Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, saat memberikan ucapan belasungkawa pada sambutan usai mengambil sumpah jabatan dan melantik H. Muharram Idris sebagai Bupati Aceh Besar, dan Drs. Syukri A Jalil sebagai Wakil Bupati Aceh Besar, periode 2025-2030 dalam Rapat Paripurna DPRK Aceh Besar, di Jantho Sport Center, Aceh Besar, Kamis (13/2/2025). (Foto: Humas Pemprov Aceh)

KABAR BIREUEN, Jantho – Masyarakat Aceh berduka atas kepergian dua ulama kharismatik yang telah menginspirasi banyak insan melalui pengabdian dan ilmu yang mereka bagikan. Abu H. Usman bin Ali, yang lebih dikenal sebagai Abu Kuta Krueng, dan Aba H. Asnawi bin Tgk Ramli, atau yang akrab disapa Aba Asnawi, wafat pada Kamis, 13 Februari 2025.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, atas nama Pemerintah Aceh, menyampaikan belasungkawa dalam sebuah doa singkat yang dipimpinnya di Kota Jantho pada Kamis siang. Dikenal dengan sapaan Mualem, beliau mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk senantiasa mengirimkan doa bagi kedua ulama tersebut.

“Mari sama-sama kita menghadiahkan Ummul Quran kepada beliau sekalian,” ucap Mualem dalam sambutannya usai mengambil sumpah jabatan dan melantik H. Muharram Idris sebagai Bupati Aceh Besar, dan Drs. Syukri A Jalil sebagai Wakil Bupati Aceh Besar, periode 2025-2030 dalam Rapat Paripurna DPRK Aceh Besar, di Jantho Sport Center, Aceh Besar, Kamis (13/2/2025).

Gubernur Muzakir Manaf menyatakan kesedihan atas wafatnya dua ulama besar yang telah berjasa dalam menyebarkan ilmu dan kebaikan di Aceh. Dia sangat berduka atas kehilangan ini.

BACA JUGA: Abu Kuta Krueng Wafat, Aceh Kehilangan Ulama Besar dan Penerang Umat

“Semoga Allah SWT menerima amal ibadah mereka, mengampuni dosa-dosa mereka, dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, kami doakan agar diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi masa sulit ini,” ungkapnya.

Kepergian Dua Ulama Besar

Abu Kuta Krueng, pimpinan Pondok Pesantren Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng, Pidie Jaya, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh, sekitar pukul 04.30 WIB. Beliau telah menjalani perawatan intensif beberapa hari sebelum akhirnya berpulang.

Sementara itu, Aba H. Asnawi, pimpinan Pondok Pesantren Budi Mesja Lamno, juga berpulang di hari yang sama. Kepergian kedua ulama kharismatik ini menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga dan santri yang mereka bina, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Aceh yang telah mendapatkan banyak pencerahan melalui ajaran dan keteladanan mereka.

Kepergian dua ulama ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya melanjutkan warisan keilmuan dan nilai-nilai keislaman yang telah mereka tanamkan. Masyarakat Aceh diharapkan tetap bersatu dalam doa dan amal sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan dedikasi mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia keagamaan serta pendidikan di daerah ini. (Red)