KABAR BIREUEN, Jeunieb – Maestro puisi nasional asal Aceh, LK Ara, tampil memukau di hadapan puluhan siswa SMK Negeri 1 Jeunieb, Kabupaten Bireuen, dalam kegiatan Penyair Saweu Sikula yang digelar di Aula Seulanga sekolah tersebut, Rabu (15/10/2025).
Kehadiran penyair legendaris yang akrab disapa “Ayah Ara” itu menjadi momentum berharga bagi para pelajar untuk mengenal lebih dekat dunia sastra dan menumbuhkan kecintaan terhadap puisi.
Dalam sesi interaktif, LK Ara tidak hanya membacakan beberapa karya puisinya yang sarat makna, tetapi juga memberi motivasi kepada para siswa untuk berani menulis dan mengekspresikan perasaan melalui kata.
“Bukan hanya bisa membaca puisi, tapi juga harus bisa menulis puisi,” ujar penyair kelahiran Takengon itu penuh semangat.
Tak berhenti di situ, LK Ara menantang sekitar 80 siswa peserta kegiatan untuk menulis puisi secara spontan di tempat. Hasil karya para siswa tersebut nanti akan dibukukan dalam antologi puisi pelajar SMK Negeri 1 Jeunieb.
“Hari ini saya seperti bukan di sekolah, tapi seolah berada di Gedung Taman Ismail Marzuki,” ujarnya terharu melihat antusiasme para peserta.

Ketua Komunitas Kertas Buram, Mukhlis Aminullah, yang turut hadir, menilai kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun karakter pelajar.
“Berpuisi bukan sekadar seni, tapi juga sarana pendidikan karakter yang menumbuhkan kepekaan sosial dan rasa cinta terhadap budaya lokal,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Jeunieb, Feri Irawan, S.Si., M.Pd., menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran penyair senior tersebut.
“Kami merasa beruntung bisa belajar langsung dari maestro. Kehadiran beliau menjadi inspirasi besar bagi anak-anak kami untuk berani berkarya,” ujarnya.
Feri menjelaskan, meski SMK Negeri 1 Jeunieb dikenal sebagai sekolah berbasis kemaritiman, pihaknya tetap memberi ruang bagi pengembangan seni dan sastra.
“Setiap tahun kami mengadakan lomba baca puisi dan menulis. Sastra juga bagian penting dalam membentuk karakter siswa,” tambahnya.
Acara Penyair Saweu Sikula itu ditutup dengan pembacaan puisi oleh siswa dan guru, serta pesan dari LK Ara agar generasi muda Aceh terus membaca dan menulis karya sastra sebagai upaya melestarikan warisan budaya daerah. (Suryadi)