KABAR BIREUEN-Dalam sepakbola, wasit adalah salah satu dari setumpuk masalah, salah satunya ketika Bireuen FC menghadapi Persimura di liga 3 PSSI Reguler Aceh Pol B, yang berlangsung  di Stadion Cot Gapu Bireuen, Selasa (25/7/2017).

Keputusan wasit yang kontroversial membuat para pemain dan official  Bireuen FC  saat itu berang. Bahkan penonton pun merasa kesal dan secara spontan menyoraki wasit  dengan kata-kata tidak pantas terhadap sang pengadil, atas keputusan kontroversialnya.

Peristiwa itu terjadi pada menit ke-83 babak kedua, saat itu para pemain Bireuen FC sedang menyerang di pertahanan area kotak pinalti Persimura, salah satu pemain dari Persimura melakukan pelanggaran terhadap pemain Bireuen FC, hingga terjatuh di area tersebut.

Namun sang pengadil Bakhtiar dari Asprov PSSI Aceh, memberi aba-aba pertanda bukan suatu pelanggaran dan pertandingan terus dilanjutkan.

Sementara para pemain dari Bireuen FC tidak menerima dengan keputusan wasit, mereka menganggap itu merupukan suatu pelanggaran dan harus diberikan tendangan pinalti, karena pelanggaran terjadi dalam kotak pinalti.

Merasa dirugikan dengan keputusan wasit, para pemain dari Bireuen FC spontan melakukan protes dan mengejar sang pengadil, aksi saling dorong pun tak terhindarkan.

Akibatnya, suasana di tengah lapanganpun menjadi kacau, nyaris terjadi pemukulan terhadap wasit.

Melihat suasana sudah tidak terkendali lagi, para Panpel dan Assisten wasit berlari ke tengah lapangan untuk menenangkan para pemain yang sedang emosi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Peristiwa ini baru reda saat official dari Bireuen FC, masuk ke dalam lapangan menenangkan para pemainnya, sehingga pertandingan pun dapat dilanjutkanm

Namun wasit tetap dengan keputusannya, tidak terjadi pelanggaran sehingga Persimura terhindar dari hukuman pinalti.

Selang dua menit kemudian, Ketegangan kembali terjadi, kali ini wasit meniupkan peluit pelanggaran yang dilakukan pemain Persimura di daerah pertahanannya, sehingga menguntungkan Bireuen FC. Keputusan ini diprotes keras pemain Persimura.

Setelah tenang, pertandingan kemudian dilanjutkan, sampai berakhirnya laga, kedua tim berbagi skor 0-0.

Abdullah Hamid salah satu penonton warga Kutablang kepada Kabar Bireuen mengatakan, untuk menjaga hal-hal yang tidak kita harapkan, sebaiknya di pertandingan selanjutnya, Bakhtiar, wasit dari Asprov PSSI Aceh ini, jangan memimpin pertandingan lagi.

Menurut penonton lainnya, Jamaluddin Abdullah, warga Kecamatan Juli, wasit memiliki peran yang tak kalah penting dengan pemain di lapangan, mereka harus memimpin pertandingan dengan baik,

Siapapun wasit yang memimpin pertandingan diharapkan bisa bertindak adil,  agar tidak ada yang dirugikan bagi kedua tim.

“Wasit juga harus fair play, lebih jeli dan tegas, supaya pertandingan berjalan lancar,” pungkasnya. (Herman Suesilo)