Jpeg

KABAR BIREUEN– Mandi Cuci Kakus (MCK) atau Jamban terkesan mahal bagi masyarakat Paku, Kecamatan Simpang Mamplam Bireuen. 32 dari 43 rumah di gampong tersebut belum memiliki jamban sehat.

Hal tersebut dikarenakan taraf perekonomian warga yang rendah, mereka terkendala tak ada finansial untuk membangun sarana sanitasi rumah tangga atau lebih dikenal dengan WC (water close) yang memadai tersebut.

Demikian laporan yang disampaikan Fittriani, jurnalis warga Gampong Paku yang sangat mengetahui bagaimana kondisi masyarakat di desanya tersebut, kepada Kabar Bireuen, Sabtu (3/6/2017).

Gadis kelahiran Paku, 22 Juni 1999 itu menyebutkan, warga yang tidak memiliki jamban, terpaksa Buang Air Besar (BAB) di semak-semak belakang rumahnya. Kadang juga menggunakan cara alternatif lain dengan menampung kotoran dalam plastik, kemudian membuangnya ke hutan.

Salah satu kepala keluarga Gampong Paku yang tidak mau disebutkan namanya, menjelaskan, alasan dia tidak memiliki jamban sehat, karena tidak punya cukup uang untuk membuatnya.

“Jangankan untuk membuat WC, untuk kebutuhan sehari-hari saja kesulitan. Ya seperti itu, lebih baik kita BAB di tempat yang memungkinkan, seperti biasanya, di semak-semak,” ungkap warga itu kepada gadis lulusan SDN 12 Simpang Mamplam itu

Hal itu dibenarkan Nawawi Ali, Keuchik Gampong Paku saat diwawancarai Fittriani Senin, (24/5/2017)  lalu di kediamannya. “Warga Paku semuanya petani, penghasilan mereka sekedar mencukupi kebutuhan dapur, itupun tidak maksimal,” sebut Nawawi.

Dikatakannya, Paku adalah desa paling tertinggal di Kecamatan Simpang Mamplam. Pembangunan di Gampong Paku masih sangat kurang, hanya terdapat satu unit WC umum di lingkungan Meunasah.

“Namun, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG) 2017 sudah kita anggarkan satu unit MCK Plus yang nanti akan dibangun di Meunasah Paku juga. Karena di sana tempat yang strategis berada di tengah-tengah gampong. Jadi semua masyarakat bisa menggunakannya, meskipun memang kurang efektif karena banyak rumah berjauhan,” pungkas Nawawi. (Ihkwati)