Jumat, 13 Juni 2025

Bersama TMMD Merajut Harapan Baru untuk Masa Depan

TMMD telah meninggalkan jejak perubahan di wilayah sasaran. Selain pembangunan infrastruktur, kegiatan nonfisik juga sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. 

PAGI itu, Rabu, 19 Maret 2025, sinar mentari menyelinap di sela-sela dedaunan. Cahaya sang surya itu menyinari jalan baru yang terbentang di Desa Hagu, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

Dari kejauhan, terdengar suara tawa anak-anak berpadu dengan langkah-langkah kecil. Mereka berlari menyusuri jalan itu yang dulu hanya berupa tanah merah berlumpur. Sekarang, debu dan kerikil bukan lagi penghalang bagi keceriaan mereka.

Pembangunan jalan oleh Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-123 Tahun 2025, bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga telah menghadirkan kebahagiaan yang sederhana dan bermakna bagi mereka.

Sebelumnya, bocah-bocah desa pedalaman itu harus berjalan hati-hati di jalan licin saat hujan, bahkan terkadang harus melepas sandal agar tidak terpeleset. Kini, mereka bebas berlari-lari sepuas hati, merasakan kemerdekaan kecil dalam hidup mereka.

“Dulu susah kalau hujan. Sekarang sudah bisa berlari-larian sama teman-teman,” ujar salah seorang anak dengan tersenyum lebar, sambil terus menikmati jalan baru bersama rekan-rekannya.

Namun, di balik kegirangan anak-anak tadi, ada cerita panjang perjuangan warga desa yang selama bertahun-tahun harus melewati jalan setapak berlumpur, demi mengangkut hasil kebun dan pertanian mereka.

Sekarang, perubahan nyata sudah hadir berkat program TMMD Ke-123 yang membawa akses lebih baik bagi masyarakat. Hasil panen sudah cepat terdistribusi, perekonomian mulai menggeliat, dan harapan baru pun terukir.

Pembangunan yang Mengukir Harapan di Desa Hagu

Sejak 19 Februari hingga menjelang 20 Maret 2025, sebanyak 150 anggota Satgas TMMD Ke-123 Kodim 0111/Bireuen bekerja tanpa kenal lelah. Mereka tak hanya menghadapi medan berat, tetapi juga cuaca yang tak menentu. Namun, semangat para prajurit tak pernah pudar.

Anggota Satgas TMMD Ke-123 Kodim 0111/Bireuen bermandikan keringat bekerja membuka akses jalan bagi masyarakat. (Foto: Suryadi/Kabar Bireuen)

“Ketika hujan turun, kami berteduh sejenak, Begitu hujan reda, kami kembali bekerja agar jalan ini selesai tepat waktu,” ujar seorang anggota Satgas dengan penuh semangat.

Raut bahagia dan bangga juga terpancar di wajah Letkol Inf Ade Munandar, S.I.Pem (Dansatgas TMMD Ke-123), saat ia mengenang perjalanan panjang yang ditempuh selama ini. Hasil kerja keras bersama telah mendapat apresiasi positif dari para pemangku kepentingan. Ini menjadi bukti nyata melalui TMMD, semangat persatuan serta kerja sama antara TNI dan masyarakat, bisa menghasilkan karya yang menyentuh kehidupan.

“Dengan TMMD, kita bukan hanya membangun jalan, melainkan juga mengukir harapan dan mempererat tali kebersamaan. Saya ingin seluruh elemen masyarakat dapat bahu-membahu mewujudkan desa ini yang lebih maju dan sejahtera ke depan,” harap Letkol Inf Ade Munandar.

Kini, jalan yang dulunya hanya impian, telah menjadi saksi bisu dedikasi TNI yang bisa mengalirkan kemajuan bagi masyarakat Desa Hagu.

