KABAR BIREUEN-Puluhan pengurus karang taruna dari berbagai kabupaten/kota di provinsi Aceh mengikuti Temu Karya VI, berlangsung di Hotel Oasis Banda Aceh, Senin (25/9/2023).

Pembukaan dilakukan Pj Gubernur Aceh diwakili Plt Kepala Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah, A.KS. M.Si.

Dalam sambutannya Plt kepala Dinsos Aceh menyampaikan karang taruna sebagai organisasi sosial kepemudaan non partisan yang diamanatkan dalam Permensos Nomor 25 Tahun 2019 dan AD/ART Karang Taruna.

Karang taruna organisasi yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk generasi muda yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

Kehadiran karang taruna memiliki peran dalam pembangunan masyarakat, terutama pada peningkatan potensi dan peran aktif generasi muda dalam pembangunan di bidang kesejahteraan sosial.

“Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial provinsi tetap berkomitmen, untuk terus menjalin sinergi dalam memajukan karang taruna,” ujar Devi Riansyah.

Dengan memberikan perhatian penuh dan serius terhadap perkembangan karang taruna tentunya akan menjadi momentum awal dari program pemberdayaan dan pencegahan untuk menyelamatkan generasi muda dari pengaruh perkembangan teknologi dan pengaruh narkoba.

Temu karya penting dilakukan karena agenda tertinggi organisasi bertujuan sebagai media regulasi dan reorientasi kepengurusan sebagai langkah efektif untuk dapat tumbuh dan berkembang serta tetap eksis di masa depan.

Para peserta temu karya, kami mengharapkan agar proses musyawarah dalam forum tertinggi karang taruna Provinsi Aceh, tidak hanya pergantian pengurus, sesuai AD/ART dan melahirkan kepengurusan baru lima tahunan.

Tetapi yang lebih penting, bisa mewujudkan lahirnya berbagai program yang dijabarkan dalam program jangka pendek, menengah dan program prioritas tahunan yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.

“Saya berharap siapapun nantinya yang terpilih menjadi ketua karang taruna Aceh, agar dapat menjaga ukhuwah dan amanah warga karang taruna,” sebutnya.

Pada kesempatan ini segenap jajaran Pemerintahan Provinsi Aceh memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada kepengurusan karang taruna periode lalu atas pengabdiannya memajukan generasi muda melalui wadah karang taruna Aceh.

Selamat bertemu karya semoga dapat melahirkan kepengurusan baru yang aktif, inovatif dengan program kerja kreatif, mandiri berdaya saing dan bermartabat menuju Aceh hebat.

Sebelumnya, Panitia Temu karya Malawani,SE dalam laporannya menyebutkan, temu karya merupakan forum tertinggi organisasi karang taruna dengan agenda pemilihan kepengurusan dan penyusunan program kerja.

Dikatakannya, acara berlangsung selama 3 hari (25-27), diikuti sebanyak 55 peserta, terdiri pengurus karang taruna kabupaten/kota, carateker pengurus karang taruna kabupaten /kota, peninjau, karang taruna Provinsi dan MPKT.

Turut menyampaiakan sambutan pengurus nasional karang taruna diwakili Wakil Sekretarisnya yaitu KMS Umar Jayanegara, yanh memuji semangat kolaborasi dan sinergitas karang taruna Aceh dengan Dinsos Aceh dan berbagai lembaga dan elemen lainnya, sehingga panji-panji karang taruna tetap berkibar di seluruh Aceh.

Menurutnya karang taruna merupakan organisasi plat merah, maka wajib bagi warga karang taruna untuk mensupport dan mensukseskan setiap program pemerintah.

“Berikan kritikan dan masukan kepada pemerintah dengan penuh adab dan etika ibarat semangat ayah dengan anak,” harapnya.

Sedangkan ketua demisioner karang taruna Aceh Ismet,ST.,MT menyampaikan berbagai dinamika proses membangun kembali kejayaan kepengurusan di kabupaten kota yang sudah habis masa kepengurusannya.

Ismet juga mengucapkan terima kasih kepada Dinsos Aceh dan seluruh elemen kepemudaan yang telah berkolaborasi dan bersinergitas dalam membangun Karang Taruna Aceh selama kepemimpinannya.

Pembukaan temu karya VI karang taruna Aceh, selain dihadiri unsur warga karang taruna juga turut dihadiri sejumlah orsos kepemudaan, pilar-pilar sosial, KNPI dan forum organisasi berkaitan bencana seperti Tagana dan PRB.(REL)