KABAR BIREUEN-Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, Keluarga Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Bireuen turut belasungkawa atas meninggalnya Suwito (54) bapak angkat Ilham Samosir mantan petinju Bireuen.

Almarhum meninggal dunia pada Kamis, 4 Mei 2023 di RSUD dr Fauziah Bireuen, sekira pukul 15.55 WIB.

Ketua Harian Pertina Bireuen, Juhari Tanjung mengatakan, Keluarga Besar Pertina Bireuen merasa kehilangan sosok orang yang baik.

“Meski kondisinya sedang sakit, ia masih ikut peduli kepada orang, lain, terutama untuk fakir miskin,” sebutnya.

Menurutnya, semasa hidupnya meskipun dia berdomisili di Kalimantan Timur, almarhum ikut mensupport Pertina Bireuen dengan mengucurkan sejumlah dana untuk membantu atlet tinju Bireuen saat mengikuti Kejurda tinju yunior di GOR Geulumpang Payong, Jeumpa, Bireuen beberapa bulan lalu.

Tentunya,  Pertina Bireuen turut berduka, apalagi selama ini Suwito telah mempercayakan mantan petinju Bireuen, Ilham sebagai anak angkatnya di Kalimantan Timur.

“Semoga amal kebaikan almarhum diterima Allah dan keluarga diberi kesabaran dan ketabahan,” ujar Juhari Tanjung yang didampingi dua pelatih Pertina Bireuen.

Sementara itu, Ilham Samosir kepada Kabar Bireuen membenarkan, bapak angkatnya Suwito telah meninggal dunia pada Kamis, 4 Mei 2023 di RSUD dr Fauziah Bireuen, sekira pukul 15.55 WIB.

Almarhum dikebumikan pada Jumat pagi, (5/5/2023), di Gampong Geudong Geudong, Kota Juang, Bireuen.

“Almarhum dikebumikan di Bireuen atas permintaan beliau sendiri saat masih hidup dan juga atas seizin dari pihak keluarga almarhum di Kalimantan Timur dan sepupu beliau yang mendamping almarhum selama di Bireuen,” jelasnya.

Sebelum dikebumikan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan abang kandung almarhum yang berada di Kalimantan Timur, terkait pemakaman bapak angkatnya ini.

“Beliau dikebumikan di areal tanahnya sendiri, karena sebelumnya, telah dan sempat membeli tanah di kawasan Gampong Geudong Geudong, tujuan nya untuk membuka usaha di Bireuen,” ujar Ilham.

Dijelaskan, Suwito berkunjung ke Bireuen, hanya untuk sekedar istirahat sambil mengamati apa yang bisa dilakukan di Bireuen.

Selama di Bireuen, Suwito tinggal di dirumah Ilham Samosir di Gampong Geudong-Geudong, Kecamatan Kota Juang, ditemani dan dijaga oleh tiga keponakanya Widarti, Syeh Muhammad Abdul dan keponakannya Fajar dari Kalimantan Timur.

“Rencananya sambil berobat almarhum akan membuka usaha di Bireuen,” kata Ilham Samosir.

Menurutnya, belakangan di Kalimantan Timur, dia sempat mengalami sakit stroke penyempitan saluran dan rabun mata serta sempat juga hemodialisis.

“Selama dua tahun terakhir ini kondisi beliau sudah membaik, bahkan sudah bisa jalan-jalan kerena rutin berobat,” ujar Ilham Samosir.

Dijelaskan, sebelum meninggal bapak angkatnya hanya mengeluh tubuhnya terasa kebas-kebas.

Atas keluhan tersebut, langsung membawa almarhum Suwito ke rumah sakit umum dr Fauziah Bireuen untuk mendapatkan penanganan medis.

“Namun Allah berkehendak lain, sesampai di rumah sakit, pak Suwito menghembuskan nafas terakhir, Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun,” ucap Ilham.

Sehari sebelum  meninggal, Rabu, (3/5/2023) almarhum menunaikan hajatan dan syukuran dengan menyatuni ratusan anak yatim, kenduri makan bersama di rumah Ilham di Gampong Geudong Geudong, Bireuen,

Bahkan, awal kedatangannya ke Bireuen almarhum juga ikut membantu dan menyantuni para kaum duafa serta fakir miskin di kawasan Gampong Geudong Geudong, Bireuen.

“Pada saat acara syukuran dan menyantuni anak yatim kemarin itu, almarhum terlihat sangat sehat, bahkan ia sangat senang dengan kegiatan tersebut,” katanya

Sebelumnya, kata Ilham, semasa hidupnya dan saat berada di Kalimantan Timur, almarhum juga menyalurkan bantuan untuk sejumlah anak yatim dan beberapa dayah yang ada di Bireuen termasuk saat kegiatan tahlilan meninggalnya Abu Tumin di Blang Bladeh.

Selama tujuh hari meninggalnya, pihak keluarga di Bireuen juga ikut melakukan tahlilan selama tujuh hari secara umum, termasuk mengundang santri dari berbagai dayah (pasantren) di Bireuen guna mendoakan beliau

“Kami merasa kehilangan terhadap sosok Pak Suwito, selain orangnya sangat baik juga dermawan, kita berdoa semoga husnul khotimah, diampuni kesalahannya, dan diterima amal kebaikannya,” harap Ilham Samosir anak angkat almarhum. (Herman Suesilo)