Rabu, 30 April 2025

Gantikan Abu Mudi, Tu Sop Terpilih Sebagai Ketua HUDA Periode 2018-2023

KABAR BIREUEN-Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb terpilih sebagai ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) periode 2018-2023 dalam Musyawarah Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh ke III tahun 2018 di Grand Aceh Hotel, Minggu (25/11/2018) sore.

Tu Sop terpilih menggantikan Ketua Umum PB HUDA periode 2013-2018, Tgk Hasanoel Basri HG atau Abu Mudi.

Dari lima calon yang ditetapkan presidium, Tu Sop terpilih setelah mengantongi dukungan 20 suara dari 25 suara yang terdiri dari 23 suara hak pengurus kabupaten/kota di Aceh, serta dua suara dari pengurus besar (PB) dan Litbang HUDA.

Sebelumnya, ke lima calon yang ditetapkan presidium yaitu Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab, Tgk Hidayat Waly, Tgk H. Baihaqi Yahya, Tgk. H. Anwar Usman Kuta Krueng dan Tgk. H. Hasbi Albayuni.

“Menetapkan Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab sebagai ketua Tanfzih (pelaksana) terpilih Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) periode 2018-2023,“ ujar pimpinan presidium, Waled Rasyidiin Nura dari Pidie sesuai berlangsungnya proses pemilihan.

Proses pemilihan ketua HUDA yang diikuti 300 peserta berlangsung dengan tertib dan aman.

Dalam pembahasan tata tertib pemilihan, terdapat dua opsi untuk pemilihan ketua HUDA, yaitu dipilih dengan jalan musyawarah aklamasi atau voting.

Karena banyak peserta Mubes menginginkan voting, maka proses pemilihan dilangsung dengan jalan voting. Saat berlangsungnya proses pemilihan,

Tu Sop Jeunieb setelah ditetapkan sebagai ketua terpilih mengucapkan selamat kepada seluruh utusan wilayah kabupaten/kota yang telah memberi amanah dan kepercayaan kepadanya sehingga terpilih untuk mengembankan amanah kepemimpinan HUDA 2018-2023.

“Ini merupakan amanah yang diserahkan oleh para guru sepuh kepada jajaran pengurus tanfiziyah (pelaksana) yang harus kita laksanakan secara bersama. Karena semua kesuksesan dan keberhasilan HUDA tidak lepas dari kebersamaan dalam mengambil peran untuk kesuksesan kebijakan dan program-program HUDA yang berkaitan dengan kemaslahatan ummat dan negara menuju negeri yang Baldatun Thaibatun wa Rabbun Ghafur,” sebut Tu Sop yang juga pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb Bireuen ini.

Setelah berlangsungnya proses pemilihan, peserta Mubes HUDA pada Minggu malam akan melanjutkan dengan penyusunan rekomendasi yang akan dikeluarkan untuk pemerintaha Aceh, pemerintah pusat dan untuk internal kalangan dayah sendiri.

Sebelumnya, dalam pemaparan seminar pada Minggu pagi yang juga menghadirkan Irjend. Pol. Dr. Gatot Edi Pramono, asisten perencanaan dan anggaran Kapolri sebagai pembicara, Tu Sop menyampaikan tentang ulama dan masyarakat Aceh yang konsisten berpegang tegus dengan Ahlussunnah Waljamaah. Gatot Edi Pramono sendiri berbicara tentang sejarah munculnya radikalisme dan upaya pencegahan yang ditempuh kepolisian.

Dalam pemaparannya setelah sesi pemaparan Gatot Edi Pramono, Tu Sop menjelaskan, ulama tetap komit dengan dakwahnya pasca kemerdekaan. Pada saat itu, kata Tu Sop, pendidikan di Aceh hanya ada dayah dan rangkang yang semuanya berada di bawah ulama.

Ulama, kata Tu Sop, membimbing semua aspek mulai dari aqidah, kehidupan (fiqh), karakter (tasawuf). Pada masa pasca penjajahan, dayah hanya bertahan dengan semangat keikhlasan tanpa ada biaya apapun sehingga dakwahnya kosong karena lemahnya jangkauan yang memiliki silsilah kepada Rasulullah.

“Lalu muncullah tafrid (liberalisme) dan ifrad (radikalisme) yang berbenturan di antara kedunya di tengah masyarakat sebagai dua keseblasan yang saling bertentangan sehingga saling menghujat di antara sesama mereka. Maka para ulama mengambil posisi menjaga keseimbangan dengan mazhab Ahlussunnah Waljamaah yang sampai silsilah keilmuannya kepada Rasulullah Saw. Para ulama konsisten menjaga keseimbangan antara liberalisme sebagai ekstrim kiri dan radikalisme esktrim kanan, “ kata Tu Sop.

