KABAR BIREUEN, Bireuen – Kampanye dan sosialisasi gaya hidup minim sampah menjadi sorotan utama pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2025 di Kabupaten Bireuen, Rabu (23/4/2025). Aksi ini bukan sekadar seremonial, melainkan gerakan nyata yang melibatkan lebih dari 200 peserta lintas sektor untuk mendorong perubahan pola hidup masyarakat demi lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) ini berlangsung di Aula Lama Setdakab dan dibuka Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT. Dalam sambutannya, dia menyampaikan, persoalan sampah sudah menjadi isu global dan nasional yang memerlukan kolaborasi semua pihak. Bireuen dengan jumlah penduduk sekitar 453 ribu jiwa, menghasilkan lebih dari 66 ribu ton sampah setiap tahunnya.
“Ini menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat, mulai dari keuchik hingga institusi pendidikan,” ujar Razuardi.
Dia menyoroti pentingnya kontribusi aktif dari semua lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha, sekolah, dayah, perguruan tinggi, dan keluarga dalam menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pemerintah sendiri telah menunjukkan komitmennya melalui Perbup Nomor 40 Tahun 2021 tentang pengelolaan sampah, serta Surat Edaran Bupati yang melarang penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan pemerintahan.

(Foto: Hermanto/Kabar Bireuen)
Sementara itu, Kepala DLHK Bireuen, Ir. Fadli, ST., M.S.M, menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2025, yang mendorong penyelenggaraan HPSN secara berkelanjutan hingga Juni mendatang.
Kampanye ini melibatkan berbagai elemen, mulai dari pimpinan SKPK, camat, kepala sekolah, keuchik, pelaku usaha, aktivis lingkungan hingga pelajar dan mahasiswa. Tujuannya, meningkatkan kesadaran pentingnya pengelolaan sampah sejak dari sumbernya, memperkuat peran produsen dalam pemilahan sampah, serta membangun kelembagaan dan regulasi yang mendukung.
“Lingkungan yang bersih adalah pondasi kehidupan yang nyaman dan sehat. Gaya hidup minim sampah bukan hal sulit, asal kita punya komitmen. Mulai dari hal kecil seperti membawa tumbler, memilah sampah, hingga mengurangi plastik,” jelas Fadli.

Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah juga menyerahkan penghargaan kepada sekolah-sekolah Adiwiyata. Selain itu, juga diucapkan terima kasih kepada pelaku usaha dan lembaga perbankan yang telah memberikan dukungan moril dan materiil terhadap kesuksesan acara ini.
Momentum HPSN 2025 di Bireuen, diharapkan menjadi titik awal penguatan komitmen antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan untuk mewujudkan Bireuen yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Gerakan kecil hari ini diharapkan membawa perubahan besar bagi masa depan lingkungan. (Hermanto)