KABAR BIREUEN – Sembari senyum yang terus mengembang, Sardani, SPd. menerima penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Bireuen yang diserahkan Wakil Bupati Bireuen Dr. Muzakkar A. Gani SH., MH, dia menerima piagam penghargaan dalam kategori sebagai pemerhati dan insan olahraga terbaik.

Sardani bersama sembilan orang lainnya yang berprestasi sebagai atlet, guru olahraga, pelatih, pemerhati olahraga dan wartawan peduli olahraga memperoleh piagam penghargaan bidang olahraga pada upacara Hari Pendidikan Daerah tahun 2017 dan Hari Olahraga Nasional 2017 di halaman kantor Bupati Bireuen, Senin, (11/9/2017).

Atas penghargaan yang diterimanya, dia menjelaskan, apa diperolehnya merupakan sesuatu yang sangat bermakna dan tidak mungkin dilupakan.

“Penghargaan yang saya peroleh ini juga berkat bantuan semua pihak, termasuk dari rekan rekan media juga,” kata Sardani saat bersalaman dengan sejumlah awak media usai upacara Hari Olahraga Nasional.

Pria murah senyum kelahiran Pulo Blang, Kecamatan Jangka tahun 1966 ini, dinilai layak menerima penghargaan, jam terbang Sardani dalam dunia olahraga di Bireuen sudah teruji, mulai dari membina atlet muda, pengurus organisasi cabang olahraga hingga menjadi menager tim.

Nama Sardani melambung tinggi saat didapuk menjadi wakil menager PSSB Bireuen tahun 2005-2006, saat itu ‘Laskar Batee Kureng’ julukan PSSB mengikuti kompetisi divisi satu dan berhasil membawa PSSB promosi ke divisi utama.

Sardani juga pernah menjadi manajer PSSB Piala Suratin Cup tahun 2015, dan hasilnya PSSB juara Sumbagut.

“Sebagai orang yang memiliki latar belakang ilmu pendidikan olahraga, saya melihat olahraga dengan kacamata pendidikan, bukan semata mata karena materi, dan yang terpenting yang harus kita lakukan adalah mau berkorban demi atlit,” katanya.

Dalam organisasi PSSI Bireuen, Sardani dipercayakan menjabat sebagai ketua harian, sementara ketua umum dijabat oleh Saifuddin Muhammad, anggota DPRA.

“Di Bireuen ini gudangnya atlet, mereka perlu pembinaan, saya juga inggin menyelamatkan generasi pemuda dari hal hal negatif,” katanya.

Diluar sepak bola Sardani, Sardani pernah dipercayakan menjadi pembina sekaligus manager cabang olahraga selam di PORA aceh Timur beberapa waktu lalu, sekarang menjadi manager cabang olahraga futsal Pra Pora Bireuen.

“Alhamdulillah, futsal kita juga lolos ke PORA 2018 di Aceh Besar,” kata pemilik dan pembina perguruan pencak silat Merak Jingga.

Jabatan lainnya adalah sebagai manager Juang FC yang sekarang sedang berlaga pada piala Suratin cup di Banda Aceh. Pendiri dan pembina Sekolah Sepak Bola Merak Jingga, pengurusus KONI Bireuen.

Diluar arena olahraga, ternyata Sardani merupakan kepala MIN Cot Meurak Bireuen yang kini diubah nama menjadi MIN 50 Bireuen. Menjadi kepala madrasah sekaligus tokoh olah raga turut melambungkan nama madrasah yang dia pimpin.

Berdasarkan data yang diperoleh dari operator madrasah, jumlah siswa semakin meningkat dari tahun ke tahun. “Tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 736 siswa sedang belajar disini, jumlah yang sangat banyak bila dibandingkan tahun-tahun sebelum beliau disini,” kata Operator Madrasah, Muhammad Ali. (Najib Zakaria)