KABAR BIREUEN, Bireuen – Momentum peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Ke-29 di Kabupaten Bireuen, Senin (30/6/2025), menjadi istimewa dengan pemberian penghargaan kepada tiga lansia inspiratif yang dinilai tetap sehat, aktif, dan produktif di usia senja. Kegiatan ini berlangsung di halaman Pendopo Bireuen dan dihadiri sebanyak 100 lansia dari 20 Puskesmas se-Kabupaten Bireuen.
Ketiga lansia yang menerima sertifikat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen yaitu:
-
Man Farisyah Ahmad (93) sebagai Lansia Sehat dan Mandiri, diserahkan langsung oleh Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST.
-
Asyiah Balang (73) sebagai Lansia Aktif Bersosialisasi di Lingkungan, diserahkan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bireuen, Sadriah, SKM, MKM.
-
Saudah M. Yakop (66) sebagai Lansia Produktif, diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr. Irwan.
HLUN ke-29 tahun ini mengusung tema Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas seperti kardiovaskular, kanker, uronefrologi, dan kesehatan ibu anak (KIA). Gerakan ini bertujuan menekan penyebaran penyakit melalui peningkatan kesadaran, gaya hidup sehat, edukasi kesehatan, serta akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, dalam sambutannya pada peringatan HLUN tersebut, menekankan pentingnya perhatian terhadap lansia sebagai bagian integral dari pembangunan daerah. Dia menyampaikan, Indonesia telah memasuki era struktur penduduk tua (Ageing Population) sejak 2021. Berdasarkan data BPS tahun 2024, sekitar 12 persen atau 29 juta penduduk Indonesia merupakan lansia, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 20 persen pada 2045.
“Jumlah ini menunjukkan bahwa kita harus bersiap, tidak hanya dari sisi pelayanan kesehatan, tetapi juga dari sisi sosial dan dukungan lingkungan. Lansia tidak boleh dipinggirkan, justru harus diberdayakan,” ujarnya.
Bupati Mukhlis juga mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan lansia. Dia mengajak untuk menjadikan momentum HLUN ini sebagai pengingat bahwa para lansia adalah aset yang tak ternilai.
“Para lansia telah berkontribusi besar, dan kini saatnya kita hadir untuk mereka,” tegasnya.
Lebih jauh dia mengutip hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat 95 persen lansia di Indonesia masih mandiri dalam aktivitas sehari-hari, sedangkan sisanya mengalami tingkat ketergantungan dari ringan hingga total. Penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan stroke juga mengalami peningkatan prevalensi, sehingga upaya pencegahan dan penguatan layanan kesehatan menjadi semakin penting.

acara peringatan HLUN ke-29 Tahun 2025, di halaman Pendopo Bireuen, Senin, 30 Juni 2025. (Foto: Hermanto/Kabar Bireuen)
Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr. Irwan, dalam laporannya mengatakan bahwa peringatan HLUN merupakan bentuk penghormatan atas peran penting lansia dalam pembangunan bangsa. “Kami mencatat, pada tahun 2024 sebanyak 42.980 lansia telah disaring kesehatannya, dengan jumlah penderita hipertensi mencapai 11.047 orang, diabetes 8.857 orang, dan rematoid artritis 9.830 orang,” jelasnya.
Rangkaian acara HLUN di Bireuen dimulai dengan senam prolanis, skrining kesehatan lansia, cek kesehatan berkala, serta edukasi tentang gaya hidup sehat. Kegiatan ini merupakan implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan bagian dari Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia 2025–2029, sebagaimana diamanatkan dalam Perpres No. 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan.
“Peningkatan kualitas hidup lansia tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan harus lintas sektor dan terintegrasi,” tambah dr. Irwan. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi untuk kesuksesan acara ini.
Acara tersebut turut dihadiri unsur Forkopimda, Pj Sekda Bireuen, Ketua TP PKK Bireuen, para Asisten Setdakab, kepala SKPK, Dirut RSUD Fauziah Bireuen, camat, kepala Puskesmas, organisasi profesi, sponsor seperti Bank Aceh, BSI, PT Nestle, PC IBI Bireuen, serta Saka Bhakti Husada, dan para lansia. (Hermanto)