Usman Sulaiman bersama ulama kharismatik Tgk H Nuruzzahri atau Waled Nu.

KABAR BIREUEN – Anggota DPRK Bireuen dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Usman Sulaiman, mendesak Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk mendukung sepenuhnya keberlanjutan pendidikan dayah di dalam tatanan baru Covid-19 atau yang dikenal dengan New Normal Covid-19.

Hal itu diampaikan Usman, menyusul rencana pemerintah untuk memulai kembali aktivitas masyarakat di dalam kenormalan baru, termasuk di sektor pendidikan.

Dia menyebutkan, dalam kunjungan silaturrahim lebaran beberapa hari lalu ke sejumlah ulama kharismatik di Bireuen, seperti Abu Mudi, Abu Tumin, Waled Nu dan pimpinan pesantren lainnya, dirinya mendapatkan informasi bahwa dayah-dayah di bawah kepemimpinan mereka akan segera memulai kembali proses belajar mengajar.

“Tidak mungkin menunggu lebih lama lagi, karena bagaimanapun kondisinya, pendidikan generasi muda Aceh harus tetap berlanjut,” ungkap Usman, Kamis (28/5/2020).

Karena itu, kata dia, keinginan para pimpinan pesantren tersebut harus didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen.

Menurut Sulaiman, untuk memulai aktivitas belajar mengajar di dayah di tengah era New Normal Covid-19, akan memberikan tantangan lebih besar bagi dayah. Mengingat, banyak dayah di Bireuen tidak memiliki dukungan fasilitas dan kapasitas untuk melangsungkan pendidikan di tengah Covid-19.

“Dalam konteks inilah, kita berharap kepada pemerintah daerah untuk memikirkan aksi nyata, bagaimana proses belajar mengajar tetap berlangsung, namun aman dari ancaman Covid-19. Protokolnya harus diperjelas, sehingga tidak ada orangtua yang khawatir anaknya kembali ke dayah,” jelasnya.

Untuk itu, menurut Sulaiman, dibutuhkan beberapa dukungan khusus, baik sebelum maupun setelah santri kembali ke dayah. Gunanya, memastikan protokol kesehatan tetap diterapkan secara maksimal di dayah.

Sebelum kembali ke dayah, misalkan, pemerintah dapat memfasilitasi tes massal bagi santri, guru dan tenaga kependidikan untuk memastikan semua yang kembali ke Dayah bebas dari Covid-19.

Dukungan selanjutnya, pemerintah perlu memberikan edukasi dan asistensi untuk memastikan berbagai sarana pendidikan di dayah, mulai dari kamar mandi, tempat wudu, kamar santri, hingga masjid bisa memenuhi protokol kesehatan Covid-19. Di samping itu, tentu saja dibutuhkan fasilitas cuci tangan, masker, disinfektan, dan lain sebagainya.

Ketua DPC PKB Bireuen ini juga menyoroti tentang kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan di dayah. Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Bireuen memberikan perhatian khusus bagi guru-guru di dayah. Seperti pemberian bantuan langsung tunai, mengingat mereka juga terdampak signifikan dari Pandemi Covid-19.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pesantren dan santri terbanyak berada di Kabupaten Bireuen. Bahkan, kita terkenal dengan istilah Kota Santri. Kita harus bangga dan mempertahankan citra ini. Jangan sampai gara-gara Covid-19, kita kehilangan ribuan santri dan dayah-dayah kita vakum,” ujar Usman.

Karena itu, dia mendorong Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk segera mengambil langkah konkrit. Terutama, terkait kebutuhan anggaran untuk mendukung keberlanjutan pendidikan dayah.

Anggota dewan yang juga duduk di Badan Anggaran ini menyarankan, supaya dapat memanfaatkan dana yang sudah direalokasikan dan direfocussing dari berbagai pos anggaran.

“Menurut hemat saya, anggaran penanganan Covid-19 yang sudah direposisikan oleh Pemerintah Bireuen, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan keberlangsungan aktivitas pendidikan di dayah, karena penggunaannya masih dalam konteks penanganan Covid-19. Apalagi Bireuen termasuk Zona Hijau yang tentu saja berimplikasi bagi efisiensi anggaran kita,” tegas Usman.

Karena itu, dia mendesak supaya Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bireuen, Muzakkar A. Gani, untuk segera mempersiapkan langkah konkrit dan membahasnya dengan pihak legislatif.

“Kita di DPR pasti akan mendukung sepenuhnya, apalagi ini untuk kepentingan agama. Sekali lagi sebagai perwakilan rakyat di legislatif, saya meminta kepada Bapak Plt Bupati untuk mempersiapkan aksi nyata. Tidak hanya sekedar rencana dan wacana manis di atas kertas,” desak Anggota Komisi IV DPRK Bireuen ini. (Suryadi)