KABAR BIREUEN, Aceh Utara – Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, menyampaikan harapannya agar kehadiran TNI AD dapat membawa perubahan positif di tengah masyarakat, khususnya dalam mendorong kemandirian para santri di Aceh. Hal itu disampaikannya saat meninjau kegiatan karya bakti di Dayah Darul Ijabah Ratu Nahrisyah, Desa Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (17/4/2025).
Kegiatan tersebut melibatkan puluhan prajurit TNI bersama masyarakat dan anggota Pramuka, yang bekerja sama dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk perbaikan fasilitas dayah.
“Saya ingin anak-anak dayah tidak hanya fokus belajar mengaji, tapi juga bisa mandiri. Misalnya dengan beternak kambing, seperti yang diminta pihak dayah. Di TNI AD, kegiatan seperti ini merupakan bagian dari ketahanan pangan,” ujar Danrem.
Sebagai putra daerah, Kolonel Ali Imran mengaku merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi langsung membangun dayah-dayah di Aceh.
“Saya juga orang Aceh, lahir dan besar di sini. Dulu juga ngaji, bahkan pernah dikejar ustaz pakai bambu. Karena itu, selama menjabat di sini, saya ingin membantu semampunya. Salah satunya lewat pembangunan sumur bor untuk dayah-dayah,” ungkapnya.
Ia menyoroti kondisi air di dayah yang dinilainya kurang layak. “Santri mandi, mencuci, dan memasak menggunakan air dari kolam yang airnya sudah keruh. Ini menyebabkan banyak dari mereka terkena penyakit kulit. Kebersihan itu bagian dari iman. Kami akan bantu sediakan pompa air (sanyo),” janjinya.
Lebih lanjut, Danrem berharap kehadiran TNI AD bisa memberi semangat baru bagi para santri untuk belajar dan mandiri. Ia juga membuka peluang agar para santri bisa ikut serta menjadi bagian dari TNI.
“Santri itu penerus bangsa. Kami harap ke depan akan lahir para ulama yang juga tentara, menjadi ujung tombak pertahanan negara,” katanya.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan bagian dari program rutin satuan teritorial TNI AD. Selain mendukung pembangunan infrastruktur dasar seperti sumur bor, TNI juga ikut menjaga dan merawat situs sejarah.
“Saya juga ingin melestarikan tempat-tempat bersejarah, seperti makam Pahlawan Nasional Cut Meutia. Jangan sampai situs sejarah kita terbengkalai, sementara di tempat lain makam pahlawan dipugar dan dihormati. Kita juga harus menghargai jasa para pejuang,” tutup Danrem.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kasrem 011/LW Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto, para Kasi dan Pasi Korem 011/LW, Camat Samudera Ilyass, Kepala Desa Kuta Krueng, masyarakat setempat, serta anggota Pramuka. (Red)