KABAR BIREUEN – Masyarakat Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen menyampaikan terima kasih kepada H. Mukhlis, AMd, SH. Pria yang akrab disapa Mukhlis Takabeya itu dinilai sukses meyakinkan DPR Aceh dan Pemerintah Aceh untuk mengalokasikan anggaran Pembangunan Revetmen/Pengaman Tebing Krueng Peudada pada Tahun Anggaran 2023.

Hal tersebut diutarakan tokoh masyarakat Kecamatan Peudada, Muhammad Arif dalam sambutannya pada acara kenduri dan santunan anak yatim tanda dimulainya pengerjaan dinding tebing Krueng Peudada oleh PT. Takabeya Perkasa Group di lokasi Irigasi Hagu, Kecamatan Peudada, Senin (29/5/2023).

Muhammad Arif, selaku tokoh Kecamatan Peudada ketika menyampaikan sambutan pada acara itu sempat menguraikan tentang “perilaku” Krueng (Sungai) Peudada.

Disebutkan mantan Ketua DPRK Bireuen itu, hulu Krueng Peudada bercabang dua, satu dari Gunong Goh dan satu lagi dari arah Samalanga.

“Kalau meluap, tapi airnya kuning, itu air dari Gunong Goh. Tetapi sebaliknya, ketika meluap, namun airnya terlihat jernih, berarti sumber air dari daerah Samalanga, dan akan terjadi banjir,” ujar Teungku Arif.

Pada kesempatan itu, Teungku Muhammad Arif juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama PT Takabeya Perkasa Group yang telah berhasil memperjuangkan anggaran pembangunan tebing sungai di Bendungan Hagu, dari Rp5 miliar menjadi Rp20 miliar.

“Sebelumnya memang sudah pernah diusahakan oleh masyarakat. Namun belum maksimal. Hanya didapat Rp5 miliar. Maka atas jasa dan upaya Haji Mukhlis bertambah jadi Rp20 miliar. Saya mewakili masyarakat Peudada mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya itu,” sebut Teungku Arif.

Muhammad Arif

Ia juga membeberkan hasil panen petani sawah di kecamatan tersebut. Kata Teungku Arif, hasil panen petani sawah di Kecamatan Peudada sudah tidak balik modal dan malahan seperti tahun ini panennya gagal total.

Di Kecamatan Peudada, sebut Teungku Arif, sawah yang dapat diairi Irigasi Hagu seluas 1.800 hektar, tetapi warga tidak mendapatkan hasil dari sawah yang dimilikinya itu karena irigasi sudah tidak berfungsi.

“1.800 hektar luas sawah yang dapat dialiri Irigasi Hagu. Kalau irigasi berfungsi baik, maka dalam satu hektar bisa menghasilkan gabah sebesar lima ton. Kita kalikan saja, satu kilo Rp6 ribu, maka sekali panen bisa dapat Rp54 miliar. Setahun dua kali panen, maka hasilnya mencapai Rp108 miliar,” ujarnya yang mengharapkan irigasi tersebut secepatnya bisa dinormalkan lagi

Teungku Muhammad Arif juga sempat membandingkan pendapatan petani sawah yang mencapai Rp108 miliar pertahun dengan biaya penyelesaian pembangunan Waduk Aneuk Gajah Rhot di hulu Krueng Peudada.

Sebut Muhammad Arif untuk menyelesaikan pembangunan Waduk Aneuk Gajah Rhot beserta saluran irigasi hanya membutuhkan anggaran Rp30 miliar. “Kalau kita bandingkan dengan yang diperoleh petani dalam satu tahun, angka Rp30 miliar ini jauh sekali,” sebutnya.

Direktur Utama PT Takabeya Perkasa Group, H Mukhlis pada kesempatan itu menyebutkan, sekarang ini bukan hanya hal politik saja yang harus dibicarakan, tetapi yang perlu mendapat prioritas yaitu masyarakat jangan sampai lapar.

Mukhlis mengaku, diupayakan pembangunan tebing sungai di tempat itu berawal dari informasi ada anggaran (APBA 2023) Rp5 miliar untuk kegiatan di lokasi Bendungan Hagu Kecamatan Peudada. Atas informasi itu sebut Mukhlis dirinya timbul niat untuk membantu menyelesaikan permasalahan kekeringan sawah masyarakat Peudada.

Mukhlis Takabeya

“Kebetulan saya ini mengerti teknis sedikitlah. Untuk membangun tebing yang dapat mengembalikan arus sungai, sehingga Bendungan Hagu di tempat ini bisa normal kembali. Tidak mudah dan tidak cukup dengan anggaran Rp5 miliar. Maka hal ini saya sampaikan kepada sahabat saya di DPR Aceh dari Partai Aceh, yaitu Abang Fadli (Zulfadli). Nyatanya langsung direspon yang bersedia turun langsung ke lokasi. Lobi tahun ini, Alhamdulillah, tahun ini juga terwujud, tidak musti harus tunggu sampai 2024,” ujarnya.

Sementara Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan yang diwakili Asisten Bidang Administrasi Pembangunan dan Ekonomi Setdakab Bireuen, Dailami, pada kesempatan yang dihadiri ratusan warga sempat memuji kemampuan Dirut PT Takabeya Perkasa Group H. Mukhlis, karena dinilai telah berhasil mendatangkan anggaran untuk membangun infrastruktur demi kepentingan masyarakat.

“Kami yakin dari pengalaman beliau selaku orang teknis yang telah benyak pengalaman mengerjakan proyek irigasi maupun waduk. Insya Allah pembangunan revetment ini akan selesai tepat waktu,” ucap Dailami.

Untuk mendapat berkah, pihak perusahan yang dipimpin oleh pria yang akrab disapa Mukhlis Takabeya melaksanakan kenduri di lokasi proyek.

Amatan Kabar Bireuen, kenduri dan santunan anak yatim yang dilaksanakan untuk mendapat berkah, dihadiri pejabat Forkopimda Bireuen, Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setdakab Bireuen Dailami, sejumlah Camat, tokoh masyarakat Peudada dan puluhan anak yatim dari tiga desa di sekitar lokasi proyek tersebut.

Para tamu yang hadir pada kenduri dengan menu kuah beulangong, masakan khas Aceh, menempati sejumlah tenda yang telah dipersiapkan panitia. Sementara puluhan anak yatim dari tiga desa sekitar proyek itu diberikan santunan berbentuk uang tunai. (Rizanur)