KABAR BIREUEN – Dalam pandangan wartawan liputan Kabupaten Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH., M.Si adalah sosok yang sederhana, santun, ramah, jujur, dan taat beribadah.

Begitu juga dalam kapasitasnya selama ini sebagai pejabat publik, baik saat menjabat Wakil Bupati maupun Bupati Bireuen (2017-2022), Muzakkar sangat terbuka dengan wartawan. Mudah ditemui dan selalu melayani wartawan untuk wawancara atau konfirmasi menyangkut pemberitaan di mana pun dan kapan saja.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bireuen, Ariadi B Jangka, mengungkapkan, Muzakkar adalah pejabat publik yang bermitra baik dengan wartawan. Dia memahami betul tugas dan fungsi wartawan sebagai alat kontrol sosial.

“Selama ini, tidak ada kendala bagi wartawan dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik yang berhubungan dengan Pak Muzakkar dalam kapasitasnya sebagai Bupati Bireuen,” sebut Ariadi saat dimintai pandangannya terhadap sosok Muzakkar A. Gani pada acara Malam Keakraban Bupati Bireuen bersama insan pers liputan Kabupaten Bireuen di halaman belakang rumah dinas Wakil Bupati Bireuen, Rabu (10/8/2022) malam.

Menurut Ariadi, dilihat secara lahiriah Muzakkar juga orangnya jujur. Ini dapat dibuktikan dan dinilai secara sederhana. Dia tidak suka gonta-ganti nomor HP. Sejak dulu hingga sekarang, Muzakkar tidak pernah ganti nomor HP, sehinga mudah dihubungi.

Ariadi B Jangka

“Seingat saya, sejak dulu saat menjabat Kadisperindagkop hingga sekarang, Pak Muzakkar masih memakai nomor HP yang sama. Bahkan, sebelumnya saat menjabat Asisten di Pemerintah Provinsi Aceh, Pak Muzakkar juga memakai nomor HP itu. Sementara ada pejabat lain yang hampir tiap saat ganti nomor HP,” ungkap Ariadi yang membuat Muzakkar dan para wartawan tertawa.

Yang juga membuat Ariadi takjub, Muzakkar sering mengimami salat berjamaah. Sejauh amatannya, jarang-jarang seorang bupati bisa dipercayakan menjadi imam salat.

Diakui pemimpin redaksi metropolis.id ini, selaku manusia biasa, dalam memimpin Kabupaten Bireuen tentu Muzakkar punya kelebihan dan kekurangan. Itu hal yang biasa dan lumrah terjadi siapapun pemimpinnya.

“Siapapun orangnya, plus minus dalam memimpin pasti ada. Tidak mungkin juga bisa memuaskan semua orang dalam Kabuaten Bireuen yang begitu luas. Namun, Pak Muzakkar bisa menjalankan pemerintahan sampai berakhir malam ini tanpa bermasalah dengan hukum, itu sungguh luar biasa dan patut kita apresiasi,” ujar Ariadi yang mendapat applaus dari para hadirin.

Yusmandin Idris

Hal yang sama juga disampaikan wartawan senior, Yusmandin Idris. Dalam pandangannya, Muzakkar adalah pemimpin yang low profile. Akrab dengan wartawan dan bisa dicegat untuk diwawancarai di mana saja.

Yusmandin mengaku, selama ini dia punya cara tersendiri agar mudah menemui Muzakkar, kalau ada keperluan dalam menjalankan tugas-tugas kewartawanan. Dia mencari tahu di mesjid atau mushalla mana Muzakkar salat lima waktu. Saat selesai salat itulah, Yusmandin menggunakan kesempatan untuk mewawancarainya.

“Jadi, mudah saja mencari Pak Muzakkar. Tidak perlu repot-repot mencarinya ke mana-mana. Rahasia itu dikasih tahu atasan saya di Banda Aceh, karena Pak Muzakkar pernah bertugas di Pemerintah Provinsi Aceh,” ungkap wartawan Serambi Indonesia ini.

Muzakkar A. Gani

Sementara sebelumnya, Muzakkar A. Gani mengucapkan terima kasih kepada para wartawan yang selama ini telah bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Bireuen. Diakui Muzakkar, keberadaannya selama ini dalam memimpin Kabupaten Bireuen tidak akan bermakna, tanpa peran media yang mempublikasikan.

“Amanah jabatan kepada kami, sudah kami kerjakan sesuai kemampuan yang kami miliki. Terima kasih rekan-rekan wartawan yang sudah memberitakannya, sehingga dinamika pemerintahan kami diketahui masyarakat,” ucap Muzakkar.

Dalam kesempatan tersebut, atas nama pribadi, pemerintah, keluarga, dan juga almarhum H. Saifannur beserta keluarganya, Muzakkar memohon maaf jika selama ini ada kekurangan dalam memimpin Kabupaten Bireuen.

Penyerahan bingkisan dari Kabar Bireuen.

Malam keakraban dalam rangka berakhirnya masa jabatan Bupati Bireuen itu, berlangsung dalam suasana penuh keharuan. Apalagi, turut diisi dengan pembacaan pantun perpisahan oleh dua orang wartawan.

Selain itu, juga ada pemberian bingkisan untuk Muzakkar dari para wartawan, baik itu atas nama semua wartawan yang bergabung dalam tujuh organisasi wartawan (PWI, AJI, PWA, PPWI, FJA, PJIDN, SWI), salah satu organisasi secara tersendiri, media, maupun pribadi.

Selain puluhan wartawan, malam keakraban tersebut juga ikut dihadiri sejumlah pejabat Pemkab Bireuen yang mendampingi Muzakkar. Antara lain, Muhammad Nasir, SP., MSM (Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan), Mulyadi, SH (Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat), M. Zubair, SH., MH (Kadis Komunikasi, Informatika dan Persandian) dan Azmi, S.Kom (Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan). (Suryadi)