KABAR BIREUEN, Bireuen – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen berkomitmen menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau untuk masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Bireuen H Mukhlis ST pada pembukaan operasi gratis bibir sumbing dan langit-langit bocor di Aula RSUD dr Fauziah Bireuen, Sabtu (19/4/2025).
Operasi bibir sumbing dan operasi langit-langit bocor gratis merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Bireuen dengan Yayasan Smile Train.
Kata Bupati Mukhlis, bibir sumbing adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, baik secara fisik maupun psikologis.
Oleh karenanya, Mukhlis menyambut baik dan mendukung inisiatif untuk menyediakan layanan operasi bibir sumbing dan langit-langit bocor gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Terima kasih kepada Smile Train dan tim medis atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan untuk masyarakat Kabupaten Bireuen. Semoga program ini dapat terus berlanjut, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama anak-anak,” kata Bupati Bireuen.
Operasi ini, lanjut Bupati Bireuen yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Bireuen, tidak hanya dapat memperbaiki kondisi fisik pasien, tetapi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hidup mereka.
“Saya berharap dengan layanan ini, anak-anak kita yang menderita bibir sumbing bisa tersenyum manis kembali, sesuai tema kegiatan kita ‘Bireuen Tersenyum’. Kami berkeinginan kegiatan semacam ini dilaksanakan rutin setiap tahun untuk mewujudkan Bireuen bebas bibir sumbing,” pungkasnya.
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar MARS kepada Kabar Bireuen menyampaikan, operasi bibir sumbing dan langit-langit bocor merupakan program kerja sama Pemkab Bireuen dengan Yayasan Smile Train Korwil Aceh.
Menurutnya, sebanyak 30 pasien berbagai usia yang akan dioperasi. Operasi tersebut ditangani oleh dokter bedah plastik dan dokter bedah umum dari Sumatera Utara. Mereka didampingi dokter bedah pada RSUD dr Fauziah Bireuen.
“Dokter bedah dan dokter anaestesia didatangkan dari Sumatera Utara. Peralatannya juga mereka bawa sendiri. Rumah sakit kita hanya menyediakan tempat (ruangan operasi) dan pendamping dokter bedah,” papar Mukhtar.

Faktor Penyebab Bibir Sumbing
Secara terpisah, dokter bedah pada RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Zumirda SpB, memaparkan faktor penyebab bibir sumbing dan langit-langit bocor.
Dijelaskannya, Labiognatopalatoschizis (sering disebut juga celah bibir dan langit-langit) adalah kelainan kongenital yang terjadi karena kegagalan struktur wajah menyatu secara sempurna selama perkembangan janin.
“Penyebabnya bersifat multifaktorial, yang berarti melibatkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan,” katanya.
Berikut beberapa penyebab utamanya:
Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan kelainan serupa meningkatkan risiko.
Mutasi atau kelainan pada gen tertentu yang mengatur perkembangan wajah janin.
Faktor Lingkungan
Paparan zat berbahaya saat kehamilan, seperti: rokok (baik ibu yang merokok maupun paparan asap rokok)
Alkohol, Obat-obatan tertentu (misalnya antikonvulsan seperti fenitoin atau isotretinoin)
Kekurangan nutrisi, terutama asam folat.
Infeksi selama kehamilan, misalnya rubella.
Penyakit kronis ibu, seperti diabetes yang tidak terkontrol.
Faktor Kombinasi
Kombinasi antara predisposisi genetik dan pemicu lingkungan selama trimester pertama kehamilan, saat wajah dan langit-langit terbentuk.
Sementara, Koordinator Bibir Sumbing Aceh, Rahmat Maulizar, S.AN, mengungkapkan, penderita bibir sumbing di Aceh sangat tinggi.
“Dalam seminggu dua anak lahir menderita bibir sumbing,” ungkap Rahmat, mantan penderita bibir sumbing yang menjalani lima kali operasi bibir sumbing.
Ia juga mengisahkan pengalamannya sebagai penderita bibir sumbing. “Kita tidak hanya kekurangan secara fisik, tetapi psikologis paling berat kita hadapi, terutama kurangnya percaya diri. Tetapi setelah menjalani operasi, kepercayaan diri semakin meningkat,” kisahnya.
Pembukaan operasi bibir sumbing yang pertama dilaksanakan di masa Pemerintahan Bupati Mukhlis tersebut, dihadiri Ketua DPRK Bireuen, Juniadi SH, para Wakil Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, Kadis Sosial, Ismunandar ST, Kepala Ruang Bedah RSUD dr Fauziah, dr Abri Artiansyah Efendi SpB dan Kadis Kesehatan dr Irwan. (Rizanur)