KABAR BIREUEN, Bireuen – Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) terus berupaya menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Salah satunya melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE)” yang berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh, Senin (27/10/2025).
FGD tersebut menjadi langkah strategis dalam menyempurnakan kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan industri. Kegiatan tersebut dihadiri para dosen Prodi Manajemen, perwakilan mahasiswa, serta para pemangku kepentingan (stakeholders) dari dunia usaha dan lembaga mitra.
Ketua Prodi Manajemen UMMAH, Julian Chandra, S.E., M.S.M., menegaskan bahwa penerapan kurikulum berbasis OBE merupakan bagian penting dalam menjamin lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan capaian pembelajaran yang ditargetkan.
“Melalui pendekatan OBE, kami ingin memastikan setiap mata kuliah memiliki kontribusi nyata terhadap kemampuan dan keterampilan mahasiswa sesuai profil lulusan yang telah dirancang,” ujar Julian Chandra.
FGD ini menghadirkan narasumber utama Dr. Widyana Verawaty Siregar, Ph.D. dari Universitas Malikussaleh. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya keselarasan antara learning outcomes, metode pembelajaran, dan sistem evaluasi.

Menurutnya, penerapan OBE tidak boleh berhenti pada tataran dokumen, melainkan harus disertai dengan monitoring dan continuous improvement agar kurikulum tetap dinamis dan berdampak nyata terhadap mutu lulusan.
Selain penyampaian materi, kegiatan juga diwarnai dengan sesi diskusi aktif. Para peserta memberikan sejumlah masukan konstruktif, antara lain peningkatan porsi mata kuliah praktikum, penambahan materi digital marketing, serta penguatan soft skill dan etika bisnis berbasis nilai-nilai Islami.
Wakil Rektor II UMMAH, Nursaadah, S.Psi., M., menyampaikan bahwa hasil FGD ini akan menjadi dasar dalam penyusunan dan revisi kurikulum tahun 2025.
“Kami ingin lulusan Prodi Manajemen UMMAH tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif, beretika, dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Kegiatan FGD ditutup dengan penandatanganan berita acara kesepakatan revisi kurikulum oleh seluruh peserta, menandai komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di lingkungan UMMAH. (Red)Â












