
KABAR BIREUEN-Mery Sheep farm Aceh menjalin kerjasama dengan Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen.
Kabag Humas dan Kerjasama Umuslim, Zulkifli, M.Kom menyebutkan, penandatanganan naskah kerjasama (MoU) ditandatangani Nasruddin sebagai general manajer Mery Sheep farm Aceh dan Dr.Marwan,M.Pd selaku Rektor Umuslim, bertempat di ruang rapat kampus Ampon Chiek Peusangan, Jumat (26/3/2021) Sore.
Mery Sheep farm Aceh salah satu perusahaan bidang budidaya dan pembibitan peternakan kambing/domba, serta bidang produksi pakan penggemuk kambing
Pada kesempatan tersebut Marwan, menyampaika, tujuan kerjasama dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta merespon dan mendukung program merdeka belajar kampus merdeka.
“Selain itu juga untuk mencari peluang usaha yang nantinya dibina kampus, sebagai unit usaha pemasukan bagi kampus,” sebut Marwan.
Kedepan, pihaknya ajan mengupayakan ada pemasukan di luar SPP mahasiswa, bagi pengelolaan dan pengembangan kampus.
Jadi kampus bisa mandiri menghasilkan dana dari usaha yang dijalankan
“Pada kerjasama ini kita fokus bidang pembibitan peternakan kambing atau domba. Apalagi Umuslim ada Prodi Peternakan, jadi selain bisa pendidikan dan praktek mahasiswa juga ada pemasukan lain buat kampus,” jelas Marwan.
Untuk tahap pertama pada pembibitan dulu, nanti dievaluasi, kalau memungkinkan dikembangkan kerjasamanya pada bidang pengemukan.
“Kita manfaatkan lahan pertanian dan perkebunan umuslim, jadi tidak susah untuk kita jalankan program ini,” ungkap Marwan.
Sementara itu, Nasruddin dari Mery Sheep farm Aceh memaparkan usaha yang mereka jalankan tentang pembibitan peternakan kambing/domba serta penyediaan pakan ternak, berlokasi di Desa Geurugok, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.
“Tujuan kita bangun dan menjalin kerjasama ini, karena kesamaan visi ingin mengerakkan sektor pembibitan peternakan dengan Umuslim,” katanya.
Jadi keinginan pihaknya ingin memutuskan mata rantai ketergantungan bibit kambing/domba dari medan, bergerak karena kesamaan visi.
“Kita berharap kedepan, Bireuen bisa menjadi lumbung peternakan kambing atau domba, jangan tergantung lagi dari provinsi lain. Selama ini Aceh banyak dipasok bibit kambing dari Sumatera Utara (Sumut),” papar Nasruddin.
Bagi Umuslim usaha peternakan yang dijalankan nantinya, tentunya bisa menjadi lokasi edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat dengan sistem pembibitan berternak secara moderen.
Usai penandatanganan MoU dilanjutkan diskusi dengan beberapa dosen, pada kesempatan tersebut, Nasruddin menjelaskan usaha yang digelutinya selama ini, bibit kambing dan domba dipasok dari Sumatera Utara.
Bibit yang dipesan berukuran berat antara 8-10 kg untuk betina dan 12-18 kg jantan, sesampainya di tempatnya, semua bulu dicukur sampai gundul dan bersih.
Lalu dilakukan penggemukan sampai beratnya mencapai 40-55 Kg, dengan jangka waktu 120 hari, jadi kambing dari tempat kita nampak bersih.
Acara turut dihadiri wakil rektor dan dekan dalam lingkup Umuslim. (REL)