KABAR BIREUEN, Bireuen – Sebanyak 76 (dari keseluruhan 81 orang) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Terpilih Periode 2024-2029, telah dilantik dan mengucapkan sumpah/janji di Ruang Sidang Utama Gedung DPRA, Senin (30/9/2024) pagi.
Lima orang yang tidak ikut dilantik, karena mereka maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di sejumlah kabupaten/kota. Pengganti kelima orang tersebut, nantinya akan dilantik di lain kesempatan.
Dari 76 anggota DPRA yang telah dilantik, terdapat tujuh wakil rakyat Kabupaten Bireuen dari Derah Pemilihan (Dapil) III.
Ketujuh putra terbaik Bireuen tersebut terdiri dari Zulfadhli, A.Md (PA), Rusyidi Mukhtar, S.Sos (PA), Muhammad Iqbal (PKB), Ilham Akbar, ST (Golkar), Tgk. Nurdin M. Judon (PAS Aceh), Ir. H. Saifuddin Muhammad (Nasdem), dan Dr. H. Amiruddin Idris, SE., M.Si (PPP).
Dari ketujuh mereka, terdapat tiga wajah lama yang sebelumnya telah menduduki kursi DPRA periode 2019-2024. Ketiga orang tersebut yaitu Zulfadhli, Ilham Akbar dan Amiruddin Idris. Sedangkan empat pendatang baru terdiri dari Rusyidi Mukhtar, Muhammad Iqbal, Tgk. Nurdin M. Judon dan Saifuddin Muhammad.
Berikut profil ketujuh wakil rakyat Bireuen di DPRA Periode 2024-2029:
Zulfadhli
Zulfadli adalah mantan tokoh pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) asal Samalanga. Dia alumnus Politeknik Negeri Lhokseumawe (dulu Politeknik Unsyiah), jurusan Teknik Mesin.
Kemudian, Zulfadhli memilih bergabung dengan GAM. Semua cita-cita pribadinya ditinggalkan. Dia berlatih militer di Jeunieb. Para pelatihnya jebolan institute Kamp Tanzura, Libya.
Setelah Aceh damai, dia membangun usaha galian C di Samalanga. Berkat kepiawaian dalam berwirausaha dan pergaulannya yang luas, usaha galian C milik Zulfadhli semakin maju. Sehingga, saat itu dia lebih dikenal sebagai pengusaha galian C yang sukses.
Pada Pemilu 2014, Zulfadhli maju sebagai calon anggota DPRA dari Dapil Aceh III (Bireuen) melalui Partai Aceh. Nasibnya mujur, dia terpilih sebagai anggota DPRA periode 2014-2024.
Berikutnya, Zulfadhli terpilih kembali untuk menduduki kursi DPRA periode 2019-2024. Terakhir, menjabat Ketua DPRA untuk sisa masa jabatan 2019-2024 yang dilantik pada 19 Oktober 2023. Dia menggantikan ketua sebelumnya, Saiful Bahri (Pon Yaya).
Di Parlemen Aceh, Zulfadhli dikenal sebagai wakil rakyat yang vokal. Zulfadhli kerap menyampaikan pemikiran-pemikirannya yang kritis pada pihak eksekutif. Sebab, dia ingin pengelolaan APBA berjalan dengan baik dan lebih berpihak pada kepentingan masyarakat.
Pada Pemilu 2024 lalu, Zulfadli meraup suara sebanyak 29.944 (Partai Aceh: 61.121). Perolehan suara tersebut, berhasil mengantarkan pria yang akrab disapa Abang Samalanga ini kembali menjadi wakil rakyat Bireuen di DPRA.
Rusyidi Mukhtar
Rusyidi Mukhtar berasal dari keluarga seorang petani di Gampong Pulo Pisang, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen. Dia buah hati dari pasangan Tgk Mukhtar Hanafiah dan Cut Tiramlan H Budiman.
Ayahnya, Tgk Mukhtar Hanafiah (almarhum), pernah menjabat Keuchik Pulo Pisang selama 18 tahun (1970 sampai 1988).
Rusyidi juga mantan kombatan GAM. Dia terlibat dalam perjuangan sejak 1999 hingga perdamaian antara RI dengan GAM pada 2005.
Setelah damai, Rusyidi melanjutkan pendidikan dan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan (2010-2014).
