KABAR BIREUEN-Penyelenggaraan Mushabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-34 Tingkat Kabupaten Bireuen merupakan salah satu upaya menumbuhkan kecintaan untuk senantiasa mempelajari dan memahami

Al-qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup kita. Al-quran sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan tidak akan pernah habis untuk digali dan dikaji.

Hal itu disampaikan Bupati Bireuen H Saifanur S.Sos dalam inti sambutannya pada pembukaan MTQ ke-34 Kabupaten Bireuen, yang berlangsung di halaman Masjid Agung Sultan Jeumpa, Jumat (26/4/2019) malam.

Bupati Bireuen menjelaskan, dalam konteks pelaksanaan pembangunan, kegiatan MTQ juga mengemban misi yang sangat mulia sekaligus strategis yakni menguatkan pembangunan akhlak bangsa.

Disamping itu, MTQ juga menjadi wahana mencetak generasi Qurani yaitu generasi yang cintai bentuk Al Qur’an, mencintai seni lagu dan tulisan Al Qur’an, mencintai isi dan kandungan Al Qur’an, mencintai tuntunan pengamalan nilai dan ajaran Al Qur’an serta mencintai kandungan budaya Islam yang terkandung dalam Al Qur’an.

Bupati berharap, dengan kegiatan MTQ ini dapat membentengi generasi muda dari bahaya narkoba yang merupakan musuh besar bagi umat Islam.

“Di era moderen, para generasi muda sangat mudah terpengaruh dengan barang haram seperti narkoba dan obat terlarang lainnya. Mari kita rapatkan barisan untuk mencegah dan membasmi barang haram tersebut,” pesannya.

Kepada dewan hakim, Saifannur menegaskan agar memberikan penilaian seobjektif mungkin.

Sebelumnya panitia pelaksana Jufliwan M Ali, SH, MM dalam laporannya menyebutkan, kegiatan ini akan berlangsung mulai 26 April hingga 1 Mei 2019, di empat lokasi, yaitu di halaman Masjid Agung Sultan Jeumpa, Meunasah Kulah Batee Bandar Bireuen, SMAN 1 Bireuen dan SMAN 1 Bireuen.

Jumlah peserta MTQ, rincinya, sebanyak 581 orang  yang berasal dari 17 kecamatan dalam Kabupaten Bireuen.

Ada 10 cabang yang diperlombakan , yakni cabang Tartil, Tilawah, Qiraah, Tafsir, Hafiz, Syarhil, Fahmil, Khattil, Menulis Membaca Ilmiah Al Qur’an dan Mushabaqah Al Hadist.

“Untuk cabang Tilawah dan Tartil diikuti golongan anak-anak, remaja, dewasa, cacat netra putera-puteri,” jelas Jufliwan. (Herman Suesilo)