Rahmi Hayati, M.Pd, Dosen Pendidikan Matematika Universitas Almuslim

Oleh: Rahmi Hayati, M.Pd

Pembelajaran adalah proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, atau pemahaman baru melalui berbagai cara. Pembelajaran dapat dianggap sebagai proses komunikasi, di mana terjadi proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu.

Dalam pembelajaran, komunikasi menjadi bagian penting yang tidak bisa terpisahkan dari proses tersebut.

Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka tujuan dari pembelajaran tidak akan tercapai, dan lebih buruk lagi bisa menyebabkan kesalahpahaman atau dalam konteks pembelajaran hal tersebut bisa menyebabkan miskonsepsi atas suatu materi pembelajaran.

Dalam proses komunikasi pembelajaran, terdapat beberapa unsur, seperti informasi, sumber informasi, penerima informasi, media, dan metode pembelajaran.

Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi jika tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Oleh karena itu, media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.

Hubungan Pembelajaran dan Komunikasi

Pembelajaran dan komunikasi saling terkait erat satu sama lain. Komunikasi adalah fondasi dari proses pembelajaran, karena transfer informasi dari satu pihak ke pihak lainnya menjadi kunci utama dalam proses ini.

1. Pengiriman Informasi: Komunikasi merupakan cara untuk menyampaikan informasi dari satu entitas ke entitas lainnya. Dalam konteks pembelajaran, guru atau instruktur menggunakan komunikasi untuk menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan konsep kepada siswa atau peserta didik.

2. Penerimaan Informasi: Komunikasi juga memungkinkan penerimaan informasi yang efektif. Siswa atau peserta didik harus mampu menerima informasi yang disampaikan oleh pengajar melalui berbagai cara, seperti membaca, mendengarkan, atau melalui interaksi langsung.

3. Keterlibatan dan Interaksi: Proses pembelajaran yang efektif memerlukan interaksi dua arah. Komunikasi yang baik memungkinkan siswa untuk bertanya, berdiskusi, dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Ini memungkinkan adanya pemahaman yang lebih dalam dan pertukaran ide.

4. Penilaian dan Umpan Balik: Komunikasi juga penting dalam memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan mereka. Guru atau instruktur menggunakan komunikasi untuk memberikan umpan balik konstruktif yang membantu siswa memahami di mana mereka berada dalam proses pembelajaran.

5. Konteks Pembelajaran: Komunikasi tidak hanya tentang kata-kata. Konteks pembelajaran meliputi komunikasi non-verbal seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan sikap, yang juga dapat memengaruhi proses pembelajaran.

Penting untuk diingat bahwa komunikasi yang efektif memainkan peran krusial dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik. Hal ini membantu menciptakan hubungan yang positif antara guru dan siswa, memfasilitasi pemahaman yang mendalam, dan memungkinkan pertumbuhan dalam proses pembelajaran.

Proses Komunikasi dalam Pembelajaran

Proses komunikasi dalam pembelajaran melibatkan serangkaian langkah yang berperan penting dalam mentransfer informasi, memfasilitasi pemahaman, dan membangun hubungan antara pengajar dan siswa. adalah tahapan-tahapan utama dalam proses komunikasi pembelajaran:

1. Pengkodean Informasi: Proses dimulai ketika pengajar mengubah ide, pengetahuan, atau konsep ke dalam bentuk yang dapat dipahami oleh siswa. Ini bisa melibatkan penyusunan materi pelajaran, penyampaian dalam bentuk pidato, penggunaan visual, atau media lainnya.

2. Pengiriman Pesan: Pesan atau informasi yang telah diubah ke dalam bentuk yang dapat dipahami kemudian disampaikan kepada siswa. Ini bisa terjadi melalui ceramah, presentasi, diskusi, atau media pembelajaran lainnya.

3. Penerimaan Pesan: Siswa kemudian menerima pesan yang disampaikan oleh pengajar. Mereka mendengarkan, membaca, atau mengalami informasi yang diberikan.

4. Pemahaman: Setelah menerima pesan, siswa kemudian berusaha memahami materi yang disampaikan. Ini melibatkan proses mental di mana mereka mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.

5. Respon: Respon terjadi ketika siswa memberikan reaksi terhadap informasi yang diterima. Ini bisa berupa pertanyaan, tanggapan verbal, atau non-verbal seperti ekspresi wajah atau bahasa tubuh.

6. Umpan Balik: Setelah respon dari siswa, pengajar memberikan umpan balik. Ini bisa berupa penjelasan lebih lanjut, pengulangan informasi, atau memperjelas konsep yang mungkin belum dipahami oleh siswa.

7. Evaluasi: Evaluasi terjadi secara terus-menerus dalam proses pembelajaran. Baik guru maupun siswa mengevaluasi sejauh mana pesan telah dipahami dan apakah pembelajaran sudah terjadi.

8. Keterlibatan Siswa: Proses komunikasi yang efektif dalam pembelajaran juga melibatkan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Diskusi, pertanyaan, dan partisipasi siswa menjadi bagian penting dalam memastikan pemahaman yang mendalam.

Proses komunikasi dalam pembelajaran tidak selalu berjalan linier. Terkadang, ada perulangan dari tahapan-tahapan tertentu atau penyesuaian yang dibutuhkan agar pesan dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka, di mana siswa merasa nyaman untuk bertanya dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

*) Penulis: Dosen Pendidikan Matematika Universitas Almuslim