KABAR BIREUEN – Utang RSUD dr Fauziah Bireuen dikabarkan terus meningkat. Akhir tahun 2022 tercatat Rp41,5 miliar lebih, dan posisi utang pada 11 Januari 2024 angkanya sudah mencapai Rp68 miliar.

Informasi diperoleh Kabar Bireuen dari sumber terpercaya, utang rumah sakit pelat merah sebesar Rp68 miliar terdiri dari utang obat Rp17,2 miliar, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) Rp18,5 miliar, Jasa Medis Rp23,4 miliar dan lain-lain Rp9 miliar.

“Sementara kas dan piutang hanya Rp50 miliar. Dan Rp18 miliar lagi untuk menutupi utang belum jelas sumber,” ungkap sumber Kabar Bireuen, Rabu (17/1/2024).

Sumber itu juga menyebutkan, awal tahun 2020 posisi keuangan RSUD dr Fauziah Bireuen surplus.

Sementara Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar, MARS yang dihubungi melalui telepon selularnya terkait dengan kabar utang RSUD dr Fauziah Bireuen mencapai Rp68 miliar mengaku belum mengetahui keadaan keuangan lebih detail, baik posisi kas, piutang dan utang.

“Nanti saya pelajari dulu,” ujar dr Mukhtar, MARS yang baru dilantik sebagai Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen pada Rabu, 10 Januari 2024.

Sekedar mengingatkan, dalam pandangan umum Fraksi Golkar yang disampaikan pada Senin (21/8/2023), RSUD dr Fauziah terutang dengan pihak ketiga mencapai Rp41,5 miliar lebih sejak tahun 2016 hingga akhir Desember 2022.

“Fraksi Partai Golkar ingin mengetahui secara utuh terkait sisa saldo kas BLU RSUD dr. Fauziah sampai dengan bulan Desember 2022
sebesar Rp18.285.117.622,- dan utang BLU RSUD dr. Fauziah sampai dengan bulan Desember 2022 Rp41.527.807.952. Dari nilai
utang tersebut Rp1.844.134.077 merupakan utang tahun 2021 dan utang tahun 2019, 2018 dan 2016. Hal ini menunjukan adanya pengelolaan anggaran yang kurang baik pada BLU RSU dr. Fauziah Bireuen,” sebut penanggap dari Fraksi Partai Golkar, H. Muhammad Amin AR, saat itu. (Rizanur)Â