
KABAR BIREUEN– Rangkang Sastra Bireuen bekerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya (Wilayah Kerja Aceh Sumut) menggelar Kidz Camp Cagoek Manyak.
Kegiatan bertemakan “Peningkatan Eksistensi Cagoek Anak sebagai Teater Tradisi Aceh untuk Generasi Dini” itu dilaksanakan, Kamis (18/8/2022) siang, di Bukit Telaga Maneh, Desa Bireuen Meunasah Tgk Digadong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen.
Pj Bupati Bireuen, diwakili Asisten I Setdakab Bireuen Bidang Pemerintahan, Mulyadi, SH, menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Bireuen menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini. Dimana dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberi ruang bagi anak-anak sebagai generasi penerus untuk berekspresi dalam lingkup seni.
“Selain itu sebagai sarana motivasi dan memperkaya khasanah pengetahuan serta keterampilan dalam bermain peran cagoek anak serta mempertahankan seni tradisi Aceh,” katanya.
Karena selain dapat menghadirkan kembali semangat berkesenian, dan berkebudayaan sekaligus dapat membangun karakter anak-anak.
Budaya dan seni sangat mendukung proses pendidikan karakter anak. Memberikan ruang bagi kreatifitas anak juga merupakan salah satu hak anak yang harus dipenuhi.
“Kami berharap Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya terus memperhatian Kabupaten Bireuen dalam pelestraian seni dan membangun kemitraan di tahun-tahun mendatang,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (Wilayah Kerja Aceh Sumut) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Drs Nurmantyas dalam arahannya menyebutkan, apa yang dilakukan Rangkang Sastra Bireuen dengan kegiatan Kidz Camp Cagoek Manyak ini patut diapresiasi.
“Kita harus melestraikan nilai-nilai seni dan budaya lokal. Salah satunya dengan menghidupkan kembali cagoek yang merupakan kearifan lokal, ada pesan moral di dalamnya, mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat. Generasi muda kita banyak yang tidak mengenali lagi budaya lokal kita,” jelasnya.Dia patut berbagga dengan adanya komunitas seni yang mau mengembangkan cagoek. Sebab, banyak yang tidak kenal cagoek dan kearifan lokal. Sehingga orang di luar Aceh, sering mendengar lelucon yang negatif tentang Aceh.
“Kita ingin Aceh ini dikenal punya pahlawan wanita, jadi daerah yang ikut berjuang untuk NKRI. Saya berharap apa yang dilakukan ini menjadi sebuah modal menjadi bangsa yang hebat menuju 100 tahun bangsa Indonesia, dengan menjemput ketertinggalan kita,” sebutnya.
Sebelumnya, Pimpinan Umum Rangkang Sastra, Noviati Maulida Rahmah dalam laporan menyebutkan, Kidz Camp Cagoek Manyak ini diikuti 21 peserta, terdiri dari 11 peserta tingkat SD/MI dan 10 peserta dari SMP.
Pendiri Rangkang Sastra sejak 2011 yang akrab disapa Novi itu menyebutkan, nantinya peserta terbaik dari kegiatan Kidz Camp Cagoek Manyak ini akan dikirim ke tingkat provinsi untuk mengikuti lomba cagoek.
“Peserta dari Bireuen sudah beberapa kali menjadi juara lomba cagoek tingkat provinsi,”ujar Novi.
Disebutkan Novi, dalam bulan ini, Rangkang Sastra sudah mengadakan dua even, yaitu Bireuen Mural Action Week 2022, bekerja sama dengan Polres Bireuen dan sekarang mengadakan Kidz Camp Cagoek Manyak.
“Terima kasih kepada Balai Pelestarian Nilai Budaya yang telah memilih Bireuen dengan Rangkang Sastra untuk menggelar kegiaran ini. Bireuen adalah Kabupaten pertama untuk kegiatan seperti ini,” ungkapnya.
Acara kemudian dirangkai dengan pemberian bingkisan kepada tiga peserta dari SD dan tiga peserta dari tingkat SMP yang dinilai aktif, dan diakhiri melepas balon ke udara.
Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten (DKA) Bireuen, H Mukhlis S.H, Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Bireuen, Sadriah SKM, MKM.
Kabid Budaya Disdikbud Bireuen, Reza Fitri,S.Si., M.Sc, Kabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporapar Bireuen, Ira Safhira SE MM, Sekretaris Dinas Sosial Bireuen, Alfian S.Pd., M.Pd , kepala sekolah dan guru pendamping. (Ihkwati)