KABAR BIREUEN, Kota Juang – Puluhan peserta terdiri dari anggota MAA Kabupaten Bireuen, anggota Sekretariat MAA dan dari berbagai unsur lainnya mengikuti Sosialisasi Adat Istiadat Aceh.
Kegiatan yang digelar Sekretariat Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Bireuen, dibuka Wakil Bupati Bireuen Ir. H. Razuardi, MT, di Meeting Room Wisma Bireuen Jaya, Rabu 30/4/2025.
Dalam arahannya Wakil Bupati Bireuen Razuardi mengajak seluruh para pimpinan dan anggota Majelis Adat Aceh Khususnya di Bireuen, untuk terus menjaga dan melestarikan adat istiadat.
“Mari kita jadikan adat istiadat Aceh sebagai momentum untuk menjaga, dan memelihara serta kita tingkatkan bersamaan dengan Syariah Islam di bumi Bireuen,” ajaknya.
Sekaligus meningkatkan rasa cinta terhadap adat istiadat Aceh yg merupakan peninggalan leluhur.
Dia berharap, dengan terlaksananya acara sosialisasi adat istiadat Aceh ini, kita dapat semakin memahami dan menghargai nilai-nilai leluhur yang terkandung di dalamnya.
“Mari bersama-sama menjaga dan memelihara warisan adat kita agar tetap lestari dari generasi ke generasi,” sebutnya.
Adat Aceh sangat Istimewa bukan hanya adat biasa-biasa saja. Adat Aceh sejalan dengan hukum Islam, yang dilaksanakan hari demi hari dalam kehidupannya.
Sesuai dengan pepatah: Adat Ngen Hukom Lagee Zat Ngen Sifeut (Adat dengan Hukom bagaikan zat dengan sifat)
Adat bak poeteumeureuhom Hukom Bak syiah Kuala Qanun bak putroe phang Reusam bak bentara. Adat bek meukoh rubong Hukom bek meukoh purih.
Adat bek beurangkaho takong. Hukom bek beuramgkaho takieh. Matee aneuk mupat jrat. Gadoh adat adat hana pat tamita
“Kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti acara ini dengan penuh semangat,” harapnya.
Ketua MAA Bireuen, Ridwan Khalid kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa memahami dan mengerti tentang adat istiadat yang memang sudah menjadi turun-menurun, harus pertahankan sampai sekarang dan sampai ke depan.
Menurutnya, sekarang yang terjadi adat istiadat sudah tidak diketahui lagi oleh anak-anak kita, mereka tidak tahu apa itu adat.
“Adat itu merupakan bagian penting yang harus diketahui oleh masyarakat dan dilaksanakannya, sehingga budaya luar tidak menjadi akibat dari pada rusaknya adat istiadat kita,” katanya.
Ridwan Khalid juga mengharapkan dukungan pemerintah terutama dalam melahirkan qanun adat istiadat.
“Dan itu sudah kita sampaikan kepada pemerintah,” ujarnya.
Ridwan Khalid berharap tahun ini dapat diselesaikan qanun adat istiadat dan itu akan menjadi pedoman untuk anak cucu.
“Sampai saat ini kita belum memiliki qanun adat istiadat dan saya sudah mengusulkan mohon dukungan semua pihak,” tutupnya. (Hermanto)