
KABAR BIREUEN – Ratusan goweser dari seluruh Aceh menjajal ganasnya jalan berbatu di antara perkebunan sawit dan panas menyengat di atas perbukitan Pante Karya, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen sampai ke air terjun Alue Meuh, Gunci, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, dengan menempuh jarak kurang lebih 15 Km, Minggu (31/07/2022).
Para goweser tersebut berkumpul dalam rangka mengikuti event Jejak Adventure Perjuangan 2 (JAP) yang diselenggarakan Goweser Matang Mountain (GMM) Bike Community, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 komunitas yang berpusat di Matangglumpangdua, Kabupaten Bireuen.
Menurut Ketua Panitia, Hamdani, SE.,MSM, yang istimewa dari kegiatan bersepeda gunung kali ini adalah adanya santunan untuk anak yatim dan fakir miskin di lokasi start dan finish. Pembagian bingkisan dan sumbangan alakadar di lokasi start dan finish kepada anak yatim dan fakir miskin sebagai bentuk keprihatinan pihaknya kepada warga pedalaman tersebut.
“Selain itu, uga untuk menunjukkan kepada warga setempat, bahwa kami berolahraga bukan sekedar hura-hura,” kata pria yang berprofesi sebagai dosen di Politeknik Negeri Lhokseumawe ini.
Hamdani menyebutkan, sumber sumbangan tersebut berasal dari peserta dan juga pengusaha, yakni H. Mukhlis, A.Md.,SH dan Heri Saputra yang terkenal dengan brand Eric Oppo Smarphone (EOS), pengusaha ponsel di Matangglumpangdua.
“Ada dua pengusaha yang menjadi penyumbang utama untuk anak yatim dan fakir miskin di lokasi start dan finish selain dari peserta, yakni Haji Mukhlis dan Eric. Terima kasih, juga untuk para donatur lainnya dan teman-teman dari komunitas GMM yang telah bahu-membahu demi suksesnya acara JAP 2 ini,” ungkap Hamdani yang juga jurnalis ini.
Hamdani menjelaskan, jumlah peserta JAP 2 lebih sedikit dibandingkan event serupa tahun lalu. Dia menyebutkan, menurunnya peserta kali ini banyak faktornya. Salah satunya, selain karena telah meredanya pandemi Covid-19, juga banyak komunitas sepeda yang mulai jenuh.
“Tahun lalu pada JAP 1 pesertanya lebih banyak. Saat itu sedang merebak pandemi, orang butuh refeshing. Dibatasi pun orang tetap ingin ikut. Tapi tahun ini pesertanya lebih sedikit, selain sudah meredanya pandemi, juga banyak komunitas sepeda sudah mulai jenuh,” duganya.
Hamdani yang juga didampingi panitia lainnya berharap, tahun depan bisa melaksanakan lagi JAP 3 dengan rute yang berbeda dan lebih menantang lagi.
“JAP ini sudah kami rencanakan menjadi agenda rutin tahunan dalam rangka HUT GMM. Mudah-mudahan tahun mendatang bisa lebih meriah dengan rute yang lebih asik lagi,” pungkas Hamdani. (Rel)