KABAR BIREUEN-Pengurus Wilayah Majelis Pengajian Zikir Tasawuf, Tauhid & Fiqih (Tastafi) Kecamatan Pandrah kembali menggelar Pengajian dan Zikir Tastafi rutin bulanan edisi bulan September 2019 yang dipusatkan di Masjid Besar Baitul Kiram Pandrah, Kabupaten Bireuen pada Kamis, (6/9/2019) malam.

Pengajian setiap Kamis malam awal bulan itu diasuh oleh Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk. H. M. Yusuf A Wahab atau Tu Sop Pimpinan Dayah Babussalam Al Azizah Jeunieb dengan kajian kitab Minhajul ‘Abidin karya hujjatul islam Imam Al Ghazali.

Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Pengurus Wilayah Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi Kecamatan Pandrah Al Fadhal dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi menyebut pengajian malam ini membahas masalah “Aqabah Bawais” Yaitu tantangan bagi kita dalam memotivasi semangat melakukan ibadah atau berbuat kebaikan.

“Acara ini dibagi dalam tiga sesi, sesi pertama Tu Sop menyampaikan materi kajian Kitab Minhajul ‘Abidin dengan tema Aqabah Bawais, sesi kedua tanya jawab langsung dan via SMS, Sesi ketiga Zikir dan bermunajat kepada Allah bersama Majelis Zikir Yadara,” kata Al Fadhal.

Ditambahkannya Pengajian ini diikuti oleh unsur Muspika setempat, Imum Mukim, para Keuchik, Imum Gampong, Guru Majelis Taklim, para pemuda dan masyarakat serta ribuan jama’ah lainnya yang didominasi oleh kaum hawa datang menggunakan mobil bak terbuka. Tutup Sekretaris Tastafi Kecamatan Pandrah.

Sementara itu Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab yang biasa disapa Tu Sop dalam tausiahnya menjelaskan manusia yang sukses dalam beramal kebaikan apabila amal kebaikan yang dilakukan nya itu bukan suatu kesenangan atau hal yang menarik.

“Karena hal yang tidak disenangi dan membosankan adalah hal yang paling berat dilakukan manusia,” sebut Tu Sop yang juga Pimpinan Dayah Multimedia Aceh ini.

Tu Sop melanjutkan maka sangat bahaya dan rugi bagi manusia apabila kesenangan yang datang itu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan hal-hal yang salah dan sebaliknya akan bahagia dan bermanfaat apabila kesenangan itu pada hal-hal baik ilmu dan amal, akan tetapi yang tersulit bagi kita mewujudkan ilmu dan amal kita itu sebagai sesuatu yang menyenangkan bagi kita.

Oleh karena demikian Rasulullah SAW telah memberikan solusinya dengan membangun tiga perkara pada diri manusia.

Pertama, Ingat dan renungi hal yang paling menakutkan atau yang paling mengerikan dan paling menyenangkan diakhirat yang telah Allah janjikan dalam Al Quran serta pedihnya azab-azab Allah dihari pembalasan, jadikan ingatan itu dibawah alam sadar kita.

Kedua, melihat history sejarah atas tindakan Allah (bala) kepada orang-orang (kaum) yang mendustakannya serta balasan karunia Allah kepada orang-orang yang dikasihaninya.

Ketiga, renungi dan hayati berbagai macam bentuk pembalasan Allah di yaumil masyar seperti yang telah dijanjikannya dalam al-quran. Maka dalam hal ini termasuk peristiwa-peristiwa yang erat kaitannya dengan akhirat dimulai dari kematian.

Menurut Tu Sop tiga perkara ini perlu diingat selalu sehingga dapat memotivasi semangat berbuat kebaikan. Syaikhul Islam Imam Ghazali telah merangkum faktor-faktor apa saja yang membuat manusia itu bersemangat dalam melakukan Ilmu dan amal. Ada 5 hal yang harus renungi oleh setiap insan.

Pertama, Kematian! kita tidak mengetahui kapan kematian itu. Kedua, Kuburan! Kita pasti akan menghadapi alam barzah yang tidak diketahui berapa lamanya dan apakah sudah cukup perbekalannya, alam barzah ibarat ruang tunggu menuju akhirat.

Ketiga Kiamat! Setelah kita berada diruang tunggu(alam Kubur) dibangkitkan menuju padang masyar dimana saat itu manusia sibuk memikirkan nasib sendiri. Keempat Neraka! Ruang akhir nasib manusia setelah vonis Al Mizan, apakah kita akan berada disini?. Dan Kelima, Syurga!

Diakhir tausiahnya Tu Sop berpesan ingatlah lima hal tersebut agar kita selalu bersemangat dalam melakukan amal ibadah, ingat! Yang dikatakan manusia sukses adalah bagaimana seseorang itu bisa menyukseskan diri setelah kematian, itu baru benar-benar sukses tutup Tu Sop Pimpinan Yayasan Dayah Bersaudara (Yadara) Grup itu. (REL)