Kamis, 25 Desember 2025

Gelar Aksi Damai, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatra sebagai Bencana Nasional

KABAR BIREUEN, Bireuen – Sebagai bentuk keprihatinan atas lambannya penanganan bencana banjir Sumatra (Aceh, Sumut, dan Sumbar), Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen menggelar aksi damai di depan Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen, Cot Gapu, Senin (22/12/2025).

Dalam aksi tersebut, mereka mendesak pemerintah pusat agar menetapkan banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra sebagai bencana nasional. Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen juga menuntut penegakan hukum tegas terhadap pelaku kejahatan lingkungan yang diduga sebagai penyebab utama bencana.

Aksi yang diikuti belasan peserta dari unsur pemuda dan mahasiswa itu berlangsung sekitar setengah jam, mulai pukul 11.30 hingga 12.10 WIB.

BACA JUGA: 12.752 Rumah di Bireuen Hilang dan Rusak Akibat Banjir

Para demonstran membentangkan spanduk dan poster berisi kecaman terhadap maraknya perambahan hutan, alih fungsi lahan, serta aktivitas pertambangan dan perkebunan skala besar yang dinilai memperparah kerusakan lingkungan dan meningkatkan risiko banjir.

Seorang peserta sedang berorasi pada Aksi Damai Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen. (Foto: Suryadi/Kabar Bireuen)

Sejumlah orator, di antaranya Mauliadi, Syawal Fitra, dan M. Amin, secara bergantian menyampaikan pernyataan sikap dan tuntutan. Mereka menegaskan, banjir yang terjadi di Sumatra bukan semata bencana alam, melainkan akibat kerusakan lingkungan yang berlangsung secara sistematis dan terkesan dibiarkan.

“Banjir bandang yang merenggut korban jiwa dan menghancurkan rumah warga ini bukan takdir alam semata. Ini adalah akibat dari pembiaran perambahan hutan dan lemahnya penegakan hukum terhadap kejahatan lingkungan,” tegas Mauliadi dalam orasinya.

Aliansi tersebut menilai, kerusakan hutan dan daerah aliran sungai (DAS) di Sumatra semakin parah akibat praktik illegal logging, izin konsesi yang bermasalah, serta lemahnya pengawasan pemerintah. Dampaknya, kemampuan alam menahan debit air menurun drastis, sehingga masyarakat kecil menjadi korban.

BACA JUGA: Akibat Banjir Bandang, Sejumlah Fasilitas Kampus UMMAH Bireuen Rusak

“Keuntungan ekonomi hanya dinikmati segelintir pihak, sementara kerugian ekologis dan sosial ditanggung rakyat,” ujar Syawal Fitra di hadapan peserta aksi.

Dalam pernyataan kritisnya, massa aksi juga menyoroti lemahnya peran negara dalam mengawasi dan menindak perusahaan yang terbukti merusak lingkungan. Mereka menilai, instrumen seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kerap hanya dijadikan formalitas administratif, bukan alat perlindungan lingkungan hidup.

Pernyataan Kritik dan Tuntutan dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen.

Melalui aksi tersebut, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya pencabutan izin perusahaan yang terbukti merusak lingkungan, pelaksanaan audit lingkungan secara menyeluruh di wilayah rawan banjir, rehabilitasi hutan dan DAS secara nyata dan berkelanjutan, serta penegakan hukum tanpa pandang bulu terhadap pelaku kejahatan lingkungan.

BACA JUGA:  Banjir Bandang Luluhlantakkan Sekolah di Makmur, Data Siswa Terendam dan Pagar Roboh 

“Negara wajib hadir sebelum, saat, dan setelah bencana. Perlindungan lingkungan hidup adalah kewajiban konstitusional, bukan pilihan kebijakan,” teriak Syawal Fitra dalam orasinya.

Massa aksi dalam pernyataannya menegaskan, penetapan banjir Sumatra sebagai bencana nasional penting agar penanganan dilakukan secara lebih serius, terkoordinasi, dan menyeluruh, baik dari sisi kemanusiaan maupun pemulihan lingkungan. Mereka juga menekankan, perlunya melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengawasan kebijakan lingkungan.

Aksi unjuk rasa itu berlangsung aman dan damai. Setelah menyampaikan aspirasi dan pernyataan sikap, peserta aksi membubarkan diri dengan tertib. (Suryadi) 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BACA JUGA

KABAR TERBARU

Merasa Dizalimi Panitia, Peserta Seleksi PPIH di Bireuen Mengadu ke Menteri Haji dan Umrah

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Seorang aparatur sipil negara (ASN) pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen, Sarita, S.E., M.Si, mengadukan dugaan ketidakadilan dalam proses...

Zikir Akbar di Masjid Agung Bireuen, Kenang 21 Tahun Tsunami Aceh dan Doakan Korban...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Pemerintah Kabupaten Bireuen memperingati 21 tahun tsunami Aceh dengan menggelar zikir, doa bersama, dan tausiyah di Masjid Agung Sulthan Jeumpa...

KKM Tematik UNIKI, Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Aksi Bersih Meunasah dan Rumah Warga di...

0
KABAR BIREUEN, Peusangan — Pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) memasuki hari kedua di Desa Pante Gajah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten...

Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Warga Alue Kuta Hanyut ke Laut dan Permukiman Berubah Jadi...

0
KABAR BIREUEN, Jangka - Banjir besar yang melanda Gampong Alue Kuta, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, menyebabkan kerusakan parah pada permukiman warga dan areal tambak....

Dosen UNISAI Jadi Keynote Speaker Konferensi Internasional di Universiti Pertahanan Nasional Malaysia, Singgung Banjir...

0
KABAR BIREUEN, Kuala Lumpur - Dosen Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI), Dr. Karimuddin Abdullah Lawang, MA., CIQnR, mendapat kehormatan sebagai keynote speaker dalam kegiatan...

KABAR POPULER

Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Warga Alue Kuta Hanyut ke Laut dan Permukiman Berubah Jadi...

0
KABAR BIREUEN, Jangka - Banjir besar yang melanda Gampong Alue Kuta, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, menyebabkan kerusakan parah pada permukiman warga dan areal tambak....

Zikir Akbar di Masjid Agung Bireuen, Kenang 21 Tahun Tsunami Aceh dan Doakan Korban...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Pemerintah Kabupaten Bireuen memperingati 21 tahun tsunami Aceh dengan menggelar zikir, doa bersama, dan tausiyah di Masjid Agung Sulthan Jeumpa...

Gelar Aksi Damai, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatra sebagai...

0
KABAR BIREUEN, Bireuen – Sebagai bentuk keprihatinan atas lambannya penanganan bencana banjir Sumatra (Aceh, Sumut, dan Sumbar), Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bireuen menggelar aksi...

12.752 Rumah di Bireuen Hilang dan Rusak Akibat Banjir

0
KABAR BIREUEN, Bireuen - Sebanyak 12.752 rumah di Kabupaten Bireuen dilaporkan hilang dan rusak akibat diterjang banjir bandang - tanah longsor pada 26 November...

KKM Tematik UNIKI, Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Aksi Bersih Meunasah dan Rumah Warga di...

0
KABAR BIREUEN, Peusangan — Pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) memasuki hari kedua di Desa Pante Gajah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten...