KABAR BIREUEN, Makmur – Hari kedua Idul Adha 1446 H menjadi momen duka bagi sejumlah warga Kabupaten Bireuen. Hujan desas disertai angin kencang yang terjidi pada Sabtu (7/6/2025) sekira pukul 16.00 WIB, menyebabkan kerusakan sejumlah rumah warga, termasuk menghancurkan dapur milik Munzir M. Ali, warga Gampong Kuta Barat, Kecamatan Makmur.
Menurut keterangan Muammar, warga setempat yang berada di lokasi kejadian, saat angin kencang melanda, Munzir dan keluarganya tidak berada di dapur. Mereka sedang berada di rumah bagian depan. Tiba-tiba pohon kelapa yang berada di pinggir sawah sebelah utara rumahnya, patah diterjang angin kencang dan menimpa dapur.
“Pohon kelapa itu sebenarnya condong ke arah barat, tapi ketika angin datang dari arah yang berlawanan, batangnya patah di tengah dan jatuh menghantam dapur milik Munzir,” ujar Muammar.
Dapur berkonstruksi kayu dengan atap seng itu langsung ambruk dan rusak parah. Munzir dan istrinya, Yusnita, bersma keempat anak perempuannya (Azka Azkia, Kinda Syakira, Aqila Shafana, dan Zayya Tsabina), kini hanya bisa berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban mereka.

“Kami sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah atas musibah ini,” ungkap Munzir.
Kerugian akibat musibah ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, meski tidak ada korban jiwa.
Menyikapi musibah tersebut, Camat Makmur, Mukhsen, S.Ag, bersama Keuchik Kuta Barat, Suheri, telah berkunjung ke lokasi kejadian dan menyerahkan bantuan awal kepada korban.
“Kami turut prihatin atas musibah yang menimpa warga. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka,” ujar Mukhsen.

Musibah serupa juga terjadi di beberapa wilayah lain di Kabupaten Bireuen. Di Dusun Tgk Tambili, Desa Kuta Baro, Kecamatan Kuala, rumah milik Afuadi rata dengan tanah disapu angin kencang.
Menurut Ketua PMI kecamatan Kuala, Surya, rumah yang berada di pinggir sawah dengan konstruksi kayu dan berukuran 6 x 5 meter tersebut, tergolong rumah dhuafa.
“Untuk sementara, Afuadi akan tinggal di rumah mertuanya yang masih berada di desa yang sama,” sebut Surya.

Sementara itu, di Gampong Cot Bada Tunong, Kecamatan Peusangan, angin kencang menumbangkan pohon yang kemudian menimpa bengkel milik Ahmad. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Musibah serupa juga terjadi di Kecamatan Samalanga, tepatnya di Gampong Matang Jareung. Sebanyak tujuh unit rumah toko (ruko) milik warga, turut mengalami kerusakan berat akibat atapnya terangkat angin kencang.
Kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai Rp35 juta. Ruko-ruko tersebut milik Mirza Putra, Muklidar, Bukhari, Junaidi, Fauzi, Mahda, dan Mirza. (Faisal Ali)