
KABAR BIREUEN, Jangka – Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, menegaskan komitmennya untuk memperhatikan kesejahteraan kaum duafa. Ia mengungkapkan, gaji yang diterimanya selama menjabat bupati, akan dipergunakan untuk membantu masyarakat miskin.
“Gaji bupati selama lima tahun saya menjabat, saya peruntukkan untuk membantu kaum dhuafa,” ujar Mukhlis pada acara Halalbihalal Alumni SMPN 1 Peusangan (dulu SMPN 1 Matangglumpangdua) yang digelar di Pantai Wisata Laut Jangka, Bireuen, Sabtu (5/4/2025).
Pernyataan itu, menanggapi salah seorang alumni, Lusi Tetrasari, yang menyorot kebijakan bupati dalam mengelola keuangan daerah.
Mukhlis mengatakan, selain gajinya, jatah pengadaan mobil dinas bupati juga akan dialokasikan untuk membangun rumah masyarakat miskin.
Menurut Mukhlis, dana otsus untuk Aceh akan berakhir pada 2027. Mau tidak mau, Bireuen sama dengan kabupaten dan kota lainnya, yang mengalami defisit anggaran pasca dana Otsus berakhir.
“Jika PAD tidak bertambah, Bireuen dalam kondisi bahaya. Maka inisiatif saya, PAD harus dapat ditingkatkan lagi. Untuk itu, aaya siap melahirkan Dinas Pendapatan Daerah,” ungkap Mukhlis.
Dikatakannya, PAD selama ini dikendalikan pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bireuen.
Alumni lainnya, Zainuddin, Imum Gampong Matang Sagoe, Peusangan, mempertanyakan jerih imum gampong yang menurutnya tidak sesuai dengan tugas yang diemban. Sekarang, jerih imum gampong yang sebelumnya Rp 1,2 juta turun menjadi Rp 1,1 juta per bulan.
“Padahal, tugas imum gampong sangat kompleks, mulai dari prosesi akad nikah sampai pengurusan fardhu kifayah orang meninggal,” curhat Zainuddin.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Mukhlis berjanji akan berusaha meningkatkan kesejahteraan imum gampong, jika keuangan daerah telah membaik.
“Insya Allah, jika keuangan daerah membaik, jerih imum gampong akan kita tingkatkan,” katanya.
Mukhlis juga menjelaskan pentingnya meningkatkan PAD Bireuen, dengan mengoptimalkan potensi daerah yang selama ini belum tergarap maksimal.
“Selama ini banyak potensi hasil bumi di Bireuen, namun hasilnya tidak sampai 20 persen karena ada kebocoran. Jika ini bisa kita kendalikan, kita bisa meningkatkan kesejahteraan perangkat gampong,” ujar Mukhlis.
Ia menegaskan, dengan pengelolaan PAD yang lebih baik melalui pembentukan Dinas Pendapatan Daerah, Bireuen, dapat mengatasi tantangan keuangan yang ada.
“Ke depan, jika PAD Bireuen sehat, insya Allah kesejahteraan para perangkat gampong, mulai dari keuchik, imum mukim, hingga imum gampong, akan kami tingkatkan,” jelas Mukhlis dengan penuh harapan.
Dalam kesempatan tersebut, Mukhlis yang menempuh pendidikan di SMPN 1 Peusangan angkatan 1989, bercengkrama akrab dengan rekan-rekannya sesana alumni, seraya sesekali melontarkan candaan.
“Maaf jika saya tidak kenal lagi semua wajah dan nama rekan-rekan. Bukan karena saya sudah jadi bupati, tapi banyak di antara wajah rekan-rekan yang sudah berubah menjadi layu, dampak dari bertambahnya usia kita,” canda Mukhlis yang disambut tawa para alumni.
Ajang lepas kangen dalam tajuk halal bi halal itu, juga dirangkai dengan diskusi dan sharing pendapat. (Red)