Pada Pileg 2014, Rusyidi terjun ke dunia politik. Pimpinan PA Bireuen meminta dia menjadi caleg DPRK Bireuen, untuk memenuhi kuota tambahan (120 persen). Itu artinya, Rusyidi sebagai pelengkap saja. Hanya untuk memenuhi kuota 120 persen untuk caleg dari Parlok.
Namun, Rusyidi tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dia bekerja keras, agar bisa meraih suara sebanyak-banyaknya dan bisa meraih kursi DPRK Bireuen. Hasilnya, Rusyidi terpilih sebagai anggota DPRK Bireuen periode 2014-2019.
Karier politiknya di DPRK Bireuen terus menanjak. Pada pertengahan 2017, Rusyidi dipercayakan pimpinan partainya sebagai Ketua Fraksi PA, menggantikan rekannya, Abdul Gani Isa alias Toke Medan.
Selanjutnya pada Pileg 2019, Rusyidi kembali terpilih sebagai anggota DPRK Bireuen untuk periode kedua, 2019-2024. Kali ini, jabatannya semakin bersinar lagi. Pimpinan partainya, mengangkat dia sebagai Ketua DPRK Bireuen. Jabatan itu diemban Rusyidi dengan baik hingga akhir masa jabatannya.
Pada Pemilu 2024 lalu, dia mencoba peruntungannya untuk naik kelas ke Parlemen Aceh. Perjuangannya membuahkan hasil. Rusyidi terpilih lagi. Dengan mengantongi suara badan 17.994 (Partai Aceh: 61.121), pria yang bernama alias Ceulangiek ini pun sukses melenggang ke gedung dewan Aceh untuk masa jabatan 2024-2029.
Muhammad Iqbal
Muhammad berasal dari Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen. Dia dikenal sebagai Panglima Kombatan GAM Sagoe Banggalang (Jeunieb) Daerah I Wilayah Batee Iliek, ketika konflik berkecamuk di Aceh beberapa tahun silam.
Di masa damai, dia memutuskan terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRA pada Pileg 2019. Kendaraan politiknya saat itu Partai Demokrat.
Namun, kerja kerasnya ketika itu belum membuahkan hasil. Dia tidah terpilih sebagai anggota DPRA periode 2019-2024.
Tak patah semangat, pada Pemilu 2024 lalu, Iqbal mencoba lagi. Kali ini, dia maju melalui kendaraan politik barunya, PKB.
Dalam penilaiannya, PKB sebagai partai religius dan nasionalis, memiliki kesesuaian dengan visi, misi, dan harapannya yang telah diperjuangkan sejak lama.
Iqbal mengungkapkan, alasan dirinya maju sebagai calon anggota DPRA melalui PKB, untuk memperjuangkan hak-hak rakyat yang masih tertunda, sesuai kapasitas dan kemampuannya.
Tidak seperti sebelumnya, kini Iqbal berhasil memenuhi hasrat politiknya untuk menduduki kursi DPRA periode 2024-2029. Dia sukses mendulang suara sebanyak 14.124 (PKB: 39.229).
Keberhasilan tersebut, sekaligus mencatatkan nama ipar almarhum Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop) ini, sebagai peraih kursi DPRA perdana bagi PKB di Dapil III Bireuen.
Ilham Akbar
Ilham Akbar merupakan putra pasangan Abdul Gani (almarhum) dan Nur Asma, kelahiran 7 Januari 1983.
Jenjang pendidikannya, SD Negeri 2 Bireuen, SMP Negeri 1 Kabupaten Bireuen, STM/SMK Negeri 1 Bireuen, dan Fakultas Teknik Universitas Almuslim.
Selain aktif di sejumlah organisasi, Ilham juga salah seorang entrepreneur muda di Bireuen.
Ketertarikannya pada dunia politik, membuat Ilham Akbar memilih bergabung manjadi Pengurus DPD ll Partai Golkar Bireuen. Pada Pileg 2019, dia maju sebagai Caleg DPRA melalui partai berlambang pohon beringin itu.
Ambisinya untuk meraih kursi DPRA sangat tinggi. Bahkan, Ketua Poros Muda itu bisa menaklukkan senior-seniornya, baik di luar partai maupun dalam partainya sendiri (Golkar). Dia pun sukses meraih kursi DPRA periode 2019-2024.
