Sagil Muhammad Riski (12) bersama teman-teman dan guru. (Foto: Dok. Istimewa)

KABAR BIREUEN, Kerinci – Sagil Muhammad Riski (12), siswa SD di Kerinci, menjadi perbincangan karena tinggi badannya yang mencapai 2 meter. Karena fisiknya tersebut, Sagil kerap kesulitan mencari ukuran pakaian yang pas.

Sang ibunda, Susi Herlina, bercerita awal mula dirinya menyadari pertumbuhan anak yang pesat. Pertumbuhan Sagil mulai terlihat saat kelas 2 SD.

Kala itu, Susi menyadari tubuh anaknya tumbuh tinggi lebih cepat daripada teman-teman sebaya, karenanya Sagil sering berganti seragam.

“Kelas 2 SD mulai terlihat pertumbuhan Sagil dan sangat mencolok dan bertambah tinggi, setiap tahun selalu ganti seragam,” katanya, Jumat (10/5/2024).

Susi juga mengaku sering kesulitan mencarikan pakaian dengan ukuran yang pas untuk anaknya. Karena itu, setiap kali Sagil membutuhkan baju baru, Susi memilih untuk memesan pakaian custom yang ukurannya disesuaikan dengan Sagil. Termasuk untuk baju seragam, Sagil selalu mengukur dan memesan lebih dulu.

Adapun ukuran baju Sagil saat ini XXXXL, ukuran celana 38, dan ukuran alas kaki nomor 50.

“Kita kesulitan untuk membeli pakaian Sagil karena ukurannya jauh berbeda dengan yang lain, terpaksa dipesan dahulu atau dijahit,” imbuh Susi.

Masalahnya, pakaian custom itu kerap lebih mahal daripada pakaian pada umumnya. Susi pun mengakui sempat kesulitan memenuhi kebutuhan pakaian anaknya. Namun baginya yang terpenting adalah kenyamanan Sagil.

“Dengan kondisi hidup yang pas-pasan kita sangat kesulitan soal harga, tapi harus bagaimana lagi karena kebutuhan tetap kita usahakan,” tutur Susi.

Foto-foto Sagil bersama teman-temannya beredar di media sosial Facebook. Yang mengunggah sesama warga Desa Belui, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi. Bocah kelahiran 7 Juni 2012 itu memang dikenal di desa tersebut karena tinggi badannya yang di atas rata-rata.

“Iya, Sagil adalah warga Belui. Dia adalah seorang anak kelas 6 SD dengan tinggi 2 meter, dan sekarang dia menjadi viral sebagai anak SD tertinggi di dunia,” kata salah seorang warga desa, Yudi.

Meski memiliki tinggi badan yang tidak umum, Sagil disebut masih bersikap layaknya anak seusianya. Dia juga sering bermain bersama teman-teman sebaya, salah satunya anak Yudi.

“Tiap hari ada main ke rumah dia, teman-teman anak saya,” imbuhnya. (detik.com)