KABAR BIREUEN – Pengurus Cabang (Pengcab) Olahraga di Kabupaten Bireuen diminta serius melakukan pembinaan atlet agar mencapai hasil maksimal pada setiap event.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bireuen, H. Mukhlis, AMd pada acara penyerahan dana pembinaan kepada 34 Pengcab, Jumat (22/11/2019) di Meuligoe Bireuen.

Kata H. Mukhlis, meskipun KONI tidak berhak mengatur masalah kepengurusan para Pengcab olahraga, namun KONI bertanggung jawab melakukan pembinaan.

“Kalau prestasi olahraga anjlok, yang disalahkan tetap Ketua KONI. Seperti hasil PORA 2018 di Jantho, semua menyalahkan saya selaku Ketua KONI Bireuen. Sedangkan saya baru menjabat sebagai ketua setelah Prapora,” ujarnya.

Ketua Umum KONI Bireuen yang resmi dilantik 3 Juli 2018 ini meminta kepada Pengcab olahraga untuk meningkatkan pembinaan atlet, dalam menghadapi PORA 2022.

“Pengcab harus serius melakukan pembinaan atlit, agar mencapai hasil maksimal. Kalau ada pengurus yang tidak serius sebaiknya serahkan kepada orang lain. Karena kita menggunakan dana publik untuk pembinaan olahraga. Jadi itu harus dipertanggungjawabkan secara administrasi dan moral,” tegas pemilik PT. Takabeya Perkasa Group ini.

Selanjutnya, Mukhlis yang terpilih sebagai Ketua KONI Bireuen pada 20 Januari 2018 menegaskan, bahwa pada PORA 2022, dirinya tidak menargetkan prestasi muluk-muluk. Targetnya bisa mendapatkan peringkat 10 saja.

“Kita tidak menargetkan juara satu atau dua. Minimal peringkat 10. Jika nanti prestasi olahraga Bireuen tidak bisa menanjak, saya siap mundur dari Ketua KONI,” janji politikus Partai Golkar ini.

Terakhir Mukhlis meminta kepada para pengcab untuk menginventarisir atlet masing – masing cabor. Apabila masih ada atlet Bireuen yang masih memperkuat daerah lain agar diajak kembali ke Bireuen.

“Ini tugas masing-masing pengcab. Inventarisir atlet yang berprestasi. Jika ada atlet kita di luar, ajak kembali memperkuat daerah sendiri. Dan jangan abaikan mereka yang berjuang untuk daerah,” pungkas Ketua Umum KONI H. Mukhlis.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Harian KONI Bireuen, Drs Murdani mengatakan, pemberian dana pembinaan untuk Pengcab, berdasarkan beberapa ketentuan.

Menurutnya, pemberian dana pembinaan berpedoman pada keikutsertaan Pengcab pada PORA 2018. Selanjutnya berdasarkan raihan medali.

“Kemudian cabang olahraga yang aktif, meskipun tidak ikut PORA, tetap mendapatkan uang pembinaan. Sedangkan bagi cabang olahraga yang masa kepengurusan sudah berakhir tidak dibenarkan secara aturan menerima dana pembinaan,” jelasnya.

Murdani menjelaskan, bahwa dana bonus untuk atlet ikut PORA 2018 yang diserahkan pada awal tahun 2019 adalah dana pinjaman dari uang pribadi Ketua Umum KONI, H. Mukhlis.

“Untuk kebutuhan atlet selama ini selalu ditanggulangi sementara oleh Ketua Umum KONI,” sebut Murdani.(Rizanur)