Tak cukup hanya satu periode, pada Pemilu 2024 lalu, Ilham Akbar maju lagi sebagai caleg DPRA masa jabatan 2024-2029. Dia bisa meraih suara badan tertinggi dari semua caleg tingkat DPRA Partai Gokar se-Aceh. Ilham meraih 21.418 suara badan (Golkar: 29.801) dan kembali menduduki kursi DPRA.
Tingginya suara badan Ilham Akbar, tidak terlepas dari program yang dicanangkannya selama ini, untuk membantu perekonomian warga Kabupaten Bireuen.
Selama menjabat anggota DPRA, Ilham Akbar banyak membantu warga di sejumlah desa untuk budidaya ikan menggunakan sistem bioflok. Begitu juga untuk pembangunan masjid, rumah layak huni, jembatan, normalisasi saluran tambak, jalan usaha tani hingga pembangunan dayah.
Tgk. Nurdin M. Judon
Tgk. Nurdin M. Judon lahir di Gampong Lueng Teungoh, Kecamatan Jeunieb, padal 9 Mei 1972. Dalam kalangan masyarakat, dia lebih dikenal dengan nama Abi Nas Jeunieb.
Nurdin Judon menempuh pendidikan Islam di Dayah Ma’hadul Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) Samalanga (1987-2000).
Sebelum mendirikan Dayah Dhiya Ulhaq Al-Aziziyah, Nurdin Judon menjabat sebagai Wadir I Dayah Babussalam Al-Aziziyah Putra (2001–2003) yang dipimpin almarhum Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb).
Nurdin Judon seorang mubaligh yang berintelektual tinggi. Sejak masih menjadi santri di Dayah MUDI Mesra Samalanga, dia sudah mulai berdakwah ke berbagai tempat di Aceh.
Dalam bidang politik, Nurdin Judon juga pernah menjadi anggota DPRK Bireuen periode 2009-2014 melalui gerbong Partai Aceh. Namun, belakangan di tengah perjalanan, dia minta berhenti. Nurdin Judon memutuskan mengundurkan diri.
Tidak banyak orang mengetahui alasan pengunduran dirinya. Namun, menurut kabar yang berkembang saat itu, Nurdin Judon mengundurkan diri karena ingin memvokuskan diri mengelola Dayah Dhiya Ulhaq Al-Aziziyah yang dipimpinnya.
Namun, entah kenapa sekarang Nurdin Judon kembali ke panggung politik dan ingin lagi menjadi anggota dewan. Malah, ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu DPRA.
Kali ini, Nurdin Judon maju melalui PAS Aceh. Dia berhasil meraih suara badan sebanyak 20.763 (PAS Aceh: 26.343). Dengan raihan suara signifikan tersebut, kembali mengantarkan Nurdin Judon sebagai wakil rakyat Bireuen di DPRA.
Saifuddin Muhammad
Saifuddin Muhammad adalah politikus senior Bireuen asal Samalanga. Karier politiknya dimulai di Partai Amanat Nasional (PAN). Melalui partai yang berjaya pasca reformasi itu, dia pernah menduduki kursi DPRK Bireuen periode 2004-2009.
Kemudian, Saifuddin beralih ke partai lokal, Partai Bersatu Aceh (PBA). Meski telah berganti partai, dia tetap terpilih lagi untuk periode kedua (2009-2014) menjadi anggota dewan Bireuen. Saat itu, kursi untuk Saifuddin merupakan satu-satunya yang berhasil diperoleh partai besutan Ahmad Farhan Hamid tersebut di DPRK Bireuen.
Setelah menduduki kursi DPRK Bireuen selama dua periode, Saifuddin ingin naik kelas ke DPRA. Kendaraan politik yang digunakan saat itu beralih lagi ke Partai Nasdem. Mujur, dia terpilih lagi menjadi anggota DPRA periode 2014-2019.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Yah Fud ini juga pernah mencoba peruntungan ke jalur eksekutif. Dia mencalonkan diri sebagai kandidat Bupati Bireuen periode 2012-2017 berpasangan dengan Hj. Rosnani Bahruni, Apt.
