KABAR BIREUEN – Menurut mantan Rektor Rektor Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh, Dr. H. Saifullah, S.Ag., M.Pd, di era four point zero (4.0) sekarang ini, menjadi seorang rektor tidak mudah. Tidak segampang saat dirinya menjabat rektor.
Sekarang, kecanggihan dunia yang luar biasa. Sekat-sekat kehidupan, dipotong oleh kehebatan teknologi informasi.
Hal itu disampaikan Saifullah dalam sambutannya, setelah pelantikan Dr. Nazaruddin, MA sebagai Rektor Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh Periode 2022-2026, di Aula Tgk. Chik Abdurrahman, Kampus IAI Almuslim Aceh, Payah Lipah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Selasa (18/10/2022).
“Oleh karenanya, menjadi rektor ke depan, tidak mudah seperti saya dahulu. Ini tantangan kepada Doktor Nazaruddin,” ungkap Saifullah.
Disebutkannya, sekarang semua pekerjaan menggunakan IT. Semuanya harus di-update oleh dosen dan di-upload ke PDPC. Penelitian dosen, pengabdian dosen, pengabdian mahasiswa, penelitian mahasiswa, dan sebagainya, semua harus di-upload ke PDPC.
“Itu semuanya membutuhkan teknologi. Maka dosen-dosen yang gagap teknologi, hari ini mulai ‘kiamat’. Tidak ada tempat lagi. Kenapa? Karena semuanya memakai teknologi. Itu tantangan pertama untuk dosen dan rektor terpilih,” jelas Saifullah.
Sementara untuk tantangan kedua, menurut Saifullah, perguruan tinggi hanya bisa sukses, istiqamah, dan konsisten, jika ada mahasiswa. Tanpa mahasiswa, tutup perguruan tinggi.
“Maka tantangan kedua kepada Doktor Nazaruddin, cari mahasiswa sebanyak-banyaknya. Di era kami mungkin agak mudah. Di era Doktor Nazaruddin, ini agak sulit,” ujar Saifullah.
Alasannya, tumbuh dan berkembangnya berbagai perguruan tinggi di Bireuen, menjadi tantangan tersendiri. Seperti lahirnya UNIKI, IAI Al-Aziziyah, STIKes Payung Negeri, UMMAH, dan lainnya. Maka, dibutuhkan updating dan strategi-strategi khusus untuk meraih simpatisan agar calon mahasiswa datang ke IAI Almuslim Aceh.
“Tanpa mahasiswa, apa jadinya wakil rektor, dekan, dan ketua prodi. Maka, semuanya harus bahu-membahu bersama rektor untuk mencari mahasiswa,” demikian dipesan pria yang akrab disapa Abiya Doktor ini.
Dr. Nazaruddin yang selama ini menjabat Wakil Rektor I di kampus tersebut, menggantikan Dr. H. Saifullah, S.Ag., M.Pd atau lazim disebut Abiya Doktor yang telah tiga periode memangku jabatan Rektor IAI Almuslim Aceh.
Pelantikan dan pengambilan sumpah Nazaruddin dilakukan Ketua Yayasan Almuslim Peusangan, H. Munawar Yusuf. Pelantikannya turut dihadiri Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan, Rusyidi Mukhtar, S.Sos beserta para pejabat organ yayasan tersebut, sebagai tempat bernaung IAI Almuslim Aceh.
Setelah selesai semua prosesi pelantikan rektor, Nazaruddin langsung melantik dan mengambil sumpah 13 pejabat sruktural di lingkungan IAI Almuslim Aceh. Mereka terdiri dari Dr. Dhiauddin, M.Pd (Wakil Rektor I Bidang Akademik), Edi Mizwar, MPd (Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan), Anwar Ebtadi, M.Pd (Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama).
Berikutnya, Abdul Ghani, Lc, MA (Dekan Fakultas Tarbiyah), Malik Ardiansyah, Lc, MA (Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam), Diana, SPd.I, MA (Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam), Sayuti, MPd (Ketua Prodi Manejemen Pendidikan Islam), Hendri Julian, M.Ed Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab).
Seterusnya, M Iqbal, Lc, M.Ag (Ketua Prodi Hukum Keluarga Islam), Aulia Fitri, S.Kom, MM (Ketua Prodi Perbankan Syariah), Edi Saputra, M.Pd (Ketua Lembaga Penjamin Mutu), Faizin, M.Pd (Kepala Tata Usaha), dan Aula Aryanti, SIP (Kepala Perpustakaan). (Suryadi)