Kepala Dinas Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi dan UKM Bireuen, Darwansyah, SE.

KABAR BIREUEN – Mudahnya mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg oleh konsumen, membuat dinas terkait cukup susah untuk mengontrolnya.

Karena, bisa saja satu keluarga punya tabung 3 kg dua sampai lima buah. Padahal, seharusnya tabung itu hanya bisa diperoleh di pangkalan. Inilah satu satu sebab sering langkanya atau stok gas elpiji 3 kg yang sering kehabisan.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Bireuen, Darwansyah, SE yang dikonfirmasi Kabar Bireuen terkait kelangkaam gas elpiji 3 kg, Jumat (17/11/2017).

Dikatakan Darwan, pihaknya bukan tak mengawasi atau mengontrol pihak pangkalan, namun, mudahnya mendapatkan tabung gas itu yang menjadi kendala.

Darwan menyebutkan, pihak pangkalan atau pengecer gas elpiji 3 kg harus meminta Kartu Keluarga (KK) warga yang ingin membeli gas elpiji 3 kg tersebut. Kalau ada PNS, dia berharap agar tidak diberikan atau dijual kepada mereka.

Terkait permintaan warga agar Pemkab Bireuen melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan, Darwan mengungkapkan, sidak tersebut memang akan dilakukan pihaknya.

“Kita akan lakukan sidak ke pangkalan atau pengecer dalam waktu dekat ini. Jika memang ditemukan ada pengecer yang berbuat kecurangan maka harus ditindak dan kita serahkan, agar diproses hukum,” tegasnya.

Menurut Darwan, tabung elpiji 3 kg tersebut nantinya akan diganti menjadi tabung 5 kg. “Jadi, bagi warga yang memiliki dua tabung elpiji 3 kg bisa ditukar dengan elpiji 5 kg,” pungkas Darwan.

Sebagaimana diberitakan Kabar Bireuen sebelumnya, belakangan terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kecamatan Samalanga. Hal yang sama juga terjadi di Kecamtan Makmur. (Ihkwati)