
KABAR BIREUEN – Seratusan operator sekolah (OPS) Jenjang PAUD dan SMP dalam Kabupaten Bireuen, mengikuti Workshop Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Tahun 2023.
Workshop Operator Dapodik yang dilaksanakan Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bireuen, dibuka oleh Kepala Disdikbud setempat, Muslim M.Si, di Aula Wisma Bireuen Jaya, Selasa pagi (8/8/2023).
Pada kesempatan itu, Kepala Disdikbud Bireuen, Muslim, M.Si mengapresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya kegiatan Workshop Operator Dapodik ini.
Dikatakan, Dapodik adalah sistem pendataan (database) berskala nasional yang terintegrasi dengan data kependidikan lainnya.
“Kebutuhan terhadap data merupakan hal mutlak,” tegasnya.
Untuk itu, kepada para peserta pelatihan diharapkan agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.
Sehingga para operator sekolah di Kabupaten Bireuen dapat meningkatkan kapasitas dalam pemanfaatan dapodik sebagai basis data yang akurat dan lengkap.
Baik itu untuk mengisi database menyangkut dana BOS, data perhitungan pembayaran pajak, data aneka tunjangan guru, data pendataan peserta didik dan guru honorer data bantuan sarana dan prasarana dan data lainnya yang berhubungan dengan semua kebijakan sektor pendidikan.
Muslim berharap semua operator sekolah jenjang PAUD, SD, SMP dalam Kabupaten Bireuen, harus rill mengisi dapodik.
“Jangan mengisi dapodik asal-asalan, sehingga dapat merugikan sekolah itu sendiri,” pesan Kadis Disdikbud Bireuen.
Sebelumnya, Kabid Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Bireuen, Surya, S.Pd., M.Pd diwakili Widyaprada Muda , Abdul Majid, S.H.,M.M. melaporkan, kegiatan Workshop Operator Dapodik ini dilaksanakan selama dua hari (8-9 Agustus 2023) di Aula Wisma Bireuen Jaya.
Disebutkan, kegiatan diikuti 131 operator dari sejumlah sekolah jenjang PAUD dan SMP dalam Kabupaten Bireuen.
“Operator sekolah jenjang PAUD/TK sebanyak 70 orang dan jenjang SMP berjumlah 61 orang,” rincinya.
Narasumber yang dihadirkan untuk mengisi workshop ini, berasal dari Setditjen Paud, Dikdas Kemendikbudristek, yaitu Prayudi Permana (Pusdatin) dan Dhony Mardiansyah (Dapodik).
Abdul Majid juga melaporkan, tahun ini operator sekolah (OPS) jenjang SD tidak diikut sertakan dalam kegiatan Workshop ini, dikarenakan keterbatasan anggaran.
Namun demikian, kata Abdul Majid, pihaknya memfasilitasi Room (klinik dapodik) selama kegiatan workshop berlangsung (dua hari).
“Teman-teman operator dapodik jenjang SD yang mungkin mempunyai masalah/kendala yang berkaitan dengan realease dapodik 2024, untuk bisa hadir ke klinik dapodik di Wisma Bireuen Jaya,” jelasnya. (Herman Suesilo)