KABAR BIREUEN, Jakarta – Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Seulawah di Kabupaten Aceh Besar, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Aceh. Dukungan itu menjadi dorongan penting bagi percepatan proyek strategis nasional yang digadang-gadang sebagai pionir energi bersih di wilayah barat Indonesia.
Wakil Gubernur Aceh, Fadlullah, SE, menyampaikan komitmen pemerintah daerah tersebut dalam pertemuan bersama manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) di Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Senin, 5 Mei 2025. Dia menegaskan, PLTP Seulawah bukan sekadar proyek energi, melainkan bagian dari solusi jangka panjang menuju kemandirian energi Aceh dan kontribusi terhadap bauran energi nasional.
“Bagi kami, Pemerintah Aceh, kami mendukung sepenuhnya tujuan baik ini dengan harapan menjadikan Aceh lebih baik,” ujar Fadlullah.
PLTP Seulawah memiliki potensi kapasitas hingga 55 megawatt (MW) dan saat ini telah memasuki tahap eksplorasi. Proyek ini dijalankan oleh PT Geothermal Energy Seulawah, perusahaan patungan antara PGE (75%) dan PT Pembangunan Aceh (PEMA, 25%), dengan izin panas bumi yang diperoleh sejak 2018.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, mengatakan, proyek ini tergolong menantang karena dimulai dari nol, yaitu tahap eksplorasi penuh. Pengeboran pertama direncanakan dimulai pada Agustus 2025.
“Ini proyek besar dan berisiko tinggi, tapi kami optimistis. Dukungan dari pemerintah daerah dan pusat, termasuk insentif untuk menurunkan capital expenditure (KAPEX), sangat berarti untuk mempercepat tahapan hingga mencapai COD (Commercial Operation Date),” kata Julfi.
Eksplorasi akan dilakukan bertahap, dengan pengeboran sedalam dua kilometer guna menjangkau sumber panas bumi di kedalaman sekitar tujuh kilometer. Teknologi yang digunakan memungkinkan air panas diolah menjadi listrik dan disuntikkan kembali ke dalam tanah, menjadikan geothermal sebagai energi terbarukan yang berkelanjutan.
Disebutkan Julfi, PLTP Seulawah tak hanya menjawab kebutuhan energi, tetapi juga menunjukkan bagaimana pengembangan energi bisa sejalan dengan pelestarian lingkungan. Menurutnya, kawasan hutan di sekitar proyek akan menjadi area konservasi aktif yang diawasi dan dikelola secara bertanggung jawab.
BACA JUGA: Wagub Aceh Bahas Rencana Investasi dengan Dubes Uni Emirat Arab
“Jika eksplorasi ini sukses, PLTP Seulawah akan menjadi contoh nyata bagaimana daerah bisa menjaga hutan sekaligus mendorong pembangunan ekonomi,” ujarnya.
Selain aspek lingkungan, keterlibatan masyarakat sekitar juga menjadi prioritas. PGE memastikan warga akan dilibatkan baik dalam proses pengerjaan proyek maupun sebagai mitra pengembangan wilayah.
Dengan target operasi penuh dalam empat hingga lima tahun ke depan, PLTP Seulawah diharapkan menjadi tonggak penting transisi energi di Indonesia, sekaligus membuka jalan bagi pengembangan proyek serupa di masa mendatang. (Red)