
KABAR BIREUEN, Lhokseumawe – Beginilah nasib Hasanuddin (47), warga Desa Alue Rambe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. Setelah mengalami komplikasi penyakit yang dideritanya, tubuh Hasanuddin kaku dan terbaring lemas selama delapan bulan di rumahnya.
Apalah daya, usahanya ingin sembuh dan sehat kembali sepertinya sirna, setelah berbagai upaya dilakukan Hasanuddin ditemani istri tercinta dan kedua anaknya membawa berobat ke sejumlah rumah sakit, tetapi tak membuahkan hasil
Kondisi Hasanuddin yang dulu kuat untuk menafkahi istri dan anak-anaknya, kini sangat memprihatinkan, Dia hanya bisa terbaring lemas. Kehidupan yang pas-pasan, membuat pasrah dan tawakal keluarganya untuk merawat Hasanuddin alakadar di rumah.
Hari berganti dan waktu terus berputar, kondisinya kini semakin memburuk. Perlahan tubuh Hasanuddin susut mengurus. Hasanuddin hanya bisa terbaring kaku beralaskan tikar sekitar delapan bulan.
Menurut Marzuki Sulaiman, warga setempat, dulu sewaktu masih sehat, Hasanuddin bekerja dengan dirinya. Namun, setelah sakit, kondisinya semakin memburuk. Tbuhnya mengurus dan tidak bisa bergerak.
“Sudah sekitar delapan bulan hanya bisa berbaring dan harus mengenakan pampers. Kalau berobat sudah ada berapa kali ke rumah sakit,,” ujar Marzuki Sulaiman, juma (20/9/2024).
Sementara itu, Salbiah, istri Hasanuddin mengungkapkan, sebelumnya dia dan keluarga tidak tahu akan datang Danrem ke rumahnya untuk menjenguk dan membantu pengobatan suaminya.
“Saya tidak tahu Pak Danrem yang membantu. Dibilang adik saya, siap-siap terus biar abang diboyong sama Pak Danrem ke Rumah Sakit TNI, biar sembuh. Alhamdulillah,” ungkapnya sembari kebingungan.
Kehadiran Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel inf Ali Imran ke sana, Jumat (20/9/2024), untuk membantu Hasanuddin. Hal itu dilakukannya, setelah menerima laporan dari seorang Babinsa Serda Yanis bahwa ada warganya sedang sakit parah.
Orang nomor satu di Korem Lilawangsa tersebut, langsung menangapinya. Dia bergegas mengunjungi rumah Hasanuddin yang berada di pelosok desa, sekitar 25 kilometer dari Kota Lhokseumawe ke Desa Alur Rambe, Kuta Makmur. Danrem sekaligus membawa unit ambulans beserta dokter dan paramedis.

Warga sekitar sejak pagi itu pun turut hadir menyaksikan. Mereka sangat berterima kasih atas kebaikan Danrem kepada warganya itu yang sedang sakit parah.
Sebelum dievakuasi ke Rumah Sakit Kesrem TNI AD Tingkat III Korem Lhokseumawe, dokter Kesrem Lettu Ckm dr. Coy Hutagaol bersama tim medis sempat memeriksa kondisi Hasanuddin.
Namun, kondisinya tidak memungkinkan, Danrem Ali Imran yang putra asli Bireuen Aceh itu, menyarankan pada keluarga Hasanuddin, agar dia dievakuasi ke RS Kesrem, untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan yang yang intensif.
“Ini kondisinya parah, harus dibawa dan dirawat di rumah sakit,” ucap Danrem Ali Imram memerintahkan dokter untuk dievakuasi ke RS Kesrem TNI AD.
Terlihat wajah Salbiah terharu. Dia dan anaknya pun bergegas membawa tas berisi pakaian. Sementara Hasanuddin diboyong petugas bersama warga ke dalam mobil ambulans.
Salbiah dan putrinya seperti tidak menyangka, Hasanuddin mendapat bantuan perobatan. Namun, mereka terlihat sedikit bingung, seperti membayangkan biaya untuk perobatan dan keperluan lainnya.
Lampu serine menyala, Danrem sempat menemui dan memberi bekal duit untukt istri dan anak Hasanuddun. “Ini buat keperluan,” ujarnya. Ambulans pun beranjak dari rumah tersebut dan membawa Hasanuddin menuju RS Kesrem di Lhokseumawe.
Setiba di RS Kesrem, petugas kesehatan langsung bergegas. Ada yang menyiapkan peralatan medis, dan sebagian membawa Hasanuddin ke ruang UGD yang terdapat pasien masyarakat sedang berobat.
Salbiah merasa masih belum percaya dan bercampur senang, bisa membawa suaminya ke rumah sakit untuk berobat. Namun, dia berusaha tenang dan menatap Hasanuddin, sambil berdoa untuk kesembuhan suaminya itu. (Red)