Perjuangan di Tengah Lumpur: Satgas TMMD Tak Biarkan Warga Berjuang Sendiri

Di bawah terik matahari, seorang petani berjuang mengendalikan motor bututnya yang terperosok lumpur. Pria itu membawa beberapa jeriken besar berisi air. Roda motor berulang kali tergelincir, hampir membuatnya putus asa.

Jalan boleh berlumpur, tetapi semangat gotong royong dan kebersamaan tak akan pernah surut. (Foto: Suryadi/Kabar Bireuen)

Namun, seorang prajurit Satgas TMMD dengan sigap turun tangan. Dia membantu mendorong kendaraan itu hingga bisa melaju kembali.

“Kami di sini bukan hanya membangun jalan, tetapi juga memastikan warga bisa menjalani hidup lebih baik,” ujar sang prajurit, sembari mengusap peluh di wajahnya.

Keberadaan Satgas TMMD memang bukan sekadar menghadirkan infrastruktur, tetapi juga semangat kebersamaan. Di tengah desa terpencil, mereka menunjukkan bahwa TNI selalu hadir untuk rakyat.

Sasaran Fisik dan Nonfisik yang Mengubah Wajah Desa Hagu

Pembangunan infrastruktur jalan. (Foto: Suryadi/Kabar Bireuen)

Program TMMD Ke-123 tak hanya berfokus pada pembangunan jalan sepanjang 4.400 meter dengan lebar 4,5 meter. Berbagai proyek fisik lain juga  turut digarap. Seperti pembangunan lima titik box culvert, lima gorong-gorong, satu plat beton, dan satu bronjong.

Selain itu, program nonfisik juga menjadi perhatian utama. Seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, kesehatan, posyandu, pertanian, peternakan, lingkungan hidup, pencegahan narkoba, dan stunting. Semua ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru bagi masyarakat agar mereka bisa lebih mandiri.

Sejumlah fasilitas yang sudah dibangun melalui program TMMD ini, telah mengubah wajah Desa Hagu menjadi lebih cerah. Tak lagi seperti selama ini yang minim tersentuh pembangunan, baik fisik maupun nonfisik.

Sasaran Unggulan Kasad: Meningkatkan Kesejahteraan Warga

Sebagai bagian dari program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), TMMD Ke-123 juga mencakup pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH), lima titik sumur bor, lahan ketahanan pangan seluas dua hektare, penanaman 200 pohon, pengecatan dua balai pengajian, dan pembangunan Tugu TMMD.

Keuchik (Kepala Desa) Hagu, Hamdani, mengungkapkan rasa syukur atas perubahan drastis yang terjadi di desanya.  Karena itu, dia sangat berterima kasih atas dipilihnya Desa Hagu sebagai sasaran program TMMD Ke-123 Kodim 0111/Bireuen.

“Terima kasih banyak. Dengan adanya jalan ini, hasil panen bisa lebih cepat dijual, dan sumur bor sangat membantu kebutuhan air bersih warga,” ucap Hamdani.

Merehab rumah masyarakat yang tidak layak huni menjadi layak huni. (Foto: Suryadi/Kabar Bireuen)

Dengan semua fasilitas yang telah terbangun, Letkol Inf Ade Munandar, selaku Dansatgas TMMD Ke-123 Kodim 0111/Bireuen, mengajak pemerintah desa dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga dan merawatnya dengan baik. Hal itu perlu diingatkannya karena fasilitas tersebut untuk kepentingan bersama seluruh masyarakat di kawasan itu.

Menurut Letkol Ade Munandar, program TMMD ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama para petani. Pembangunan jalan sentra produksi akan mempermudah akses distribusi, hasil baik perkebunan maupun pertanian. Infrastruktur ini secara langsung bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Keberadaan TMMD menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di desa-desa terpencil terus digalakkan, sehingga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat lokal,” ujarnya.

Dari Perlawanan ke Perdamaian

Sebuah momen bersejarah terjadi di Posko Satgas TMMD Ke-123. Seorang pria melangkah perlahan, membawa dan menyerahkan sesuatu yang selama ini menjadi simbol perlawanan yaitu senjata api. Dalam genggamannya, satu pucuk SS1 V1, tiga magazen, tiga puluh butir munisi, satu pistol rakitan, serta dua granat tangan.

