KABAR BIREUEN – Sejak dibongkarnya jembatan Krueng Tingkeum, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, beberapa waktu lalu, sarana penyeberangan sungai dengan boat rakit jadi pilihan bagi masyarakat setempat dan sekitarnya.
Belasan boat rakit milik masyarakat sebagai sarana penyeberangan setiap hari beroperasi. Mereka memberikan pelayanan jasa penyeberangan, dengan membuka beberapa dermaga penyeberangan di Krueng Tingkeum, baik dari arah timur maupun barat.
Amatan Kabar Bireuen, Minggu (9/7/2017), dermaga-dermaga penyeberangan di Krueng Tingkeum setiap hari dipadati masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua, jurusan Bireuen – Gandapura dan sebaliknya. Tiap boat rakit dapat menampung hingga 10 unit sepeda motor bersama pengendara dan penumpang lain yang tidak membawa kendaraan.
Menurut salah seorang pengelola jasa boat rakit, ongkos penyeberangan hanya dikutip untuk sepeda motor sebesar Rp5 ribu per unit. Sedangkan pengendara dan penumpang yang tidak berkendaraan, digratiskan.
Keberadaan jasa boat rakit tersebut, memang menjadi pilihan bagi masyarakat dan anak sekolah yang tiap hari harus menyeberangi Krueng Tingkeum.
“Karena masyarakat yang menggunakan sepeda motor, tak mungkin menempuh perjalanan melalui jalur alternatif. Sebab, jarak tempuhnya terlalu jauh, mencapai delapan kilometer,” jelas seorang warga pengguna jasa penyeberangan boat rakit.
Masyarakat sangat berharap kepada pihak terkait atau penanggungjawab pembangunan jembatan Krueng Tingkeum yang saat ini sudah mulai dikerjakan, agar mengawasi dan memacu pembangunannya. Sehingga, bisa selesai dengan cepat sesuai rencana. (Abu Iskandar)