KABAR BIREUEN, Bireuen-Aulia Naufal, putra pasangan Muhammad Yani (37) dan Miftahul Jannah (29), yang tengah berjuang melawan rasa sakit yang dialaminya, mengharapkan uluran tangan dermawan untuk berobat ke Jakarta.
Balita dua tahun lebih itu menderita bocor jantung dan penyempitan pembuluh pernapasan dan kini lumpuh sebelah badan kiri dari tangan sampai kaki itu warga Desa Cot Aneuk Batee, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen.
Mohammad Yani kepada wartawan, Rabu (18/6/2025) menyebutkan, sejak dari lahir terlihat seperti bayi lain pada umumnya.
Seiring waktu, kondisi kesehatan Aulia Naufal semakin hari semakin menurun, lalu mereka membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum dr Fauziah Bireuen untuk melakukan pemeriksaan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan di Bireuen, waktu itu dokter menyarankan agar anak kami di bawa ke Banda Aceh untuk menjalani pemeriksaan di sana. Setelah diperiksan oleh dokter spesialis jantung di Banda Aceh ternyata anak kami dinyatakan mengalami bocor jantung dan penyempitan pembulu pernafasan,” sebutnya.
Muhammad Yani bersama istrinya tidak bisa berkata apa-apa saat mendengar kabar putra keduanya itu mengidap bocor jantung.
Selain rasa sedih dan hancur melihat wajah anak kedua amereka harus menerima penyakit yang tidak semestinya dialami.
Linangan air mata sang ayah tidak bisa di bendung, kesedihan terlihat jelas di raut wajahnya, ia menceritakan berbagai upaya telah melakukan untuk kesembuhan Aulia Naufal.
Balita yang seharusnya tumbuh dengan ceria seperti yang lain. Aulia Naufal setiap harinya harus melawan rasa sakit di tubuhnya.
“Saat ini anak kami harus secara berkalan menjalani rawat jalan di Banda Aceh, harus bolak balik Bireuen ke Banda Aceh untuk menjalani pengobatan,” ungkap Muhammad Yani.
Dengan kondisi anaknya yang sedang sakit, membuat pasangan Muhammad Yani dan Miftahul Jannah bertambah beban ditengah keterbatasan ekonomi yang begitu sulit.
Mohammad Yani yang berprofesi sebagai petani, penghadilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan sang ibu Miftahul Jannah harus menjaga Aulia Naufal dan tidak bisa berbuat aktifitas lain, karena sang bayi tidak bisa di tinggalkan.
Tidak hanya sang ayah, hujan air mata selalu membasahi pipi sang ibu. Setiap Miftahul Jannah, memandang Aulia Naufal di dalam ayunan yang terbaring, rasa sesak terus melanda dada yang di selimuti harapan besar untuk kesembuhan putranya
“Kami sudah mrlakukan berbagai upaya untuk kesembuhannya, sangat menginginkan anak saya sembuh dan tumbuh seperti orang lain, tiada tempat kami mengadu, ujian yang Allah berikan kepada keluarga saya,” katanya sambil terbata bata.
Sambil mengusap air mata, ia melanjutkan curahan isi hatinya, saat mejalani beberapa kali perawatan di rumah sakit umum Bireuen dan juga di Banda Aceh.
“Aulia Naufal kini di anjurkan untuk segera dibawa kejakarta untuk dilakukan oprasi di rumah sakit Harapan Kita karena di rumah sakit daerah tidak mampu untuk penanganan lebih lanjut,” jelas ayah Aulia Naufal.
Mohammad Yani dan Miftahul Jannah mengharapkan jeritan hati mereka didengar olrh para dermawan.
Dia hanya menginginkan anaknya sembuh dan normal seperti yang lainnya. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan pasangan suami itri tersebut belum terjawabkan.
“Kami saat ini belum memiliki biaya untuk berangkat ke Jakarta untuk mengobati anak kami,” sebutnya.
Dia bersama istrinya sangat berharap uluran tangan para dermawan agar bisa membantu kebutuhan berobat anak mereka.
“Saya bersama keluarga sangat berharap para dermawan mau membantu kami, karena bantuan dari para dermawan sangat berguna untuk biaya pengobatan anak kami,” harapnya.
Bagi para dermawan yang mau membantu secara langsung juga dapet menghubungi langsung nomor telepon seluler +62 823-7030-5177 atas nama Muhammad Yani (ayah Aulia Naufal). (Ihkwati)