Dalam kondisi ini, jelas Tu Sop, ulama dayah yang berada di jalan tengah yang beraliran Ahlusunnah wal Jama’ah menjadi sasaran garapan dan gempuran kelompok-kelompok liberalisme dan radikalisme.

Ulama merasa prihatin terhadap fenomena hari ini yakni ilmu Ahlussunnah Waljamaah sebagai paham yang moderat (washatiyah) kosong pada kebanyakan kader-kader terbaik anak negeri karena kekosongan yang dimiliki pihak umara.

“Maka solusi yang harus kita tempuh adalah melakukan ekspansi dakwah dan merubah pola pemikiran. Karena persoalan ini terjadi karena tidak ada kekuatan yang memadai terhadap dunia pendidikan. Dalam Islam pendidikan dan ilmu terdiri dari Fardhu ‘ain dan kifayah. Inilah tugas terbesar yang harus kita revitalisasi kembali, “ pungkas Tu Sop. (REL)

KABAR TERBARU

Bupati Mukhlis: Bireuen Harus ‘Merdeka’ dari Ketergantungan Dana Pusat

0
KABAR BIREUEN, Bireuen - Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST mengajak pejabat dan pegawai jajaran Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk fokus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui...

Besok, Panitia Musda VI Mulai Buka Pendaftaran Bakal Calon Ketua DPD II KNPI Bireuen...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen- DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bireuen akan mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) Vl, yang dijadwalkan digelar pada pertengahan Mei 2025. Hal...

Aceh Luncurkan Program “Satu Data” untuk Dorong Tata Kelola Pemerintahan yang Efisien

0
KABAR BIREUEN, Banda Aceh — Pemerintah Aceh resmi meluncurkan inisiatif “Satu Data Aceh” dalam acara yang berlangsung di Anjong Mon Mata, Meuligoe Gubernur, Selasa...

Tingkatkan Pendampingan Hukum, BEM Fakultas Hukum UNIKI Usulkan Program Satu Desa Satu Paralegal

0
KABAR BIREUEN, Bireuen - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNKI) Bireuen, melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Bireuen, Ir H...

Ratusan Calon Jamaah Haji Bireuen Ikuti Bimbingan Manasik

0
KABAR BIREUEN-Bireuen - Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT, membuka kegiatan Bimbingan Manasik Haji Reguler Tingkat Kabupaten Bireuen Tahun 1446 Hijriyah/2025 Masehi. Kegiatan yang...

KABAR POPULER

Termasuk Kasat Intelkam, Ini Sejumlah Pejabat Utama Polres Bireuen dan Kapolsek yang Disertijabkan

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Sejumlah pejabat utama (PJU) Polres Bireuen dan beberapa Kapolsek dirotasi. Pergantian ini ditandai dengan pelaksanaan upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab)...

Peringati Hari Otonomi Daerah, Bupati Bireuen Ajak Perkuat Sinergi Pusat dan Daerah Menuju Indonesia...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen — Dalam momentum Hari Otonomi Daerah (Otda) XXIX Tahun 2025, Bupati Bireuen, H Mukhlis, ST, menekankan pentingnya memperkuat sinergi antara pemerintah...

Turun ke Kecamatan, Bupati Mukhlis Gelar Pertemuan dengan Pegawai Kantor Camat dan Puskesmas

0
KABAR BIREUEN, Bireuen - Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST ingin memastikan langsung kondisi pelayanan publik di tingkat kecamatan benar-benar maksimal. Untuk itu, ia turun...

Ratusan Calon Jamaah Haji Bireuen Ikuti Bimbingan Manasik

0
KABAR BIREUEN-Bireuen - Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT, membuka kegiatan Bimbingan Manasik Haji Reguler Tingkat Kabupaten Bireuen Tahun 1446 Hijriyah/2025 Masehi. Kegiatan yang...

Bupati Mukhlis Harap IMI Bireuen Jadi Wadah Prestasi Pemuda dan Tekan Balap Liar

0
KABAR BIREUEN, Bireuen - Bupati Bireuen, Mukhlis, ST, berharap keberadaan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bireuen menjadi tempat bagi pemuda setempat untuk mengembangkan hobi otomotif...