KABAR BIREUEN-Salah satu upaya pencegahan masuknya pengaruh negatif terhadap generasi muda penerus bangsa, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Bireuen, melalui Bidang Seni dan Budaya, menggelar Pentas Seni Tari Kreasi.

Pentas Seni Tari Kreasi Disdikpora Bireuen ini, meperlombakan berbagai mata lomba seni, diantaranya mata lomba Seni Rapai, antar sekolah tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.

Mata lomba Seni Rapai antar sekolah ini, berlangsung. Rabu (11/10/2017) malam, di halaman Pendopo Bupati Bireuen.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Bireuen, Drs. Nasrul Yuliansyah, M.Pd, Kepada Kabar Bireuen menjelaskan, seni Rapai merupakan salah satu budaya endatu yang hampir terpinggirkan di negeri sendiri karena tergerus budaya asing.

“Dalam teori dunia pendidikan, seni dan pendidikan, sama pentingnya, baik pendidikan dibidang IPA, Matematika, Olahraga dan IPS dan bidang lainnya,” sebut Kadisdikpora Bireuen ini.

Ditempat terpisah, Panitia pelaksana Mustafa S.Pd,M.Pd, mengatakan, tujuannya diadakan Pentas Seni Tari Kreasi ini, supaya para generasi muda tidak semakin terasing dari akar budaya daerah. Menyusul perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Selain itu, untuk melestarikan dan mengembangkan serta mempromosikan seni budaya daerah. Serta membina generasi penerus jangan sampai terperangkap dengan narkoba, kriminal dan hal negatif lainnya yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Dijelaskan, tari tradisional Rapai dengan syair yang religius dan gerakan heroik menggambarkan karakter masyarakat Aceh yang agamis yang tegas dan berani serta cinta tanah air.

Menurut Mustafa, salah satu program Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), seni harus mendapat nilai jual yang bisa menumpang hidup seseorang.

“Maka dari itu, seni harus mendapat perhatian serius dari semua pihak, baik pemerintah, kepala sekolah, guru dan masyarakat,” harap Kabid Kebudayaan dan Parawisata Disdikpora Bireuen ini. (Herman Suesilo)