Tak ada paksaan dalam penyerahan senjata api ini. Sejak TMMD digelar, komunikasi dengan penuh kekeluargaan dengan masyarakar terjalin dan kepercayaan dipupuk. Para prajurit mendekati masyarakat dengan hati, bukan senjata.

Penyerahan senjata api peninggalan masa konflik dari seorang mantan kombatan GAM kepada Dansatgas TMMD Ke-123 Kodim 0111/Bireuen, Letkol Inf Ade Munandar. (Foto: Suryadi/Kabar Bireuen)

Tak terduga, seorang mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) luluh hatinya. Dia memilih menyerahkan senjatanya yang selama ini disimpan dengan baik, demi masa depan yang lebih damai.

Letkol Inf Ade Munandar menerima senjata api itu dengan penuh penghormatan. Baginya, kerelaan seorang warga tersebut bukan sekadar serah terima senjata.

“Lebih dari itu. Ini adalah simbol kepercayaan dan harapan akan perdamaian yang abadi,” ungkap Ade Munandar dengan terharu.

Setelah penyerahan senjata sisa masa konflik di Aceh tersebut, langkah pria itu meninggalkan Posko TMMD pun dengan hati yang lebih ringan. Bukan lagi dengan senjata di tangan, tetapi dengan harapan baru yang tumbuh di dadanya.

TMMD Mempercepat Pembangunan

Keberadaan TMMD, diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap percepatan pembangunan melalui pemberdayaan ekonomi daerah. Hal tersebut demi meningkatkan taraf hidup masyarakat, menurunkan angka kemiskinan, dan menempatkan desa sebagai subjek pembangunan.

Alat berat dikerahkan untuk mempercepar pembangunan infrastruktur. (Foto: Suryadi/Kabar Bireuen)

TMMD bukan semata-mata membangun sarana fisik bagi masyarakat, melainkan juga untuk menumbuhkan semangat percaya diri agar mampu mengelola potensi sendiri menuju desa yang mandiri.

Namun, satu yang perlu ditekankan, TMMD adalah bagian dari komitmen TNI dalam mendukung pembangunan di wilayah-wilayah yang masih sulit dijangkau. Sebagai program lintas sektoral yang melibatkan TNI, lembaga pemerintah daerah, dan masyarakat, TMMD menjadi langkah nyata untuk mengatasi berbagai permasalahan. Misalnya, akses jalan yang belum layak, serta membantu penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.

Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, mengapresiasi dan mengaku sangat terbantu dengan adanya program TMMD tersebut. Melalui program ini, banyak fasilitas untuk kepentingan masyarakat telah terbangun dalam waktu singkat. Padahal, kalau dibangun oleh pemerintah daerah membutuhkan biaya yang besar dan waktu lama.

“Terima kasih TNI. Ini sebuah pengabdian yang sangat besar bagi masyarakat kami di Kabupaten Bireuen,” ucap Bupati Mukhlis saat menghadiri acara penutupan TMMD Ke-123 Kodim 0111/Bireuen yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Desa Meunasah Pulo, Kecamatan Peudada, Kamis, 20 Maret 2025.

H. Mukhlis, ST (Bupati Bireuen) bersama Mayjen TNI Niko Fahrizal (Pangdam Iskandar Muda) dan Letkol Inf Ade Munandar (Dansatgas TMMD Ke-123 dan juga Dandim 0111/Bireuen), saat penutupan TMMD Ke-123 Tahun 2025. (Foto: Suryadi/Kabar Bireuen)

Menurut Mukhlis, TMMD sebagai momentum untuk semakin meningkatkan sinergi dan menggugah kesadaran bersama dalam menghidupkan kembali budaya gotong royong.

