
KABAR BIREUEN, Kota Juang – Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bireuen mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Bireuen Tahun 2024.
Kegiatan itu dibuka oleh Pj Bupati Bireuen Jalaluddin, S.H.,M.M diwakili Plt Kepala Kesbangpol Bireuen Mulyadi, S.H.M.M, di Room Meeting Wisma Bireuen Jaya, Rabu (2/10/2024).
Mulyadi membacakan sambutan tertulis Pj Bupati Bireuen, dalam inti arahannya disampaikan, Pembauran Kebangsaan di daerah dimana Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) adalah wadah informasi, komunikasi dan kerja sama antara warga masyarakat yang di arahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan.
“Penyelenggaraan pembauran kebangsaan adalah proses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagi ras, suku, etnis,” ujarnya.
Melalui interaksi sosial untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis masing-masing dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lanjut Mulyadi, menjelang Pilkada serentak tahun 2024 peran serta Forum Pembauran Kebangsaan sangatlah penting dalam rangka mengantisipasi kerawanan pemilu dan dalam menghadapi segala macam tantangan dengan meredam potensi konflik yang kemungkinan akan terjadi ketika Pilkada.
“Boleh kita berbeda pilihan asal jangan terpecah belah,” sebutnya.
Dengan harapan, tidak meninggalkan budaya dan nilai-nilai luhur bangsa yang menjadi acuan di dalam pancasila yang dapat mempersatukan dalam keadaan apapun.
“Mari kita bersatu padu jangan bercerai berai dan semakin memperkokoh semangat dan jiwa kebangsaan kita dalam menghadapi semua persoalan anak bangsa,” tutup Plt Kepala Kesbangpol.
Panitia pelaksana kegiatan Nurhayati, S.E melaporkan, kegiatan Forum Pembauran Kebangsaan ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan pemahaman tentang pembauran kebangsaan dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan pembauran kebangsaan.
Kemudian, menciptakan kesamaan persepsi, tugas dan tanggung jawab FPK, dalam mewujudkan dan memelihara keharmonisan antar suku, ras, etnis, budaya dan adat istiadat.
Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan.
Menjaring aspirasi masyarakat dalam pemeliharaan pembauran kebangsaan didaerah.
“Dan sebagai bahan masukan untuk penyusunan kebijakan Pemerintah,” katanya.
Focus Group Discussion Forum Pembauran Kebangsaan diikuti sekira 25 peserta.
“Peserta tersebut terdiri dari Dewan Pembina 12 orang dan 13 orang yang tergabung dalam FPK Kabupaten Bireuen terdiri dari instansi terkait, akademisi, perwakilan ulama, para perwakilan suku dan etnis,” sebut Nurhayati. (Hermanto).