KABAR BIREUEN– Minimnya angka partisipasi masyarakat di Gampong Ie Rho, Kecamatan Simpang Mamplam dalam melakukan imunisasi kepada anak.

Alasannya, sebut Keuchik Ie Rhob,Syarwani beragam, diantaranya karena ketakutan terhadap isu vaksin palsu, mengandung vaksin babi, larangan suami karena khawatir usai diimunisasi malah bertambah sakit (demam) dan lainya.

Itulah antara lain kendala, permasalahan dan keluhan masyarakat dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh GeRAK Aceh dan didukung oleh The Asia Foundation (TAF) di meeting room Bireuen Jaya Hotel, Rabu (17/5/2017) kemarin.

Di bidang pendidikan, Syarwani mempertanyakan ada siswa “luarbiasa” yang tingkat kemampuannya dibawah rata-rata, namun kemudian terkesan “dipaksakan” untuk naik kelas?.

“Misal SD Negeri 13 Simpang Mamplam, di sana terdapat sekitar 200 siswa, mayoritas mereka tidak tau apa-apa,’ keluhnya.

Sementara di Gampong Paku, Kecamatan Simpang Mamplam, Sebutr Sekde Bukhari, akses jalan yang cukup jauh , dimana untuk anak-anak sekolah  harus emnempuh jarak  lebih kurang 5 km ke sekolahnya. Padahal, Pemkab Bireuen pernah menjajikan  mobil pick up untuk mempermudah transportasi untuk pendidikan, namun belum ada tindaklanjutnya sampai sekarang.

Tak hanya itu, infrastruktur jalan yang sangat buruk, ditambah perekonomian warga yang masih rendah, menyebabkan banyak anak yang putus sekolah.

“Di Gampong Paku, tidak ada satu pun mahasiwa, mereka mayoritas  hanya lulusan SMP. Hanya ada  seorang sarjana di sini , itupun pendatang,” katanya.

Di Krueng Meuseugop, Simpang Mamplam, Keuchik Asnawi menanyakan bagaimana status antara PAUD pribadi dengan PAUD desa, apakah keduanya dibolehkan menggunakan dana desa atau tidak.

Hal serupa juga dikeluhkan Lindayani, Tuha Pakat Kecamatan Simpang Mamplam, yang meminta agar persoalan mengenai PAUD ditindaklanjuti. Selama ini masalah di PAUD itu ada dua, yaitu pengurusan perizinan dan guru. Tahun 2016 sebanyak enam desa tidak membangun PAUD.

FGD tersebut diselenggarakan oleh GeRAK Aceh dan TAF dalam program peningkatan partisipasi publik dan pertanggungjawaban sosial.

Hadir dalam kegiatan tersebut unsur dari DPMG-PKB, Bireuen, Disdikpora bireuen, Dinkes, Tenaga Ahli P3MD, dan unsur lainnya. (Ihkwati)