“Selain itu, melalui program TMMD juga bisa mempererat tali persaudaraan, merajut kebersamaan dan persatuan dalam membangun daerah tercinta kita kini,” jelas Bupati Mukhlis dengan penuh rasa bangga.

Kini, masyarakat Desa Hagu dan sekitarnya bisa merasakan adanya pemerataan pembangunan berkat program TMMD. Sejumlah fasilitas sudah tersedia dan berbagai program penyuluhan, telah memberikan banyak wawasan bagi masyarakat pelosok itu.

Ya, TMMD telah meninggalkan jejak perubahan yang signifikan di daerah sasaran. Bukan hanya berupa infrastruktur, tetapi juga harapan baru untuk masa depan yang lebih cerah. (Suryadi) 

KABAR TERBARU

Bupati Mukhlis Percayakan Fadhlullah Sebagai Kepala ULP Bireuen, Sule Kembali Jadi Kabag Umum

0
KABAR BIREUEN, Bireuen—Bupati Bireuen H. Mukhlis S.T. melantikan dan mengambil sumpah/ Janji Jabatan Administrator dan Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen, Jumat...

Kajari Bireuen Apresiasi Keberadaan Objek Wisata Bukit Cinta Santewan Indah

0
KABAR BIREUEN, Kota Juang - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bireuen, Munawal Hadi S.H.,M.H mengapresiasi keberadaan Objek Wisata Bukit Cinta Santewan Indah yang merupakan desa destinasi...

Ternyata Hasyimi Diduga Dibunuh Temannya Sendiri, Didorong dari Tebing dan Dirampas Uang Rp1,3 Juta

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Misteri kematian M. Hasyimi (43) yang semula sempat diduga akibat jatuh dari tebing, akhirnya terungkap sebagai kasus pembunuhan berencana. Fakta mengejutkan...

Hadiah Ulang Tahun DKPP ke-13, Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi Bireuen Kirim Surat Terbuka Desak...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen- Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi Kabupaten Bireuen mengirimkan surat terbuka kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Republik Indonesia, Kamis (12/6/2025). Surat No: 02/GSPD-Bireuen/VI/2025...

DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bireuen Dilantik

0
KABAR BIREUEN, Jeumpa - Wakil Bupati Bireuen Ir. H. Razuardi, MT, menghadiri  kegiatan pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bireuen, Pidie...

KABAR POPULER

Sempat Lepas dari Tuntutan Hukum, Mantan Kepala BPKD Bireuen Kembali Dipenjara Setelah Diputus Bersalah

0
KABAR BIREUEN, Banda Aceh – Mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bireuen, Zamri, SE, resmi dijebloskan kembali ke Lapas Kelas IIA Banda...

Terkait Pengusutan Kasus di RSUD dr Fauziah, Kejari Tunggu Hasil Audit Menyeluruh

0
KABAR BIREUEN,  Bireuen- Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bireuen, Munawal Hadi, SH MH menyebutkan, pihaknya akan menunggu hasil audit menyeluruh terhadap permasalahan di RSUD dr Fauziah...

Bupati Mukhlis Percayakan Fadhlullah Sebagai Kepala ULP Bireuen, Sule Kembali Jadi Kabag Umum

0
KABAR BIREUEN, Bireuen—Bupati Bireuen H. Mukhlis S.T. melantikan dan mengambil sumpah/ Janji Jabatan Administrator dan Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen, Jumat...

Terkait Pengunduran Diri Aparatur Gampong Lulus PPPK, Kepala BKPSDM Bireuen: Kita Belum Terima Laporan...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen- Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bireuen, Zaldi, AP., S.Sos, menyebutkan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan...

Ternyata Hasyimi Diduga Dibunuh Temannya Sendiri, Didorong dari Tebing dan Dirampas Uang Rp1,3 Juta

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Misteri kematian M. Hasyimi (43) yang semula sempat diduga akibat jatuh dari tebing, akhirnya terungkap sebagai kasus pembunuhan berencana. Fakta mengejutkan...