Namun, keinginannya untuk menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bireuen itu belum terwujud. Meski perolehan suara pasangan tersebut lumayan banyak dan tak kalah dengan sejumlah calon lain. Sedangkan yang terpilih saat itu pasangan H. Ruslan M. Daud-Ir. Mukhtar, M.Si yang diusung Partai Aceh.
Pada Pileg 2019, Yah Fud maju lagi sebagai caleg DPRA periode 2019-2024 melalui Partai Nasdem. Namun, hasratnya untuk melanjutkan periode kedua di perlemen Aceh, kandas. Dia tidak terpilih.
Selain politik, Yah Fud juga menggeluti bidang olah raga. Sebagai penggemar sepak bola, sekarang dia menjabat Ketua Askab PSSI Bireuen untuk periode keduanya, 2024-2028. Yah Fud juga tercatat sebagai salah satu Anggota Exco PSSI Aceh.
Ketika PON XXI Aceh-Sumut 2024, Yah Fud ditunjuk sebagai Manajer Tim Sepak Bola Aceh yang berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk tuan rumah Aceh.
Pada Pemilu 2024 lalu, Yah Fud kembali maju dan bertarung untuk memperebutkan kursi DPRA periode 2024-2029. Tidak seperti periode lalu yang gagal, kali ini dia terpilih. Suara badan yang diraihnya sebanyak 14.438 (Nasdem: 20.294).
Beruntung baginya, dia juga dipercayakan pimpinan partai (Nasdem) sebagai Wakil Ketua DPRA Sementara, selaku partai peraih kursi terbanyak kedua (10 kursi) setelah PA. Dipastikan, jabatan itu akan berlanjut hingga saat definitif nantinya.
Amiruddin Idris
Sosok Amiruddin Idris sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat Kabupaten Bireuen. Sebab, selama ini dia telah menyandang sejumlah jabatan strategis.
Di sektor pendidikan yang memang bidangnya, Amiruddin telah lama mengabdi di Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen. Di universitas tersebut, dia pernah menjabat rektor beberapa periode.
Setelah tidak aktif lagi di Umuslim, Amiruddin memvokuskan diri mengelola Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) Bireuen. Di sana dia menjabat Ketua Pembina Yayasan Kebangsaan Bireuen yang membawahi universitas swasta tersebut.
Dalam dunia politik, Amiruddin sudah pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Bireuen periode 2002-2007. Dia berpasangan dengan Drs. H. Mustafa A. Glanggang (Bupati Bireuen). Saat itu, dia juga pernah memangku jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bireuen.
Pada Pilkada Bireuen 2012, Amiruddin yang berpasangan dengan Drs. Muhammad Arif (belakangan jadi Wakil Ketua DPRK Bireuen periode 2014-2019), maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bireuen periode 2012-2017. Hasilnya, nasibnya sama dengan pasangan Saifuddin Muhammad-Hj. Rosnani Bahruni, tidak terpilih.
Berikutnya, tokoh pendidikan ini juga ikut mencalonkan diri sebagai Bupati Bireuen periode 2017-2022. Kali ini dia berduet dengan Drs. Ridwan Khalid, mantan Ketua DPRD (sebelum berubah jadi DPRK) Bireuen. Sama seperti sebelumnya, kali ini juga tak sesuai harapan dan tidak terpilih.
Kegagalan tersebut tidak mematahkan semangat suami Hj. Nuryani Rachman ini. Kemudian, dia mencoba peruntungan politiknya lewat jalur legislatif. Amiruddin mencalonkan diri sebagai anggota DPRA.
Berkat kerja kerasnya bersama tim pemenangan, dia berhasil mengunci satu kursi DPRA periode 2019-2024. Belakangan, Amiruddin Idris juga dipercayakan sebagai Ketua DPW PPP Aceh.
Melanjutkan karier politiknya, putra asal Gampong Tanoh Mirah, Kecamatan Peusangan, ini maju lagi sebagai Caleg DPRA periode 2024-2029. Tidak sia-sia, Amiruddin kembali terpilih dengan perolehan suara 16.871 (PPP: 20.088).
Nah, itulah profil ketujuh sosok wakil rakyat Bireuen yang baru saja dilantik. Tentunya, masyarakat Kabupaten Bireuen sangat menaruh harapan pada mereka, untuk memperjuangkan kepentingan rakyat di DPRA. Semoga saja, itu bukan harapan hampa. (Suryadi)