KABAR BIREUEN, Bireuen – Penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bireuen menjadi sorotan utama dalam pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) V Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bireuen yang digelar di Ballroom Hotel Fajar, Bireuen, Sabtu, 3 April 2025. Momentum ini menjadi cerminan nyata dari kontribusi besar para bidan dalam mendukung pencapaian target pembangunan kesehatan nasional.
Mengusung tema “Peran Strategis Bidan Dalam Memenuhi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di Setiap Kondisi Krisis Menuju Indonesia Emas 2045,” Muscab ini menekankan pentingnya sinergi antara tenaga kesehatan dan pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang sehat serta tangguh menghadapi tantangan masa depan.
Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT, membuka acara tersebut dengan menabuh rapa’i bersama Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr. Irwan A. Gani, para pengurus dan peserta Muscab. Dalam sambutannya, Razuardi menyampaikan apresiasi mendalam terhadap dedikasi para bidan di Bireuen yang telah memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam mendampingi kesehatan ibu dan anak.
Disebutkannya, data statistik menunjukkan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Bireuen. Pada tahun 2023, angka kematian ibu tercatat 9 kasus, dan turun menjadi 7 kasus di tahun 2024.
“Sementara angka kematian bayi menurun dari 81 kasus menjadi 64 kasus. Ini adalah capaian luar biasa yang tidak terlepas dari peran strategis para bidan,” ujar Razuardi.

Menurut Razuardi, bidan merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Mereka berperan penting dalam menurunkan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Menutup sambutannya, Razuardi mengajak seluruh bidan untuk terus memperkuat solidaritas dan profesionalitas. Bersama-sama memajukan program kesehatan demi mewujudkan Aceh, khususnya Bireuen yang lebih sehat dan sejahtera.
“Selamat bermusyawarah dan teruslah menjadi pelita di setiap kehidupan,” ucap Razuardi.
Ketua Pengurus Cabang IBI Bireuen, Muaddah, S.SIT., S.Pd, dalam laporannya menyebutkan, Muscab tersebut sebagai forum tertinggi di tingkat kabupaten untuk mengevaluasi kinerja organisasi dan merumuskan program kerja baru yang lebih adaptif terhadap dinamika tantangan kebidanan.
“Muscab ini juga menjadi ajang untuk memilih kepengurusan baru yang akan melanjutkan tongkat estafet organisasi. Kami berharap seluruh peserta dapat menjunjung tinggi semangat demokrasi dan kebersamaan dalam forum ini,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut diikuti 110 peserta. Mereka terdiri dari pengurus daerah IBI, utusan dari 19 ranting IBI se-Kabupaten Bireuen, serta para undangan. Rangkaian acaranya turut diisi dengan parade vandel, pemutaran video inovasi bidan, penyerahan plakat dan cinderamata, pertunjukan tarian tradisional, serta sidang ilmiah. (Hermanto)