KABAR BIREUEN – Mengenai kelulusan SMA dan SMK di Aceh tahun 2020 atau 2021, Kabid Pembinaan SMK Dinas pendidikan Aceh, Azizah, S.Pd., M.Pd, menyatakan, tingkat kelulusan SMKN membaik sesuai target lolos ke perguruan tinggi.
“Kita juga sudan bekerja sama dengan Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) dan Politeknik Pelayanan (Poltekpel) Malahayati, bermitra dalam mewujudkan kelulusan SMK yang lebih siap bekerja dan berwirausaha. Upaya Dinas Pendidikan Aceh melalui Try Out akbar baru-baru ini juga SMK unggul dengan memperoleh nilai tertinggi dari SMA kelompok sains. Sekolah SMK-nya yaitu SMK 3 dan SMK 6 Lhokseumawe,” demikian disampaikan Azizah kepada awak media, Kamis (22/4/2021) .
Sementara itu lulusan SMK ada yang bekerja, berwirausaha, dan sebagian melanjutkan ke Perguruan tinggi.
“Ada beberapa bidang yang mulai meningkat seperti peningkatan kompetensi guru pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK), penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran, peningkatan kerja sama, baik dengan perguruan tinggi, instansi pemerintah, maupun DuDika (dunia usaha dunia industri dan dunia kerja),” ungkap Azizah.
Azizah juga berupaya mendorong Kepsek dan guru untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan melakukan beragam pendekatan, dan cara agar siswa dapat mudah memahami pelajaran. Terlebih bagi guru yang kurang menguasai cara-cara pembelajaran diberikan pelatihan.
“Kami juga mendorong Kepsek untuk melakukan try out mandiri sehingga peserta didik terbiasa dengan item soal yang diuji,” imbuhnya.
Ia meminta Kepsek hendaknya proaktif inovatif dalam memperbaiki mutu pembelajaran. Dikarenakan saat ini banyak tersedia sumber-sumber pembelajaran di internet, dan hanya membutuhkan kemauan untuk melakukan pembaruan pembelajaran. Maka dengan sedikit proaktif, peserta didik akan mudah memahami pelajaran.
Selain itu, dirinya meminta seluruh pihak yang peduli dunia pendidikan di Aceh ikut serta memajukan melalui peran dan fungsinya masing-masing. Ini bermuara pada pendidikan Aceh semakin baik secara kualitas dan kuantitas.
Azizah juga berupaya membentuk tim work antara lembaga pemangku kepentingan, untuk penguatan literasi di sekolah agar memadai pembelajaran berbasis TIK.
“Soalnya sekarang era digital maka guru wajib menguasai teknologi. Targetnya, sekolah punya ke unggulan di bidang masing-masing. Berbagai upaya harus dilakukan oleh kepala sekolah, selain PBM juga program BEREH,” demikian dijelaskan Azizah. (Red)