KABAR BIREUEN – Setelah sempat melonjak dan sulit diperoleh, saat ini harga minyak goreng curah di Aceh sudah kembali turun. Persediaannya pun sudah banyak di pasar, dan dijual dengan harga normal Rp 11.500 per liter.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Kadin Aceh Bidang Perdagangan, H Ramli SE, saat ditemui media ini di Kantor Kadin Aceh di Banda Aceh, Senin (07/03/2022).
Dijelaskan Ramli, pihaknya ditunjuk oleh Kementrian Perdagangan untuk memasukkan minyak goreng sawit curah ke Aceh, meliputi wilayah Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Pidie dan Pidie jaya, sementara wilayah lainnya dari PPI.
Keputusan Menteri Perdagangan No. 6 Tahun 2022 tentang penetapan harga eceran tertinggi minyak goreng sawit, dalam pelaksanaannya harus menggandeng dengan Aprindo atau Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia.
“Alhamdulillah kita sudah bentuk Aprindo di Aceh. Sehingga nantinya di swalayan mereka bisa menjual minyak goreng kemasan satu harga. Karena dalam pelaksanaan kebijakan program minyak goreng kemasan satu harga, Kementerian Perdagangan menyerahkan pelaksanaan operasional di lapangan kepada Aprindo Pusat,” urainya.
Untuk minyak goreng curah sudah didistribusikan sebanyak 53 ton ke Pidie dan Pidie Jaya, dan sebanyak 28,5 ton Banda Aceh dan Aceh Besar, sehingga sekarang harganya sudah turun, jelas Ramli yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Aceh.
“Maka kami himbau kepada pedagang untuk menjualnya tidak melebihi dari harga eceran tertinggi pemerintah yaitu Rp 12.800 per kg,” sebut Ramli.
Harapannya, masyarakat Aceh tidak terlalu gundah mengenai sembako jelang puasa nanti. Untuk minyak goreng curah sudah didistribusikan ke seluruh pelosok Aceh dan yang penting jangan dijual dengan harga mahal. (Wir)