/2017).
Dandim 0111/ Bireuen Letkol Arm Adekson mengucapkan selamat datang kepada Ketua Tim Sergap dan LTT Pusterad Kol Inf Ate Azad, rombongan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Aceh, Drs. Hasanuddin Darjo MM, Kabulog Lhokseumawe, Munir, Kasiter Korem 011/ LW Letkol Inf Yogi S dan seluruh undangan rapat koordinasi yang diikuti 85 orang.
Dikatakan Dandim, rapat koordinasi tersebut dilaksanakan sesuai Program Kerja TNI- AD dalam bidang Ketahanan Pangan.
“Mudah-mudahan dengan Program TNI yang telah kita laksanakan selama ini dapat membantu kelompok tani dalam meningkatkan hasil pertanian dan meningkatakan luas tambah tanam yang akan mendukung ketahanan pangan di wilayah Kodim 0111/ Bireuen,” harapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Kementan Pusat Bidang Lingkungan Hidup, Ir. Mukhti Sarjono Msc menyebutkan, tugas selama 2- 3 tahun ini adalah mensukseskan swasembada beras untuk ketahanan pangan.
Ini, katanya, agar bahan pangan Indonesia tidak tergantung kepada impor beras dari Tahiland maupun dari negara lain. Caranya dengan program – program maupun bantuan – bantuan untuk kelompok tani seperti traktor dan alat mesin pertanian lainnya.
“Produksi dan hasil tanam petani dalam 2- 3 tahun belakangan ini sudah mulai membaik, baik dari hasil tanam maupun luas tambah tanam yang dicapai untuk wilayah kita, Alhamdulillah untuk Kabupaten Bireuen sudah cukup baik dan banyak peningkatan,” jelasnya.
Disebutkannya, Pemerintah sudah menetapkan harga serap gabah yaitu Rp 3.700 mengacu pada penyesuaian harga di daerah di luar Aceh. Untuk Aceh, alhamdulillah mendapat harga yang lebih tinggi yaitu Rp 4.500.
“Bulog merasa kesulitan menampung gabah petani di Aceh, karena selisih harga di tengah -tengah masyarakat yang berbeda dengan yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan harga resmi Bulog,’ katanya.
Serapan gabah memastikan bahawa cadangan beras aman sampai 5 – 6 bulan ke depan. Tujuan penyerapan gabah ini nantinya akan disalurkan ke masyarakat miskin dalam bentuk bantuan raskin dan rastra.
Dengan cara melakukan program kerjasama bidang pertanian untuk mengatasi cadangan beras dan ketahanan pangan nasional yaitu salah satunya dengan Sergab dan Luas Tambah Tanam (LTT)
Pemerintah saat ini sudah mengalokasikan dana besar serta telah mengeluarakan dana untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada pangan serta telah bekerja sama dengan TNI.
Ketua Tim Sergap dan LTT Sterad Kolonel Inf Ate Azad dan Kolonel Inf Irwan menyampaikan, tugas TNI dalam rangka program pemerintah tentang ketahanan pangan. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan nasional.
“Sebelum ketahanan nasional kita terusik dengan tidak cukupnya bahan pangan di masyarakat maka TNI merasa betanggung jawab untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan dengan cara bekerja sama dengan Kementan,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan hasil tanam, sebaiknya penyaluran pupuk harus disesuaikan kebutuhan petani dengan tepat waktu dan tepat sasaran. Demikian juga dengan penyaluran Alsintan bagi Poktan harus ditingkatkan lagi guna untuk menambah luas tambah tanam.
Dikatakannya, untuk mengatasi selisih harga gabah bulog dan masyarakat diharapkan kepada para Komandan Kodim supaya menjalin kerjasama (Mitra) dengan para pengusaha yang membeli harga gabah d iatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dari Bulog. Agar kita bisa mengantisipasi penyerapan gabah untuk ketahanan pangan nasional.
Kepada Babinsa di lapangan juga agar lebih meningkatkan lagi kerjasamanya dengan para poktan dan mantri tani di lapangan.
“Sergab ditiap tiap daerah mempunyai target masing masing, khususnya di Provinsi Aceh, baru mencapai sergab sebanyak 4.44 persen dan belum mencapai standar yang sudah ditentukan.
Kepala Bulog Divre Lhokseumawe, Munir, menyebutkan, selisih HPP dengan harga yang diambil oleh mitra kerja atau pengepul gabah yang ada di desa harus diatasi oleh bulog supaya bisa menstabilkan dan menyamakan harga gabah di masyarakat.
“Semoga apa yang kita bicarakan pada hari ini jadi bahan masukan kepada kami dan akan menjadi satu bahan untuk saya ajukan kepada mentan agar kita mendapat solusi yang lebih baik lagi. Mari kita tingkatkan kerja sama yang lebih baik lagi, agar hasil ketahanan pangan bisa menjadi pilar utama dalam mempertahankan ketahanan nasional,” pungkansya.
Acara rapat koordinasi yang dihadiri Danramil dan Pa Staf serta Danpos Ramil Jajaran Kodim 0111/ Bireuen, Personil Staf Disbun Kabupaten Bireuen, perwakilan Mantri Tani tiap -tiap kecamatan 2 orang dan perwakilan Ketua Poktani tiap – tiap kecamatan 2 orang itu juga diisi tanya jawab. (Ihkwati)